T: Saya benar-benar sangat tegang dan benar-benar bergulat, bergulat, dan
bergulat.
G: Bergulat dengan apa?
T: Hanya dengan meditasi.
G: Oke. Jangan menjadikan meditasi semacam pekerjaan; jadikanlah sebagai
waktu untuk bersantai. Katakan kepada pikiran Anda bahwa ia tidak perlu
melakukan apa pun, ia hanya harus duduk santai saja di sana. Dan jika Anda
tidak bisa duduk terlalu lama, Anda bisa berbaring dan beristirahat.
Jadikanlah itu menyenangkan.
Anda bisa menaruh setangkai bunga di depan dan mengenakan pakaian bagus.
Buatlah seperti sebuah upacara jika itu dapat membuat Anda merasa lebih
baik. Itulah mengapa beberapa orang memasang dupa, bunga, dan lainnya;
hanya untuk menyenangkan pikiran. Apa pun yang dapat membuat meditasi Anda
menyenangkan, maka Anda boleh melakukannya. Bersenang-senanglah! Anda
boleh berbaring dan beristirahat, tetapi pada saat yang sama,
berkonsentrasilah di mata kebijaksanaan.
Pertama-tama jadikanlah itu menyenangkan. Jangan menjadikannya terlalu
berat bagi pikiran, karena dia tidak menyukainya. Dia tidak senang bekerja.
Dan jika Anda terlalu serius, maka pikiran akan memberontak dan berpikir,
“Saya tidak menyukainya. Saya ingin bersenang-senang; saya ingin pergi ke
luar; saya ingin mendengarkan musik atau minum kopi bersama teman-teman.
Saya tidak mau duduk di sini.”
Oleh karena itu, jadikanlah itu menyenangkan. Undang beberapa teman baik
atau inisiat ke rumah Anda. Atau pergilah ke rumah mereka untuk minum
kopi, mengobrol, atau mengerjakan sesuatu bersama-sama. Anda kemudian
dapat duduk bersama, seolah-olah Anda adalah bagian dari permainan itu
atau bagian dari acara itu. Itulah permulaannya. Nantinya, Anda akan
terbiasa dengannya, dan Anda tidak memerlukan permainan itu lagi. Anda
bisa duduk di mana saja dan merasa nyaman.
Pertama, santaikan pikiran Anda. Kebanyakan dari kita sangat tidak sabar
untuk menjadi seorang Buddha, dan itulah mengapa kita mendapat masalah.
Kita masih bergulat antara jiwa dengan pikiran. Jiwa kita ingin
bermeditasi, tetapi pikiran kita ingin bermain-main. Jadi, kita bisa
memberinya hadiah. Setelah Anda bermeditasi dengan baik, berikanlah
beberapa makanan favorit Anda. Ajaklah diri Anda berjalan-jalan atau
mengunjungi pacar Anda; lakukan sesuatu yang menyenangkan setelah itu.
Setelah itu, otak Anda akan tahu, “Oke, itu baik.” Latihlah otak Anda
persis seperti Anda melatih anjing. [Tertawa] Anda tahu bagaimana melatih
anjing? Ketika anjing itu melakukan sesuatu yang bagus, maka Anda
memberinya hadiah. Itulah bagaimana dia menjadi semakin baik dan baik.
Pikiran kita terkadang menyusahkan! Kadang kala Anda sungguh merasa tidak
ingin bermeditasi, maka tinggalkan saja. Jangan paksakan diri Anda terlalu
keras. Lakukan saja hal yang lain: berlari atau gerak badan sedikit. Dan
ketika Anda lelah, maka Anda akan suka duduk. Dengan begitu pikiran Anda
tidak akan membuat masalah lagi. Sebenarnya, itulah masalahnya ketika kita
sendirian: Kadang kala pikiran sering memperdaya kita. Dan jika kita tidak
memiliki seseorang untuk membesarkan hati kita atau berpegangan tangan,
maka kita tidak dapat melakukannya dengan begitu cepat. Itulah mengapa
kita membutuhkan seorang guru dan teman sepelatihan. Kita dapat
menyampaikan masalah kita kepada mereka, dan mereka mungkin dapat membantu
Anda.
Maka, usahakanlah datang ke meditasi kelompok sesering mungkin. Anda dapat
membicarakan persoalan itu dengan rekan praktisi. Bersahabatlah dengan
mereka, undanglah mereka untuk minum kopi atau teh di rumah Anda, dan
sebaliknya. Jadikan itu menyenangkan. Dan Anda juga dapat pergi
bersama-sama atau bersenang-senang. Pergi menonton bioskop atau melakukan
sesuatu bersama-sama sehingga meditasi Anda menjadi bagian dari
persahabatan dan hobi. Pada mulanya, bagi beberapa orang, hal itu masih
diperlukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Lalu berikan sedikit
kepadanya; jangan terlalu keras padanya.
Sebagian orang tidak memerlukannya. Mereka senang bermeditasi, maka itu
mudah. Tetapi meskipun begitu, ketika kita memasuki sebagian tahap
meditasi, kita kadang-kadang terhenti di sana. Kita tiba-tiba merasa tidak
ingin bermeditasi lagi. Kita tidak menginginkan apa pun yang seperti itu.
Kita merasa sudah cukup berhubungan dengan para Buddha (Makhluk-makhluk
Tercerahkan) dan hal-hal seperti itu. Tetapi, itu hanyalah sementara.
Nantinya, ketika Anda mempunyai teman, atau saat Anda membaca beberapa
buku rohani,mendengarkan
beberapa kaset rohani,
ataupun membaca beberapa Kitab Suci ajaran Buddha, “mungkin itu terlalu
jauh“ tapi beberapa buku kontemporer tentang kehidupan dan kematian,
tentang meditasi, dan tentang pengalaman Surgawi orang lain; lalu Anda
akan sedikit terdorong dan ingin mendapatkan pengalaman yang sama. Setelah
itu, Anda akan berusaha lagi.
Kita harus menemukan satu cara untuk melakukan berbagai hal, yang sesuai
dengan langkah kehidupan kita, gaya hidup kita, pemikiran kita, dan juga
semua kebiasaan kita. Kebiasaan sulit diubah, akan tetapi kita tetap harus
melakukannya pelan-pelan jika kita tidak dapat melakukannya dengan cepat.
Pikiran Terbaik adalah Memikirkan Tuhan
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai,
Hsihu, Formosa, 25 September 1991
(Asal bahasa Inggris)
Anda tahu bahwa pikiran itu sangat penting dan sangat kuat – merupakan
keberadaan dan kualitas Tuhan - sehingga pada saat itu, atau setidaknya
ketika kita bermeditasi, atau saat kita ingat Tuhan; maka pikiran kita
akan menjadi suci, murni, dan tanpa syarat sehingga kita tidak menciptakan
apa pun yang buruk - hanya getaran yang suci dan berkah yang kuat.
Jadi, ketika semua berkah yang tercipta dari kekuatan positif
kita;
serta yang berasal dari orang lain yang berlatih dan memiliki pikiran yang
sama, berkah yang sama, dan kekuatan yang sama, maka kekuatan yang sejenis
ini akan saling menarik dan menciptakan suatu kekuatan dahsyat yang
dapat mengalahkan segala pengaruh jahat dan negatif di dunia ini.
Dan inilah bagaimana dunia ini menjadi murni dan maju dari hari ke hari.
Itulah bagaimana kita membantu dunia bahkan tanpa harus melakukan kegiatan
sosial, tanpa harus pergi berkhotbah. Ya, tentu saja ketika kita pergi
berkhotbah, kita juga membawa sedikit getaran batin yang tinggi ke dalam
pikiran hadirin dan mengangkat mereka sebentar, atau mungkin permanen,
atau mungkin untuk jangka waktu yang lama. Mereka mungkin pulang ke rumah
dengan membawa serta getaran-getaran ini dan memperkaya diri mereka serta
menjadi stabil karena atmosfer suci ini. Mereka kemudian menjadi suci,
murni, dan stabil. Tetapi, itu membutuhkan seseorang yang kuat untuk dapat
melakukannya. Kalau tidak, bukannya kita yang mempengaruhi orang-orang itu,
sebaliknya kitalah yang akan dipengaruhi oleh mereka. Karena dengan
banyaknya hadirin berarti ada lebih banyak pikiran, sedangkan kita hanya
mempunyai satu pikiran. Jika kita tidak cukup kuat untuk menutupi semua
pikiran itu, maka merekalah yang akan menggulung kita, dan kita kemudian
berada di dalam bahaya.
Meskipun begitu, kita tidak perlu melakukan itu. Kita dapat duduk saja di
sudut, di sudut kamar tidur kita yang tenang dan mengirimkan
pikiran-pikiran baik, getaran-getaran baik, berkah-berkah kuat kita ke
seluruh dunia dan alam semesta. Itulah mengapa kita harus bermeditasi
untuk memurnikan pikiran kita.
Setiap kali kita ingat akan Tuhan, setiap kali kita ingat akan Nama-Nama
Suci, kita dipenuhi dengan kemurnian, kesucian, dan berkah. Dan siapa pun
yang berada di tingkat kesadaran yang sama dengan kita juga akan bersatu
dengan kita pada saat itu. Dan kita menambah kekuatan positif itu ke sini
untuk memurnikan dunia dan menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik,
serta untuk membantu mereka yang mempunyai pikiran yang sama dengan kita
agar mereka menjadi semakin kuat, serta untuk membantu mereka yang
berhubungan dengan kita mempunyai lebih banyak kekuatan untuk mengangkat
diri mereka ke atas. Itulah jalan terbaik untuk membantu dunia.
Tentu saja, ketika kita membantu dunia, kita membantu diri kita sendiri,
karena kita hidup di dalamnya. Semakin bersih atmosfernya, maka akan
semakin baik untuk kita, bukan hanya untuk para tetangga kita. Jadi,
membantu sesama berarti membantu diri kita sendiri. Setiap saat kita
seharusnya membangkitkan pikiran yang murni, penuh kasih, dan baik -
sepanjang waktu - tanpa pamrih. Inilah jalan terbaik. Sekalipun kita belum
mencapai tingkatan Para Suci atau tingkat Bodhisattva yang sangat agung
atau Buddha, setidaknya kita harus menjaga diri kita agar tetap murni dan
tidak terpengaruh oleh kekuatan negatif di sekeliling kita. Karena di
dunia ini ada banyak orang yang tidak berlatih serta tidak memiliki
keyakinan sejati terhadap Tuhan, maka mereka menciptakan pikiran-pikiran
buruk sepanjang waktu dan mengotori lingkungan kita dengan pikiran,
perbuatan, dan ucapan mereka.
Jika kita tidak dilindungi oleh suatu perlindungan suci, oleh perlindungan
mental kita sendiri, dan oleh kemurnian serta niat baik kita sendiri, maka
kita akan terhanyut oleh kekuatan negatif yang sangat besar di sekeliling
kita. Itulah mengapa kita harus selalu mengulang Nama-Nama Suci Tuhan yang
diisi oleh Kekuatan Guru pada saat kita diinisiasi. Itulah yang kita sebut
garis silsilah rohani, atau garis keturunan Dharma. Jika kita tidak
mempunyai garis keturunan atau garis silsilah itu maka Nama-Nama itu tidak
mempunyai arti; tidak memiliki kekuatan.
Benar-benar demikian. Persis seperti kenyamanan jasmani. Seseorang yang
tidak mempunyai uang tidak akan dapat memberi uang kepada orang lain.
Walaupun dia menanda-tangani cek, akan tetapi cek tersebut tetap kosong -
tanpa uang, tanpa rekening bank yang mendukung ceknya. Demikian pula orang
yang kosong kerohaniannya, mereka tidak dapat mengisi orang lain dengan
kekuatan rohani dan tidak dapat membangkitkan kekuatan rohani orang lain.
Walaupun kekuatan rohani tidak terlihat, tetapi itu ada. Kekuatan itu ada
dalam diri Orang Suci atau Guru untuk membangunkan kembali kekuatan rohani
yang ada di dalam diri orang lain. Kalau tidak, tidak mungkin tiba–tiba
ada di sana dan menyala sendiri. Walaupun api berasal dari kayu, tetapi
api membutuhkan sesuatu seperti sepotong kayu bakar yang lain untuk
membuat api itu menyala.
Sama kasusnya, seorang Guru adalah seseorang yang telah mengembangkan
kekuatan rohani-Nya sendiri. Ia dapat mempengaruhi ribuan, jutaan
orang di seluruh dunia dan seluruh semesta. Semakin kuat Guru itu, semakin
luas pengaruhnya. Dan kita dapat mengetahuinya saat kita berhubungan
dengan Guru tersebut. Kita merasa sangat tenang ketika kita duduk bersama
Guru rohani. Jika kita pergi bersama orang lain seperti orang jahat atau
orang kejam, maka kita akan merasa sangat gelisah dan takut. Inilah
pengaruh dari kualitas batin yang tidak terlihat, yang tidak dapat kita
ceritakan, tetapi dapat kita rasakan.
Jadi, kita seharusnya hidup sesuai dengan standar Guru. Kita harus meditasi
dan memurnikan pikiran kita. Pikiran yang terbaik adalah tanpa-pikiran.
Oleh sebab itu, jika Anda mengulang Nama-Nama Suci Tuhan, itu sudah cukup.
Itulah pikiran yang terbaik; sangat netral, suci, dan penuh kekuatan. Pada
saat itu, Anda tidak perlu mengingat pikiran sehari-hari, pikiran duniawi.
Karena betapapun baiknya kita berpikir, kadang kita masih dipengaruhi oleh
adat-istiadat negara kita, oleh berbagai kebiasaan dan kecenderungan
masyarakat setempat.
Oleh sebab itu, pikiran yang terbaik adalah memikirkan Tuhan. Karena Tuhan
itu Maha Kuasa dan Kuat. Tuhan dapat melakukan segalanya. Itu berarti pada
saat itu kita menyerahkan kehendak kita kepada kehendak Tuhan. Membiarkan
Tuhan yang mengatur alam semesta, dan setelah itu kita akan merasa tanpa
beban. |