T: Dapatkah Anda membicarakan tentang mata ketiga dan cakra?
G: Mata ketiga adalah mata sejati diri kita. “ Jika matamu tunggal,
seluruh tubuhmu akan penuh cahaya.” Itulah mata ketiga.
Kebanyakan kita melihat penjelmaan jasmani Tuhan dengan mata jasmani.
Tetapi, jika kita ingin melihat Tuhan sebagai diri tanpa jasmani, kita
memakai mata rohani yang kita sebut mata ketiga. Dalam tubuh jasmani,
hubungan antara Surga dan Bumi ada dalam pusat mata ketiga. Dan sebenarnya
selama meditasi, kadang-kadang Anda melihat mata itu, mata tunggal,
seperti mata Anda, tetapi hanya satu mata tunggal. Itu yang disebut mata
ketiga atau mata rohani atau mata kebijaksanaan atau mata surgawi.
Apa pun, sama saja.
Dan cakra hati bukanlah di mana hati berada , tetapi adalah tenaga hati
yang tidak kelihatan yang terdapat di sekitar hati. Seperti Anda memiliki
aura di sekitar tubuh Anda, inilah aura di sekitar hati. Dan cakra hati
adalah tempat di mana Anda berkonsentrasi jika Anda ingin memperkuat
perasaan Anda tentang sesuatu - tentang cinta, bahkan tentang kebencian,
apa pun. Itulah saat Anda menggunakan hati Anda. Tetapi, jika kita ingin
mengetahui kebijaksanaan, kita harus berkonsentrasi pada cakra
kebijaksanaan, yaitu mata ketiga lagi.
Kita memiliki berbagai cakra dalam tubuh - cakra di kaki, cakra di lutut,
cakra di organ kelamin, cakra di perut atau jaringan saraf
simpatis yang terletak di belakang lambung dan di depan aorta, cakra di
hati, cakra di tenggorokan, cakra di sini (Guru menunjuk pada pusat mata
kebijaksanaan), dan cakra mahkota. Maka, bergantung pada tujuan pencarian
Anda, Anda berkonsentrasi pada cakra tersebut. Jika Anda berkonsentrasi
pada mata kebijaksanaan, segalanya meningkat. Inilah pusat dari semua
cakra, markas besar diri kita. Maka, sekali kita berkonsentrasi di sana,
kita membebaskan diri kita dan kita meningkatkan segalanya. Anda pun makin
mengasihi, dan Anda makin memahami segalanya. Masakan Anda makin enak. Dan
Anda bekerja makin baik, Anda berpikir makin jernih, Anda membuat
segalanya makin baik, Anda makin mampu melukis, dan sebagainya. Segalanya
meningkat.
Sumber Kebijaksanaan yang Tidak Terlihat
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai,
Los Angeles, California, Amerika Serikat, 30 Oktober 1999
(Asal bahasa Inggris)
T: Saya ingin mengetahui perbedaan antara kebijaksanaan dalam mata
kebijaksanaan, kebijaksanaan dalam hati seseorang, dan berbagai suara
dalam pikiran?
G: Pikiran tidak memiliki kebijaksanaan. Hanya merekam yang Anda alami
setiap hari, atau apa yang telah dimasukkan ke dalamnya. Sebagai contoh,
katakanlah ibu Anda terus mengatakan kepada Anda, “Jangan makan es krim,
karena, karena, karena...” Maka, kapan pun Anda melihat es krim, pikiran
Anda mulai berteriak dan Anda tidak memakannya, “...Karena, karena,karena......”
Hanya seperti pemutar rekaman.
Dan hati bukan pusat kebijaksanaan; pusat perasaan. Oleh karena itu, saat
Anda mencintai seseorang, Anda berkata, “ oh-h-h-! itu adalah urusan hati.”
Pusat kebijaksanaan ada di sini. (Guru menunjuk pada pusat dahi.) Karena
kita dalam tubuh jasmani, saya harus menunjukkan pada suatu tempat. Pusat
kebijaksanaan bukan di sana, tentunya. Tetapi, jika Anda dalam tubuh
jasmani, Anda harus menemukannya di sana. Di bagian dalam di tengah otak
kalian, ada sebuah bintik. Di situlah awalnya. Dan kemudian Anda
mengetahui bahwa Anda ada di mana-mana. Andalah kebijaksanaannya; Anda
tidak perlu menemukan kebijaksanaan. Tetapi, Anda harus memulai dari suatu
tempat.
Cakra hati berfungsi untuk beberapa alasan lain, tidak untuk menemukan
kebijaksanaan. Dan di samping itu, hati yang sejati bukanlah yang jasmani
yang berdenyut dalam dada Anda.
Bagaimana Mengembangkan Mata Ketiga?
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai,
Honolulu, Hawai, Amerika Serikat, 28 Maret 1993
(Asal bahasa Inggris)
T: Bagaimana Anda mengembangkan mata ketiga?
G: Anda tidak mengembangkan mata ketiga, sudah ada di sana. Kita tidak
dapat mengembangkan apa yang bukan jasmani. Mata ketiga hanyalah cara
penyampaian, tidak ada mata sama sekali! Hanya maksudnya, biasanya kita
memiliki dua mata dan melihat berbagai hal dalam penglihatan yang terbatas.
Tetapi, jika kita memiliki mata yang lain, mata ketiga, kita dapat melihat
berbagai hal di seluruh alam semesta. Oleh karena itu, disebut mata ketiga.
Sebenarnya, jiwa tidak memerlukan mata untuk melihat, tidak memerlukan
telinga untuk mendengar, tidak memerlukan pancaindra apa pun untuk
merasakan berbagai hal. Itulah kebenaran tertinggi, itulah pemahaman
tertinggi, tanpa harus memakai alat jasmani apa pun.
Itulah kekuatan jiwa kita, Maha Guru batin kita, yang mengetahui segala
hal, mendengar segala hal dalam segala cara, di manapun.
Itulah yang harus kita temukan. Karena kitalah Maha Guru seluruh alam
semesta, dapatkah Anda bayangkan betapa agungnya Anda, dan bagaimana Anda
menjalani hidup Anda sekarang? (Guru mendesah.) Oleh karena itu, saya merasa
sangat kasihan kepada Anda. Anda datang ke sini untuk mendengarkan saya,
tapi Anda seharusnya tidak perlu melakukannya! Kita sejajar, kita
benar-benar sama, dan kita memiliki kekuatan yang sama. Anda pun
seharusnya tidak perlu menghormati saya; itulah hal yang menyedihkan. Anda
mengetahuinya jika Anda menerima apa yang saya sampaikan dan kemudian Anda
tahu apa yang saya ketahui, apa yang Kristus ketahui, apa yang Buddha
ketahui.
Mata Tertinggi
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai,
California, Amerika Serikat, 14 Oktober 1989
(Asal bahasa Inggris)
Jika kita ingin melihat Hakikat diri kita atau Hakikat Kebuddhaan kita,
kita harus melihat melalui mata yang berbeda, melalui penglihatan yang
berbeda. Mata inilah yang kita sebut mata kebijaksanaan atau mata Buddha,
mata surgawi, atau apa yang orang Kristen sebut mata tunggal. Yesus
mengatakan, jika matamu tunggal, seluruh tubuhmu akan penuh cahaya. Apa
maksudnya? Haruskah kita memasang mata kita dan menyatukannya seperti mata
orang juling? Tidak, bahkan seperti itu kita tidak akan melihat cahaya.
Maka, mata yang disebutkan dalam Kitab Suci penganut Buddha, Alkitab orang
Kristen dan Kitab Suci yang lain bukanlah mata jasmani, tetapi mata
tunggal dalam kebijaksanaan kita, dalam samudra kesadaran kita.
Sesungguhnya, tidak ada matanya. Tetapi, karena kita dapat melihat
segalanya dari Surga sampai neraka, dari dunia ini ke Tanah Buddha, kita
menyebut itu mata. Maka, untuk membuka mata ini kita perlu seseorang yang
dapat menunjukkan kepada kita cara melakukannya. Sama seperti ketika kita
ingin mengendarai sebuah mobil, kita perlu seseorang yang telah mengetahui
bagaimana cara mengendarai mobil untuk membantu kita.
Sumber Kebahagiaan Abadi
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai,
Hsihu, Formosa, 19 Juni 1995
(Asal bahasa Inggris)
Satu-satunya sumber kebahagiaan ada dalam batin. Maka, kapan pun Anda
bermeditasi, usahakan berhubungan dengan sumber tersebut. Hanya sebuah
pusat kecil di dalam otak. Ada di sana, secara jasmani di dalam otak.
Setiap saraf kecil dan pusat yang bertanggung jawab atas sesuatu di dalam
diri kita - secara kejiwaan, emosi, dan jasmani. Dan yang lainnya
bertanggung jawab secara rohani atas pencerahan dan kebahagiaan abadi kita.
Ada pusat kecil, hampir di tengah-tengah otak jasmani. Dari sini (Guru
menunjuk di tengah dahi-Nya) dan sini ( di atas kepala) ke arah dalam
dua-pertiga kepala. Pusat mata kebijaksanaan pasti di sana, ada di dalam.
Maka, saat Anda melihat dengan mata kebijaksanaan, berarti Anda berusaha
berhubungan dengan pusat itu. Walaupun hanya kadang-kadang, saat Anda
berhubungan di sana, hanya dalam beberapa detik Anda segera merasa
berbeda. Ada kilatan cahaya sehingga Anda merasa sangat gembira dalam
waktu yang lama. Tentunya Anda tidak selalu dapat berhubungan dengan pusat
itu, atau Anda tidak selalu secara sadar berhubungan dengan pusat itu.
Tapi , teruslah berlatih. Berlatih menjadi Guru. Itulah yang kita lakukan.
Saya masih melakukannya. Saya memerlukan kebahagiaan saya untuk
“berurusan” dengan Anda semua! Saya akan meninggal jika saya tidak
memiliki kekuatan bergembira yang memberi saya sesuatu setiap hari untuk
melanjutkan pekerjaan saya.
Anda tidak dapat selalu terus memberi. Anda akan habis jika Anda memberi
dengan ego atau kekuatan jasmani dari seorang manusia biasa. Kemudian Anda
akan merosot dalam latihan rohani Anda, dan Anda akan menjadi susah dan
tidak enak. Dan itulah bagaimana yang disebut guru menjadi susah, tidak
enak dan hina setelah beberapa saat. Mungkin pada awalnya mereka sangat
murni, sangat suci, dan sangat saleh. Tetapi, karena metode latihan mereka
tidak benar dan tidak mengarahkan mereka ke arah pusat kepuasan abadi,
pemberi abadi ini (Guru menunjuk ke arah pusat mata kebijaksanaan), mereka
memberikan segalanya yang mereka miliki, dengan segala maksud yang terbaik,
sehingga mereka remuk. Mereka menyerah kepada segala macam perangkap dan
godaan, seperti berbagai tekanan dari masyarakat dan setiap keadaan di
sekitar mereka.
Tetapi, orang-orang ini sangat kasihan. Jika mereka orang demikian, kita
merasa lebih kasihan kepada mereka. Karena mereka telah tidak mampu
mempertahankan diri mereka, dan mereka terpaksa lari. Oleh karena itu,
mereka gagal. Dan oleh karena itu, saya selalu menekankan kepada Anda agar
Anda harus bermeditasi. Bukan agar Anda menjadi murid-murid yang baik,
bukan, tetapi untuk menyelamatkan diri Anda.
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai,
Hsihu, Formosa, 6 Juni 1995
(Asal bahasa Inggris)
Selalu, selalu, penuhlah perhatian; kalau tidak, mudah untuk hanya
melewatkan sehari, melewatkan dua hari, melewatkan tiga hari, melewatkan
seluruh hidup dalam khayalan diri, dalam kebiasaan buruk, dan tidak
mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi, tidak mampu memahami arti
kehidupan rohani yang lebih dalam.
Selalu Berpusat pada Mata Kebijaksanaan
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai,
Center Florida, Amerika, 9 Juni 2001
(Asal bahasa Inggris)
T: Saya mendengar Anda mengatakan pada sebuah kaset video bahwa ketika
kita memandang pada mata kebijaksanaan seseorang, membantu mereka juga.
Membuat saya merasa benar-benar enak melakukannya, dan saya berharap untuk
ingat melakukannya. Apa yang saya ingin pahami lebih baik adalah bagaimana
itu dapat membantu orang lain.
G: Ya, saat Anda sendiri tahu apa yang Anda sedang lakukan. Jika Anda
telah memikirkan mata kebijaksanaan, itu berarti Anda sendiri diingatkan
akan pusat kebijaksanaan dan pencerahan rohani. Dan, jika Anda sendiri
ingat itu, tentunya atmosfer Anda akan menjadi rohani. Maka, orang itu
tentunya akan memetik manfaat dari Anda. Hanya seperti berdiri di samping
sebuah air mancur: Walaupun Anda tidak melompat langsung ke dalamnya, ada
air yang akan memercik pada wajah Anda dan membuat Anda merasa sejuk.
Serupa, jika Anda berdiri di samping seseorang yang menyemprotkan parfum,
walaupun Anda tidak menggunakan parfum, Anda akan tetap memiliki sedikit
baunya. Maka, Andalah yang penting. Apa pun Anda, itulah yang orang lain
akan terima. Oleh karena itu, kapan pun kita ingat apa pun tentang pusat
rohani, tentang Diri sejati kita, orang di samping kita akan memetik
manfaatnya. Itulah cara kerjanya. |