1. Pantang membunuh*
2. Pantang berdusta
3. Pantang mencuri
4. Pantang berzinah
5. Pantang mabuk dan madat**
* Yang menjalankan pantangan ini
harus menjadi vegan. Pantang makan daging, ikan, burung, susu, telur
(yang dibuahi atau tidak dibuahi, dalam kue, es krim, dsb.) atau semua
produk hewani.
** Menghindari segala
hal yang bersifat meracuni seperti alkohol, narkoba, tembakau, judi,
pornografi, dan bacaan atau film yang mengandung banyak kekerasan.
Berjanji menjadi vegan seumur hidup
merupakan syarat utama menerima inisiasi Metode Quan Yin. Makanan yang
berasal dari tumbuhan-tumbuhan diijinkan dalam diet ini,
namun makanan lainnya yang berasal dari hewan termasuk telur, susu, dan
madu tidak
diperbolehkan. Banyak alasan untuk ini, namun yang paling penting berasal
dari pantangan pertama, yang menyatakan bahwa kita dilarang membunuh
makhluk hidup, atau "Anda tidak boleh membunuh".(Keluaran 20:13)
Tidak membunuh
atau melukai makhluk hidup lain memberikan manfaat yang nyata kepada
makhluk tersebut. Hal ini juga bermanfaat bagi kita namun kurang tampak.
Mengapa? karena hukum sebab akibat."... Apa yang anda tabur, itulah yang
akan anda tuai" Ketika anda membunuh, atau menyebabkan orang lain membunuh
bagi anda, agar memuaskan napsu makan daging anda, anda menimbulkan hutang
karma, dan hutang ini pada akhirnya harus dibayar.
Jadi
kenyataannya. menjalankan diet vegan merupakan hadiah yang kita
berikan kepada diri sendiri. kita merasa lebih baik, kualitas kehidupan
kita bertambah baik karena beban hutang karma kita berkurang, dan kita
ditawari pengalaman batin, jalan masuk ke alam surgawi. Benar-benar
berharga, Dibandingkan dengan penderitaan kecil yang harus anda bayar!.
Alasan rohani yang menentang makan daging dapat menyakinkan sebagian
orang, namun ada alasan lain yang lebih meyakinkan agar menjadi
vegan. Semuanya berdasarkan pendapatan umum. Mereka harus
menjalankannya berhubungan dengan masalah kesehatan dan gizi pribadi,
ekologi dan lingkungan, ketika dan penderitaan hewan serta kelaparan di
dunia.
Orang-orang yang tidak ingin mengikuti Guru berlatih rohani harus
mencoba untuk tetap bervegetaris dan menjaga kelima sila supaya dapat
dilahirkan kembali ke dalam bentuk manusia. Kelima sila tersebut sangat
baik untuk mereka agar dapat dilahirkan kembali sebagai manusia, karena
seseorang dapat berakhir menjadi sesuatu yang lain yang lebih rendah
dari manusia, jika seseorang berperilaku jauh dibawah sila-sila tersebut.
Sama halnya seperti pergi ke sekolah. Ada sekolah tingkat dasar dan
sekolah menengah atas. Berdasarkan standar apakah kita dapat memenuhi
syarat untuk sekolah dasar? Dan standar apakah untuk sekolah menengah
atas, dan apa pula standar untuk universitas?
Ada juga siswa yang diberi hadiah yang dapat melompat secara langsung ke
universitas dari sekolah menengah atas dan ada juga yang mungkin
melompat secara langsung ke universitas dari sekolah dasar. Mereka
sangat sedikit jumlahnya, sama halnya seperti mereka yang telah mencapai
pencerahan sempurna. Mereka masih muda dan telah berlatih selama
bertahun-tahun, tetapi alasan mereka menjadi para suci adalah karena
mereka diberi hadiah. Orang suci yang diberi hadiah (Guru tertawa)
bukanlah orang suci dari patung. (Guru bermain dengan kata-kata).
Sebagai contoh, dalam mengikuti Guru, berlatih itu terlalu sulit,
duduknya terlalu lama untuk kita dan kita harus menjadi seorang
vegetaris. Lalu, cukuplah dengan menjaga kelima sila saja. Artinya tidak
membunuh, tidak berbohong, tidak boleh berzinah, hanya satu suami atau
satu istri, tidak boleh minum minuman beralkohol dan berjudi, dan
sebagainya. Maka seseorang suatu hari akan dapat kembali menjadi manusia
lagi. Bukan karena Guru mengancam atau memaksa anda untuk menjaga
sila-sila tersebut untuk Guru. Itu hanya merupakan hukum alam.
Jika kita dapat menjaga sendiri kelima sila tersebut, maka walaupun kita
tidak berlatih untuk menjadi para suci atau Budha, kita berhak untuk
dilahirkan kembali menjadi manusia dan menikmati kehidupan yang sehat
dan bahagia dengan hanya sedikit penderitaan. Jika kita tidak dapat
menjaga kelima sila, sesungguhnya standar kita lebih rendah dari standar
manusia dan kemudian kita akan dilahirkan kembali sebagai makhluk lain,
contohnya seperti hewan, hantu, iblis dan sejenisnya. Jika kita
melampaui kelima sila dan melanjutkan latihan kita untuk mentaati /
menjalankan beberapa sila yang lebih tinggi tingkatannya atau yang lebih
halus lainnya maka kita berhak untuk menjadi Para Suci atau Budha.
Sebagai contoh, kadang-kadang kita berpikir bahwa jika kita tidak tidur
dengan seseorang dan tidak tidur dengan istri orang, maka kita
beranggapan tidak melanggar salah satu sila. Tetapi sebenarnya tidaklah
demikian. Dengan hanya berpikir saja atau hanya dengan memandang dengan
penuh nafsu saja sudah merupakan pelanggaran jika kita lakukan dengan
sengaja. Tetapi tidak berarti kita tidak melakukan salah satu
pelanggaran sama sekali. Jadi hal ini juga dianggap sebagai pelanggaran
tetapi dengan tingkat yang lebih kecil.
Kalian harus menjaga diri sendiri. Berusahalah untuk tetap bervegetaris
dan menjaga kelima sila. Kadang kala, jika kita berlatih dengan rajin,
maka kita dapat segera mengetahui jika kita tanpa sengaja telah
mengkonsumsi makanan yang mengandung daging. Saat pulang ke rumah, kita
menemukan ada banyak sekali jerawat-jerawat yang timbul di muka kita.
Jika tidak, maka mungkin hantu-hantu akan datang dan menarik-narik kaki
kita pada saat kita tidur sepanjang malam. Kita mungkin tidak akan
melihat sesuatu apapun kecuali gelap yang pekat selama meditasi kita.
Kita mungkin menjadi sakit diiringi dengan sakit perut dan sakit kepala.
Kita mungkin menjadi marah pada Guru tanpa sebab. (Guru tertawa) Ini
benar-benar terjadi; kalau bisa membuktikannya pada orang-orang yang
telah kehilangan kepercayaannya, Guru berani mengatakan bahwa 99 % dari
kasus ini adalah karena salah mengkonsumsi makanan atau melanggar kelima
sila. Secara perlahan-lahan, kalian akan meninggalkan Guru dengan pasti,
karena mereka merupakan dua jalan yang bertentangan dan semakin kita
menjalaninya, semakin jauhlah keduanya terpisah. Walaupun kita tidak
saling meninggalkan, tetapi bagaimana bisa dua orang dimana yang satu
menghadap ke Utara dan yang lainnya ke Selatan bisa saling bertemu satu
dengan yang lainnya ?
Oleh karena itu, kalian seharusnya segera mengetahui penyebab dari
orang-orang yang meninggalkan Guru. Pertama, mereka kembali menjadi
pemakan daging. Kedua, mereka melanggar sila-sila. Medang magnitnya
berbeda dengan sendirinya, karena tubuh kita mewakili apa yang kita
makan.
Contohnya, apabila kita mengkonsumsi makanan yang mengandung hewani,
makanan tersebut telah tercemar oleh racun yang berasal dari hewan
yang telah dibunuh. Kita menjadi teracuni dan sakit. Ini hanyalah dari
segi fisik saja. Aspek rohaninya berbeda. Kesadaran hewan berbeda
dari kesadaran manusia. Makanan yang terbuat dari tanaman atau sayuran
lebih sedikit kesadarannya dan tidak sama dengan kesadaran hewan yang
terlalu kuat. Karena hewan sendiri juga menginginkan hidup dan takut
akan kematian. Mereka memiliki medan magnit yang lebih kuat.
Oleh karenanya mereka tau bagaimana caranya berjalan, bagaimana caranya
berteman, saling mencintai satu sama lain dan cara bertarung satu sama
lain dalam memperebutkan lawan jenisnya. Mereka juga tahu bertarung
untuk mempertahankan barang-barang miliknya, tempat tinggalnya.
Sedangkan pohon atau tanaman tidak pernah terlibat dalam pertarungan
jenis ini. Mereka labih tergolong ke dalam kelompok statis. Mereka
berdiri diam atau tetap. Mereka hanya mengandalkan angin untuk membawa
serbuk sarinya dari satu ke yang lainnya, sehingga mereka dapat
berkembang biak dan berbuah.
Oleh karena itu, dengan mengkonsumsi makanan yang terbuat dari tanaman
maka beban karma kita akan lebih sedikit. Sama halnya, kualitas manusia
berbeda dengan hewan. Jika kita terlalu banyak menyerap kualitas
hewan, akhirnya kita akan menjadi hewan itu sendiri. Paling
sedikit 80% dari sifat kita akan seperti itu. Maka kalian sudah
memahaminya (Tepuk tangan).
Bukannya Guru memaksa kalian untuk menjaga sila ini dan itu dengan
paksaan. Ini hanyalah nasehat dari Guru. Kebijaksanaan, metode kuno yang
terjaga kerahasiaannya mengenai latihan rohani yang telah ditinggalkan
oleh Guru-Guru tercerahkan.
Apabila kita melanggar sila, kita harus segera bangkit kembali. Maka
paling tidak kita melanggar sila di dalam pikiran saja, bukan secara
fisik. Jika kita melanggarnya secara fisik maka tidak ada cara untuk
memperbaikinya. Jangan katakan bahwa Guru bersikap kaku dengan kalian.
Sebenarnya bukanlah begitu. Kalian dapat melakukan sesuatu yang kalian
inginkan karena ini adalah hidup kalian sendiri. Kebebasan memilih. Tetapi
kita harus tahu bahwa tiap pilihan mempunyai akibatnya sendiri. Jangan
berpikir bahwa karena saya telah memilih ini maka saya berjaya, saya
bebas. Ini bukanlah kebebasan. Kita mempunyai kebebasan untuk membunuh,
mencuri dan juga kebebasan untuk masuk penjara (Tepuk tangan).
|