T: Apa pendapat Anda
tentang Perjanjian Lama dan agama Yahudi?
G: Itu baik, tetapi
tolong jangan terus menunggu seorang Mesias, karena Dia telah datang
berulang kali. Berdoalah supaya Anda dapat mengenali Mesias yang hidup
sekarang; jangan berdoa dan menunggu kedatangan Mesias. Karena Dia tidak
akan pernah datang jika Anda mengharapkan kedatangan-Nya seperti cara Anda
berpikir. Sama seperti ketika Yesus datang, mereka juga mengharapkan
kedatangan Mesias, tetapi mereka malah membunuh yang sudah ada. Kita
selalu melakukan hal bodoh yang sama.
Hal ini
bukan berarti bahwa
agama Yahudi itu jelek.
Itu karena diri kita yang bodoh. Yesus juga pernah berjanji akan mengutus
seorang penghibur. Ini berarti bahwa setelah Dia pergi, maka akan ada
orang lain yang datang. Seseorang yang dapat menghibur kita berarti
seseorang yang setara dengan-Nya, tetapi kita sebaliknya masih terus
menunggu selama dua ribu tahun. Banyak Mesias yang datang dan pergi,
tetapi kita di sini masih menunggu seseorang yang jatuh dari langit. Dia
tidak akan pernah datang jika kita terus menunggu dengan cara seperti itu.
Kita mendengar bahwa
Yesus akan muncul lagi. Menurut Anda, dengan cara apa Dia akan datang?
Dengan sayap, dengan janggut, atau dengan salib agar kita dapat
mengenalinya? Bagaimana kita dapat mengenali-Nya jika Dia datang? Kita
bahkan tidak tahu rupa Yesus seperti apa. Saat itu kita tidak berada di
sana; atau mungkin kita di sana, tetapi kejadiannya sudah dua ribu tahun
yang lalu, siapa yang mempunyai ingatan sebesar itu? [Gelak tawa]
Yesus datang
tidak dengan penampilan, tetapi dengan jiwa. Yesus dapat datang kepada siapa
saja yang cukup cerdas dan yang membuka pintu yang benar untuk membiarkan
diri-Nya masuk. Lalu kita akan menjadi seperti Yesus atau seperti Bapa.
Maka pada saat itu, Yesus kembali lagi. Dia kembali setiap saat; kapan pun
kita siap, Dia datang. Dia datang melalui Guru manapun yang dapat
menampung kekuatan-Nya yang Maha Kuasa. Orang itu juga Yesus. Mungkin
model rambutnya berbeda, atau mungkin memakai sepatu berhak tinggi, tetapi
Dia tetap Yesus. [Gelak tawa dan tepuk tangan]
Setiap Guru Harus Mempunyai Kekuatan Kristus
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai,
Sydney, Australia, 17 Maret 1993
(Asal
bahasa Inggris)
T: Apakah Anda percaya
bahwa Mesias tertinggi di alam semesta adalah Yesus, satu-satunya Anak
Allah. Ia juga mengatakan, Aku adalah jalan, dan Kebenaran, dan hidup.
Tiada orang yang sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku; bahwa tak seorang
pun dapat masuk ke Surga, ke rumah Tuhan, tanpa melalui Yesus?
G: Ya, ini benar. Setiap
Guru mengatakan hal yang sama. “Yesus” adalah nama dari tubuh-Nya;
sedangkan “Kristus” adalah gelar-Nya. Setiap Guru harus mempunyai kekuatan
Kristus ini. Oleh karena itu, Yesus tidak pernah meninggal. Yesus bekerja
melalui semua Guru, di segala abad, di segala zaman untuk membebaskan dan
memberi pencerahan kepada kita yang masih gelap batin dan tertinggal di
belakang. Yesus sendiri tidak dapat memberi pencerahan kepada kita jika Dia
telah pergi. Tentu saja Dia dapat, sampai tingkatan tertentu, tetapi kita
adalah manusia. Kita tidak dapat berhubungan dengan-Nya karena Dia berada
di alam yang tinggi. Oleh karena itu, seorang Guru fisik diperlukan.
Tetapi, kekuatan Kristus bekerja melalui fisik Guru manapun yang ada pada
zaman itu. Oleh karena itu, ketika Yesus mengatakan bahwa Dia adalah
satu-satunya jalan, Dia sedang membicarakan Kebenaran mutlak. Tetapi, itu
berlaku pada semua Guru dan hanya pada saat Guru itu masih hidup.
Saya tahu bahwa akan ada
masalah jika kita terlalu berpegang teguh terhadap Alkitab. Sama dengan
umat Buddha. Alkitab dan kitab suci adalah bukti nyata tentang Guru masa
lampau, tetapi juga dapat menjadi penghalang yang berat bagi intelektual
kita. Saya tahu itu sangat sulit. Saya hanya dapat berharap yang terbaik,
dan saya hanya dapat sabar menunggu sampai Anda mengerti. Alkitab hanyalah
catatan tentang Guru-Guru yang telah memberkahi planet kita. Kalau begitu
apa yang terjadi pada masa sebelum dan setelah Yesus? Orang yang hidup
setelah Yesus mungkin akan mengatakan: “Oke, setelah kita mendengar
nama-Nya maka kita akan ditebus.” Tetapi, orang yang hidup satu miliar atau
satu triliun tahun sebelum Yesus, apakah tidak ada seorang pun yang
menyelamatkan mereka? Apakah Bapa kita begitu tak kenal ampun dan hanya
mengutus satu orang Anak saja dan hanya sekali saja? Apakah Ia begitu
kikir?
Jika Yesus benar-benar
menyelamatkan kita semua, coba jawab pertanyaan saya, mengapa kita masih
gelap batin? Ada banyak hal yang tidak kita ketahui; surga, kita tidak
dapat menghubunginya. Beberapa orang dapat; jika mereka berdoa sangat
mendalam dan tulus kepada Yesus, mungkin Dia akan muncul kepada mereka dan
mengajar mereka, tetapi sangat sedikit. Dia tidak muncul kepada kita
semua. Tetapi, kepada murid saya, Dia melakukannya, karena kita tahu
bagaimana cara untuk menghubungi Dia. Kita dapat naik sampai
tingkatan-Nya dan mendapat ajaran-Nya secara langsung. Saya tidak mengajar
sesuatu yang berbeda. Jika Anda ingin menemui Yesus dan Tuhan, saya dapat
menolong Anda. Jika Anda ingin menemui Buddha, saya dapat menolong Anda,
itu saja, daripada kita hanya berpegang teguh kepada catatan Guru masa
lampau yang tidak kita mengerti.
Apakah Arti Kristus?
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai,
Athena, Yunani, 20 Mei 1999
T: Apakah Arti Kristus?
G: Apakah ini bukan
negara Kristen? [Gelak tawa] Baiklah, karena Anda berpura-pura untuk
“tidak tahu,” maka saya juga akan berpura-pura bahwa saya mengetahui
sesuatu dan menerangkannya kepada Anda supaya percakapan dapat
berlangsung. [Gelak tawa]
Kristus adalah nama lain
untuk Kesadaran Ilahi. Ada banyak nama lain dari Kesadaran Ilahi ini. Jika
seseorang tersadarkan, maka dia disebut umat “Kristus.” Itu adalah istilah
Kristen. Di negara dan tradisi lain, mereka menyebut Kekuasaan yang sama
dengan nama yang berbeda, dan oleh karena itu, kita mempunyai begitu banyak
“agama” dan bahkan perang agama. Ini semua hanya karena istilah yang
berbeda. Bagaimana cara menyebut “ibu” dalam bahasa Yunani? (P: mhtepa)
Dalam bahasa Inggris “mother,” dalam bahasa Prancis “la mere,” dan dalam
bahasa Jerman, “mutter.” semua mempunyai arti sama yang menunjuk
kepada wanita yang melahirkan kita. Jadi, hanya masalah bahasa saja.
Kita semua
mempunyai Kristus dalam diri kita.
Kita
hanya harus
mengingatnya
lagi. Dan
saya
dapat menunjukkan kepada Anda
bagaimana
caranya.
Jika Anda masih berpikir bahwa Yesus adalah
makhluk
lain yang berbeda dengan Anda, maka setelah Anda
membangunkan kembali kekuatan
Tuhan dalam diri
Anda,
Anda dapat melihat dan bertanya
langsung
kepada-Nya saat
meditasi.
Yesus
itu Manusia, dan Kristus itu Kekuatan
Tanya: Guru, mengenai Firman Tuhan -
Dalam salah satu ayat kitab suci dikatakan bahwa keselamatan adalah
karunia Tuhan, dan kita tidak dapat memperolehnya melalui berbuat
kebajikan saja. Yesus wafat untuk menebus dosa kita dan Dia dapat
memberikan kita kehidupan yang kekal dengan menerima-Nya sebagai Tuhan
dan Juru Selamat kita. Mohon Guru menjelaskan hal ini.
Guru:
Ya, keselamatan adalah karunia Tuhan. Kita tidak bisa memperolehnya
melalui kedermawanan, melalui tindakan moral. Namun, hal tersebut bisa
membantu. Tindakan itu dapat memberi kita kehidupan yang penuh kedamaian
jika kita melakukan kebajikan dan bermoral, kita akan merasa lebih mantap,
lebih berharga dan dalam usaha pencarian Tuhan, kita tidak akan menemukan
banyak rintangan - tidak mempunyai perasaan berdosa yang menghalangi kita
yang membuat kita resah, maka tindakan tersebut membantu. Tetapi, kita
tidak dapat memperolehnya dengan hidup bermoral dan kedermawanan saja. Itu
benar. Yesus mati untuk menebus dosa kita, itu pun benar.
Ketika Yesus masih hidup, Dia adalah Guru Sejati yang agung. Dia
mengatakan bahwa jalan untuk mencapai Kerajaan Allah hanya melalui Dia.
Ini berarti harus melalui seorang Guru Sejati Yang Masih Hidup. Dia
tidak mengatakan bahwa Dia akan menjadi Guru Sejati selamanya. Dia
berkata, "Selama Aku di dalam dunia, Akulah Terang Dunia (Yohanes 9:5)".
Dan kemudian Dia berkata, "Jangan sedih, karena Aku akan mengirimkan
seorang penghibur kepadamu." Itu berarti ada Guru Sejati lain yang
akan datang.
Jiwa adalah abadi. Bagaimana mungkin Yesus mati? Dia akan hidup
berulang-ulang melalui kita, melalui semua makhluk yang telah mencapai
Pencerahan. Kita harus membuat diri kita seperti Yesus. Kemudian kita
dapat menyatakan penyelamatan-Nya. Kita dapat membuktikan penyelamatan-Nya.
Jika tidak, kalau kita hidup sehari-hari hanya dengan kegelapan batin,
tingkat yang rendah, pikiran yang rendah, bagaimana bisa kita membuktikan
bahwa Yesus telah menolong kita? Banyak orang menyatakan dirinya sebagai
umat Kristen, namun mereka sendiri saling bertengkar. Begitu banyak
pertumpahan darah karena agama Kristen atau karena yang disebut fanatisme.
Mereka bukan umat Kristen yang sejati. Yesus tidak dapat menolong mereka.
Mereka tidak dapat membuktikan kemurahan hati Yesus melalui tindakan
mereka.
Jika kita ingin mengerti bahwa Yesus benar telah menolong kita, kita harus
berada di tingkat kesucian. Jika tidak, kita hanya berdiskusi dan
berbincang saja. Kita tidak tahu sedikit pun tentang Yesus. Bagaimana
mungkin kita dapat sungguh-sungguh mengerti, menghargai dan menghormati
Dia?
Yesus adalah manusia, tetapi Kristus adalah kekuatannya. Sekarang kekuatan
itu dapat dipindahkan kapan saja, ke mana saja, dan kepada siapa saja yang
layak. Itu serupa dengan listrik yang mengalir melalui kabel, jika kabel
itu bagus, tanpa masalah, dalam kondisi baik, dan jika ada stop kontaknya.
Sekarang saya menawarkan kepada Anda suatu cara untuk dapat tersambung
dengan Yesus Kristus, dengan kekuatan Kristus. Kemudian Anda akan mengerti
siapakah Yesus itu, dan Anda akan sungguh-sungguh menghargai Dia. Jika
tidak, saya kira kita hanya membicarakan Yesus Kristus, namun kita tidak
mengerti dan kita tidak akan memperoleh pertolongan dari Dia.
Yesus mati demi umat manusia. Tapi, itu pada masa Dia masih hidup; karena
ketika Guru Sejati masih hidup di Bumi, Guru Sejati itu akan mengambil
alih karma dari umat-Nya, khususnya mereka yang percaya kepada Guru, dan
lebih khusus lagi adalah murid-murid-Nya. Karma tersebut harus
diselesaikan. Maka dari itu, Guru harus menderita demi murid-Nya, dan demi
umat manusia di masa-Nya. Hal ini terwujud melalui tubuh-Nya. Oleh karena
itu Dia mungkin akan menderita kesakitan, jatuh sakit atau disiksa dipaku
kayu salib. Kadang kala mereka difitnah dan dihukum. Semua Guru Sejati
harus menanggung hal demikian. Anda dapat mengamati sendiri, bahkan Sang
Buddha, Yesus, dan banyak Guru Sejati yang lainnya, baik di Timur maupun di
Barat, tak seorang pun pernah hidup dengan tenang tanpa penuntutan. Itulah
yang dimaksud dengan seorang Guru Sejati berkorban demi umat manusia.
Tetapi, hanya selama Dia mempunyai badan jasmani untuk menerima karma-karma,
karena karma di dunia ini bersifat jasmani, maka Anda membutuhkan sebuah
badan jasmani.
Oleh karena itu, seorang Guru Sejati harus mewujudkan diri ke dalam sebuah
tubuh jasmani untuk memikul semua masalah dan penderitaan, kemudian
menyelesaikannya. Karena Guru Sejati adalah tempat penampungan yang murah
hati, maka tubuh-Nya dapat memikul segala beban. Tetapi, itu tidak berarti
Dia tidak menderita sama sekali. Maka dari itu, Yesus menderita demi
umat manusia - itu benar. Tetapi, hanya selama Dia berada di dunia ini saja.
Setelah Dia, ada orang lain yang akan menggantikan-Nya untuk menderita.
Beberapa Guru yang lain harus datang untuk menjaga generasi berikutnya.
Jika tidak, bagaimana kita menjelaskan tentang penderitaan yang terus
berkepanjangan di dunia ini? Jika Yesus telah menolong semua manusia,
mengapa mereka masih hidup dalam kegelapan batin? Mengapa mereka masih
saling membunuh, bahkan di antara umat Kristen? Jika Anda berkata kepada
saya bahwa orang lain buta pengetahuan, tidak mengetahui nama besar Yesus
Kristus, tidak hidup secara Kristen; maka mereka menderita, maka mereka
bersengketa, saling membunuh, maka mereka jelek, saya akan terima, mungkin
bisa saja terjadi demikian. Tetapi, jika itu terjadi di antara umat
Kristen, apa penjelasan Anda? Mereka tahu tentang ajaran Kristus, mereka
tahu doktrin-doktrin-Nya, mereka pergi ke Gereja, bahkan ada yang
berkedudukan tinggi di Gereja. Mengapa mereka berbuat hal-hal seperti ini.
Sekarang Yesus sudah pergi ke dunia lain, dan sedang mengerjakan pekerjaan
yang lain. Sekarang, Kristus-Kristus lain telah datang untuk melanjutkan
misi-Nya.
Kedatangan Yesus yang Kedua
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai,
Athena, Yunani, 20 Mei 1999
(Asal
bahasa Inggris)
T: Apakah
Anda percaya kepada penghakiman terakhir dan kedatangan Yesus yang kedua?
G:
Penghakiman terakhir terjadi ketika kita meninggalkan pesawat fisik ini.
Pada waktu itu, semua hal yang baik dan yang buruk yang telah kita lakukan
dalam hidup ini akan nampak di hadapan kita dengan cepat. Kita akan
berdiri sebagai hakim bagi diri kita sendiri, dan karena kita semua adalah
Tuhan, jadi kita harus bertanggung jawab atas semua perbuatan yang kita
lakukan atau belum kita lakukan selama keberadaan kita di sini. Dan
mengenai kedatangan Yesus yang kedua: Dia datang setiap saat. Dia berada
di dalam diri kita semua, dan jika kita membangun kekuatan Kristus ini,
maka itu adalah kedatangan Yesus Kristus yang kedua.
Yesus dan Meditasi
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
|
Sekarang kita lihat kehidupan Yesus. Dia tidak pergi ke gereja untuk
berdoa, kecuali ketika Dia ke sana untuk berkhotbah atau untuk
mengusir para pedagang atau memarahi para pendeta. Saya tidak pernah
membaca sekalipun bahwa Dia berdoa di gereja, jadi apa yang Dia
lakukan? Menurut sumber riset yang sangat dipercaya, kita tahu bahwa
Yesus pergi ke banyak negeri, terutama India dan Tibet, dan belajar
pada banyak Guru yang tercerahkan. Ketika Anda pergi ke India dengan
tulus untuk mencari seorang Guru, Anda akan menemukan mereka yang
menjalani cara hidup meditatif, dan mereka akan mengajarkan Anda
meditasi. Semua Guru yang saya ketahui berlatih meditasi, dan para
Lama Tibet yang paling terkenal juga melakukannya dengan cara yang
berbeda-beda.
Maka, jika Yesus tinggal di India untuk paling sedikit dua belas tahun,
maka dapat kita katakan bahwa Dia kemungkinan besar telah bertemu
dengan beberapa Guru meditatif tersebut. Dia kemungkinan pada mulanya
berjumpa dengan beberapa Guru yang berkekuatan lebih kecil, yang
mengajari-Nya beberapa mantra, beberapa latihan yoga, bagaimana membuat
beberapa mukjizat, seperti mengubah air menjadi anggur, dan
sebagainya. Dia kemungkinan mempelajari hal ini pada hari-hari
pertama, sebelum bertemu dengan yang disebut Guru-Guru meditatif di
Himalaya. Tetapi, walaupun sekadar untuk melakukan beberapa trik
tersebut, Anda harus belajar suatu jenis teknik meditasi, meskipun
mungkin hanya sementara saja.
Ketika Yesus bertemu dengan orang-orang ini, Dia juga harus belajar
bagaimana bermeditasi. Kalau tidak, bagaimana Dia dapat menyepi di
gurun selama empat puluh hari tanpa istirahat? Dapatkah Anda pergi
begitu saja ke gurun selama empat puluh hari seorang diri? Ini tidak
mungkin, kecuali dengan latihan, dengan persiapan sebelumnya. Sebagai
contoh, bagi mereka yang berlatih dengan teknik meditasi kami, yang
disebut Metode Quan Yin, berarti merenungkan Suara di dalam,
'Sabda/Firman' yang disinggung di Alkitab yang berarti Suara Tuhan,
kami sering melakukan retreat tujuh hari atau sebulan. Bagi kami ini
sangat normal, tetapi untuk orang awam yang tidak berlatih metode
kami, Anda bahkan tidak dapat duduk lima menit, apalagi lima hari.
Jika Anda berhasil duduk lima menit tanpa menggerakkan tubuh dan
pikiran, maka Anda sudah berhasil menjadi Guru. Dari sini kita tahu
bahwa Yesus pergi ke gurun selama empat puluh hari untuk bermeditasi.
Kita juga dapat menyimpulkan bahwa Dia sedang berlatih suatu teknik
meditasi, bahwa selama itu Dia melakukan meditasi. Dan itu adalah
retreat terakhir sebelum Dia keluar untuk menyampaikan Pesan Tuhan.
Kebanyakan Guru melakukan itu sebelum mereka keluar ke dunia ramai,
sebelum mereka memutuskan apakah mereka mau memikul salib atau tidak.
Ini seperti menit-menit terakhir ketika Anda mendengar jam alarm di
pagi hari, saat terakhir menikmati kehangatan tempat tidur. Sama
halnya, kebanyakan Guru, setelah mengemban misi menjadi nabi zaman
itu, atau Messias, mereka akan pergi retret untuk beberapa saat,
untuk mempersiapkan diri mereka secara fisik, mental, dan psikis untuk
menghadapi tugas yang berat di depan, dan untuk berjalan jauh
sebagaimana yang ditugaskan Tuhan.
T: Dapatkah Guru memberitahu kami tentang ajaran sejati Yesus,
dibandingkan dengan ajaran Kristen saat ini?
G: Ajaran Kristus dan ajaran Kristen saat ini, keduanya baik. Mungkin
ajaran Kristen saat ini ada yang hilang, sudah disensor di beberapa
bagian, tetapi bagian ini saya tidak akan mengatakannya agar tidak
menjadi persoalan. Dan ajaran Yesus yang lain, ketika Dia masih hidup,
lebih banyak yang dicatat dalam Naskah Laut Mati yang sudah saya baca.
Naskah itu tentunya sangat kuno, bahkan ketika Yesus masih hidup. Ada
sesuatu yang hilang di dalam Alkitab, tetapi secara keseluruhan ajaran
Kristen baik.
Satu-satunya bagian yang hilang adalah bahwa Yesus tidak berada di
sini. Inilah bagian yang hilang yang terpenting. Jika Anda ingin
melihat-Nya, anda dapat melihat-Nya, anda dapat berbicara kepada-Nya,
Anda dapat belajar langsung dari-Nya karena Dia tidak pernah mati. Jika
Gereja dapat menolong Anda untuk berhubungan dengan Yesus, dan dapat
memberikan sambungan langsung ke nomor telepon Tuhan, maka itu lebih
baik. Tetapi, jika tidak bisa, maka kami dapat memberikan bagian yang
hilang ini kepada Anda, dan itu saja.
T: Yesus, Dia belajar meditasi dengan metode apa?
G : Metode Quan Yin.
T: Apakah Anda mengetahui?
G: Saya mengetahui.
T: Jadi, Yesus juga mempunyai kemampuan Mahatahu?
G: Ya, Dia Mahatahu.
T: Tahukah Guru bahwa Yesus pernah bersama kaum Essene, Persaudaraan
Suci yang tinggal dekat Laut Mati?
G: Ya, Dia berasal dari persaudaraan Essene, yang selalu menjadi
vegetarian sejak ribuan tahun, dan mereka pada saat itu mempunyai
silsilah transmisi. Mereka adalah "Persaudaraan Putih" yang
mentransmisikan Cahaya dan Suara, dan pada waktu itu sangat sulit
untuk memasuki persaudaraan itu. Anda harus bersumpah hidup selibat,
dan tidak pernah mentransmisikan ajaran tersebut ke luar secara
terbuka. Siapa pun yang ingin memasuki persaudaraan itu harus
diperkenalkan oleh beberapa anggota yang lebih tua, dan harus
menjalani ujian beberapa tahun sebelum mereka dapat mengenakan jubah
putih. Mereka adalah 'Kasih yang menjadi tubuh' dan Yesus adalah
seorang yang mengabaikan janji untuk berdiam diri. Tetapi, tentunya ini
adalah Perintah dari Yang Maha Tinggi. Ia mendapat pesan nurani, kalau
tidak, tak seorang pun dalam persaudaraan itu yang pernah berkhotbah
secara terbuka seperti itu sebelumnya. Pertama karena janji. Kedua,
karena berbahaya. Sebab itu, Yesus disalibkan. Ia berkhotbah secara
terbuka, dan semua Persaudaraan Putih selalu mengamati-Nya dari dekat,
mencoba melindungi-Nya dengan berbagai cara. Tetapi, mereka tidak dapat
mencegah apa yang terjadi. Bagaimanapun saya telah terlalu banyak
berbicara. Saya terlalu banyak berbicara tentang hal yang tidak
penting. |
|