Perkembangan
Ilmu Pengetahuan
Harus Diimbangi dengan Pemahaman Spiritual
T:
Karena ilmu pengetahuan sangat
berkembang, bahkan manusia dapat dibuat duplikatnya. Beberapa orang
mengatakan bahwa ini adalah tingkat tinggi dari perkembangan ilmu
pengetahuan, tetapi beberapa orang mengatakan bahwa ini adalah akhir dari
dunia. Apakah pendapat Anda mengenai hal tersebut?
G:
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, kita seharusnya juga mengembangkan spiritualitas.
Jika tidak, maka kita tidak akan seimbang, kita berada
dalam bahaya dan hal itu akan menghancurkan diri kita sendiri. Dengan
demikian maka itu bisa menjadi akhir dunia, sudah pasti!
Jika kita tidak memiliki kekuatan
moral dan pengetahuan spiritual tentang bagaimana menjadi seorang manusia
yang baik, dan kita menciptakan segala macam boneka dan mempergunakannya
secara salah - misalnya, kita mungkin membuat perang. Karena boneka-boneka
ini tidak takut mati dan mereka tidak mengenal standar moral sehingga
mereka dapat membunuh siapa saja secara acak - lalu tentu saja, dunia kita
akan berakhir. Perkembangan ilmu pengetahuan,
jika tidak dikendalikan oleh kekuatan dan pemahaman spiritual, itu
bagaikan sebilah pisau di tangan anak kecil. Ia bisa saja membunuh anak
yang lain atau orang lain.
Ilmu Pengetahuan, Kerohanian
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai,
Brisbane, Australia, 22 Maret 1993
(Asal bahasa Inggris)
T: Guru yang
terkasih, satu pertanyaan yang sudah lama mengganggu saya adalah mengenai
evolusi. Dengan keterbatasan ilmu saya tentang evolusi, saya tidak tahu
bagaimana menjawab pertanyaan murid-murid saya yang telah saya ajar sekian
tahun. Pertanyaan saya adalah apakah kehidupan di Bumi ini telah mengalami
berbagai perubahan bentuk dan berevolusi dari nenek moyang bersama kita,
atau Tuhan menciptakan semuanya pada waktu yang sama?
Saya sangat
bingung antara agama dengan ilmu pengetahuan. Jika saya berpijak pada
kepercayaan agama, maka saya mengatakan bahwa Tuhan menciptakan segalanya.
Lalu, kita pulang dan tidur, tidak ada pertanyaan lagi. Tetapi, jika saya
menjelaskan berdasarkan ilmu pengetahuan, saya katakan bahwa kita semua
mempunyai nenek moyang yang sama yang berkembang, seperti teori Charles
Darwin. Jadi, dengan keterbatasan ilmu saya, saya tidak dapat menjawab,
saya telah katakan kepada murid-murid saya bahwa saya harus menunggu
penjelasan dari Guru agung saya dengan pengetahuan yang berasal dari Surga.
Setelah itu, mungkin saya baru bisa menjelaskannya kepada kalian.
G: Anda
lihat, agama dan ilmu pengetahuan tidak bertentangan. Mereka hanya memakai
istilah yang berbeda dan terkadang ilmu pengetahuan tidak menunjukkan atau
belum menemukan prinsip-prinsip dasar dari segala sesuatu. Sebagai contoh,
ilmu pengetahuan mengatakan ada elemen yang sama dalam diri Anda, diri
saya, dalam tumbuh-tumbuhan, kayu, dan juga dalam semua benda. Agama
Kristen misalnya, mengatakan bahwa segalanya diciptakan dari satu unsur,
dari Tuhan. Agama Buddha mengatakan bahwa setiap makhluk mempunyai Sifat
Kebuddhaan. Tao mengatakan bahwa kita semua adalah satu. Jadi, ini semua
sama dengan ilmu pengetahuan yang mengatakan ada suatu elemen, dan elemen
ini ada dalam diri saya, diri Anda, dan juga dalam tumbuh-tumbuhan, pohon,
kayu, dan segalanya.
Akan tetapi,
apa yang membuat elemen kita bergerak, berbicara, dan berpikir? Elemen
tersebut tidak membuat tumbuh-tumbuhan dan pohon berbicara. Jika kita
mempunyai elemen yang sama, maka tentu saja kita memerlukan daya yang sama
untuk menggerakkan ini. Benar tidak? Ya! Oleh karena itu, kita semua
sebenarnya diciptakan oleh Tuhan. Anda boleh menyebutnya Tuhan atau energi
kosmik, semuanya benar. Pada mulanya hanya ada energi kosmik. Jangan sebut
Tuhan atau Sifat Kebuddhaan; hal itu membingungkan banyak orang. Kita
bicara dalam istilah ilmu pengetahuan. Energi kosmik dalam keadaan diam
mengandung benih-benih kebijaksanaan dan juga segala jenis benih dari zat
yang mampu berkembang dan tumbuh. Tetapi, ketika energi kosmik bergerak
sedikit ke dalam dirinya sendiri, lalu semua benih bertunas sebagaimana
mestinya dan menjadi segala sesuatu yang ada sekarang. Jadi, kita bisa
sebut Tuhan, atau kita bisa sebut Sifat Kebuddhaan.
Jika kita
tidak mengetahui sumber keberadaan kita, berarti kita tidak hidup sesuai
dengan hukum alam, dan hal itu akan membawa masalah bagi diri kita sendiri.
Oleh karena itu, kita harus melakukan meditasi dan berpikir, mencoba untuk
menemukan sumber dari semua kecerdasan ini. Lalu kita kembali kepadanya
atau paling tidak kita menyesuaikan dengannya. Setelah itu, maka hidup kita
akan menjadi lebih harmonis dengan seluruh alam semesta. Setelah itu, kita
barulah menjadi bahagia! Kita tidak mempunyai halangan. Kita tidak asal
lari entah ke mana saja, tetapi kita berada dalam jalur yang benar, dengan
kecepatan yang sesuai. Ini sama sekali tidak bertentangan dengan ilmu
pengetahuan. Tetapi, mungkin ilmu pengetahuan tidak menjelaskan daya yang
menggerakkan semua benda.
Ilmu
pengetahuan hanya membahas tentang zat, elemen-elemen yang ada dalam diri
Anda, saya, dan semua benda. Dalam hal ini, ilmu pengetahuan sudah
mendapatkan penemuan besar. Akan tetapi, bagaimana mungkin ilmu pengetahuan
bisa menggunakan metode ilmiah untuk menemukan sesuatu yang tidak
berbentuk? Yaitu daya kosmik kita yang menggerakkan segala sesuatu yang
biasa kita sebut sebagai jiwa yang merupakan bagian dari daya kosmik ini.
Benda-benda
yang muncul berbeda-beda sesuai dengan seberapa jauh letak mereka dari
pusat daya pusaran kosmik pada saat terjadinya pergerakan besar tersebut.
Oleh sebab itu, kita berbeda dalam bentuk, ukuran, daya, kebijaksanaan,
dan kemampuan untuk bergerak serta berpikir. [Tepuk tangan] Jadi, segala
sesuatu akan kembali ke pusat itu dan kemudian berkembang. Jika mereka
ingin berada lebih dekat, maka mereka harus lebih bijaksana, karena pusat
tersebut adalah pusat kebijaksanaan. Oleh karena itu, mereka berkembang.
Itulah alasan untuk berevolusi, Anda mengerti. Mereka harus berevolusi,
menjadi lebih bijaksana, lebih agung, lebih bijaksana, lebih agung, lebih
bijaksana, lebih agung, lalu mereka bisa lebih dekat ke pusat, karena
pusat tersebut mempunyai daya magnet yang besar, menghisap segala sesuatu
masuk kembali dan kemudian mendorong mereka keluar kembali, berevolusi
setiap saat.
Tetapi, ada
kalanya daya kosmik ini juga berhenti dan segala sesuatu akan berhenti.
Lalu, ketika dia bangkit kembali, segala sesuatu mulai bekerja. Itu
terjadi dalam miliaran tahun. Agak sulit bagi saya untuk menerangkan hal
ini, tetapi coba saja untuk mengerti apa yang saya katakan.
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai,
Brisbane, Australia, 22 Maret 1993
(Asal
bahasa Inggris)
T:
Jika
Tuhan menciptakan alam semesta dan Bumi, apakah alam semesta diciptakan
terlebih dahulu atau sebaliknya diciptakan bersamaan dengan Bumi?
G: Di dalam
alam semesta, terdapat banyak bumi. Bumi kita bukanlah satu-satunya. Anda
membutuhkan waktu yang lama untuk mengunjunginya! Oleh sebab itu, kita
melihat banyak UFO dan benda-benda seperti itu. Ini adalah benda nyata.
Banyak bumi yang rupanya seperti Bumi kita, yang mempunyai penghuni
beserta dinamika kehidupannya. Beberapa telah terlihat sekilas oleh para
ilmuwan, tetapi mereka tidak menyatakannya, karena mereka masih
kekurangan bukti. Planet tersebut terlalu jauh dan mereka tidak yakin.
Beberapa dari planet tersebut lebih mirip Bumi, ada orang yang seperti
kita dan mempunyai banyak lahan pertanian dan segalanya. Planet lain tidak
seperti Bumi. Planet ini lebih bersifat spiritual di mana ada orang, tetapi
mereka lebih mirip malaikat dan tidak terlihat oleh mata telanjang kita,
oleh mata para ilmuwan, dan oleh mata dari semua teleskop. Oleh sebab itu,
kita harus mengunjungi mereka dengan tubuh spiritual kita dan menggunakan
mata spiritual untuk menghubungi serta melihat mereka. Hal ini tidak bisa
dilakukan oleh para ilmuwan. Jadi, sebagai contoh, kemarin dan hari
sebelumnya, banyak orang yang mengatakan bahwa mereka melihat tempat yang
indah, istana beserta penghuninya, tetapi itu bukan di Bumi ini. Kita bisa
mengadakan perjalanan dengan cahaya ke planet mana saja jika kita cukup
terlatih. Tetapi, itu bukan tujuan kita yang sebenarnya. Dalam keadaan
apa pun, kita tidak ingin terikat pada hal-hal tertentu.
Ilmu Pengetahuan, Kerohanian, dan
Konsistensinya
Oleh Tim
Berita Amerika Serikat
(Asal
bahasa Inggris)
Anda akan
terkejut ketika Anda mendengar ilmuwan yang bernama “Ching Hai” sedang
membahas misteri dunia dan Alam Semesta dalam berbagai ceramah-Nya.
Perkataan-Nya memperkuat apa yang dikatakan Yesus: Carilah Kerajaan Allah
terlebih dahulu, maka segala sesuatu akan ditambahkan kepadamu. Guru Ching
Hai mengambil jurusan bahasa di universitas, tetapi setelah mencapai
pencerahan, Beliau bisa menjelaskan asal-usul Alam Semesta lebih baik
daripada ahli fisika manapun di planet ini. Guru juga telah mengatakan
bahwa tidak ada pertentangan antara ilmu pengetahuan dan agama, ilmu
pengetahuan mencoba membuktikan apa yang telah diketahui oleh orang yang
tercerahkan dan ilmu pengetahuan dari planet-planet lain yang
miliaran atau triliunan kali lebih maju daripada kita.
Teori Big Bang (Letusan Dahsyat)
Sebuah
artikel yang dimuat di dalam surat kabar Indianapolis Star (15
Januari 1998), menyatakan dalam pertemuan musim dingin American
Astronomical Society (Masyarakat Astronomi Amerika), bahwa kebanyakan
ahli astronomi setuju bahwa alam semesta dimulai dari sebuah Big Bang (Ledakan
Dahsyat) ketika semua waktu dan ruang terkandung dalam sebuah titik padat,
sebuah kemanunggalan yang tiba-tiba bermekaran dengan partikel-partikel
bola api yang mengembang, yang membentuk galaksi, bintang, dan planet.
Tetapi, para ilmuwan tidak mengetahui apa sebenarnya kemanunggalan itu dan
apa yang akan terjadi setelah Big Bang (Ledakan Dahsyat). Apakah alam
semesta akan berkembang untuk selamanya atau runtuh atau mengatup kembali
dengan Bunyi yang dahsyat. Sebuah teori mengemukakan bahwa alam semesta
akan menciut kembali seperti keadaan semula.
Selama
ceramah-Nya di Jenewa, Swiss, pada tanggal 21 April 1993, Guru Ching Hai
ditanya apakah Dia setuju dengan teori ilmuwan mengenai asal-usul Bumi,
yakni, teori Big Bang (Ledakan Dahsyat). Dan Guru pun menjawab, “Ya, saya
setuju dengannya. Tetapi, ilmuwan menjelaskan hal tersebut hanya dari sisi
materi dan fisik saja. Mereka belum menemukan inti yang sebenarnya,
kekuatan tidak kasat mata di balik Big Bang (Ledakan Dasyat). Tetapi, itu
juga membantu untuk memahami aspek spiritual dan penciptaan.
Pada tanggal
22 Maret 1993, selama sesi tanya jawab di Brisbane, Australia, Guru
memberikan sebuah penjelasan yang jelas tentang bagaimana terbentuknya
alam semesta. Kemanunggalan dalam istilah ilmu pengetahuan adalah Tuhan,
kebijaksanaan, atau energi kosmik. Ketika pusat daya kebijaksanaan ini
bergerak, semua bentuk ciptaan bermunculan dengan berbagai bentuk, ukuran,
energi, kebijaksanaan, dengan kemampuan untuk bergerak serta berpikir.
Karena pada setiap pusat mempunyai daya magnet, maka segala sesuatu akan
kembali ke pusat daya itu dan kemudian berevolusi kembali. Kemanunggalan
telah mengembang dan menciut beberapa kali, sehingga kita bisa berevolusi
dan tumbuh. Guru menjelaskan dalam ceramah-Nya di Singapura pada tanggal
26 September 1994 bahwa secara ilmu pengetahuan, proses ini sangat mirip
dengan teori Big Bang (Ledakan Dahsyat), tetapi sangat sulit untuk
menjelaskannya dalam bahasa manusia.
Kesangsian Seorang Ateis
Untuk
mencoba membuktikan bahwa hidup muncul di Bumi melalui benturan molekul
secara tak terduga dalam cairan prebiotik dari metanol, amonia,
karbonmonoksida, karbondioksida, dan uap air; ilmuwan Miller dan Urey
menciptakan kembali keadaan seperti ini dalam sebuah percobaan
laboratorium yang terkenal pada tahun 1950. Percikan listrik (dimaksudkan
untuk meniru petir) mengakibatkan terbentuknya asam amino yang merupakan
unsur penting dari protein.
Fred
Hoyle, walaupun ia seorang ateis, ia tidak sependapat dengan
kesimpulan yang dibuat dari percobaan di atas dan yakin bahwa kehidupan
tidak dapat muncul di Bumi hanya secara kebetulan saja. DNA benar-benar
terlalu rumit dan terlalu tidak beraturan untuk dihasilkan dari hukum
fisika. Walaupun seluruh alam semesta mengandung cairan primordial, Hoyle
menyimpulkan, terciptanya kehidupan bukan terjadi secara kebetulan. Dia
menyatakan kemungkinan benarnya teori tentang kejadian secara kebetulan
yang menciptakan kehidupan, hal ini dapat diibaratkan sebagai “sebuah
topan yang menghembus melalui tempat penimbunan barang rongsokan dan
menciptakan sebuah pesawat Boeing 747.” Bersama-sama dengan Francis Crick
(salah seorang penemu DNA) dan sejumlah ilmuwan lain, Hoyle sekarang
percaya bahwa kehidupan muncul pada planet lain di suatu tempat dan dibawa
ke sini. Akan tetapi, Hoyle dan yang lainnya tidak bisa menjelaskan
bagaimana kehidupan muncul di planet lain tersebut.
Terobosan Fisika Modern
Terobosan
yang berkaitan dengan konsep fisika modern memberikan contoh bagus yang
lain dari konsistensi antara ilmu pengetahuan dengan kerohanian. Ketika
ilmu pengetahuan tentang molekul dikembangkan, manusia mulai mengubah
pandangannya terhadap objek materi di dunia ini. Mereka menyadari bahwa
berbagai benda padat sebenarnya tidaklah benar-benar padat dan segala
benda di dunia ini dibentuk dari berbagai molekul dengan ruang besar di
antara mereka. Ketika ilmu fisika berkembang lebih maju, orang-orang
menyadari bahwa molekul dalam alam semesta tak terhitung banyaknya, tetapi
molekul tersebut mempunyai jenis atom yang dapat dihitung yang terdiri
dari partikel dasar seperti elektron, proton, neutron, dan lain-lain.
Pandangan
manusia terhadap dunia materi kembali berubah drastis ketika
mekanika kuantum diperkenalkan pada permulaan abad ke-20. Mekanika kuantum memandang
bahwa partikel dasar dari dunia materi bukanlah suatu “partikel,” tetapi
suatu gelombang atau energi dalam berbagai tingkat getaran. Benda-benda
seperti cangkir dan mangkuk yang kita lihat dan rasakan itu tidak ada;
benda itu hanya berupa energi dalam tingkat getaran tertentu yang membuat
kita merasa sebagai sebuah cangkir dan mangkuk. Singkatnya, semua benda di
dunia ini adalah khayalan dan terdiri dari energi yang bergetar.
Penemuan ini
sesuai dengan ajaran para Guru Agung bahwa dunia kita adalah khayalan.
Dalam sebuah ceramah di Thailand pada tanggal 1 Januari 1994, Maha Guru
Ching Hai berkata, “Ketika kita melihat ke dalam (meditasi), kita tidak
menemukan apa-apa, kita tidak menemukan wujud fisik, tidak ada zat.
Sebaliknya, kita menemukan keberadaan yang sesungguhnya, energi yang
sesungguhnya. Itu adalah tempat di mana kita berasal. Jika kita tidak
menganggap diri kita sebagai tubuh fisik, lalu kita akan menyadari bahwa
itu adalah tempat kita berasal. Itu adalah energi sesungguhnya di mana
segala sesuatu berasal...”
Mekanika kuantum juga sesuai dengan ajaran spiritual yaitu segala sesuatu
diciptakan dari Suara Agung (Tao, Firman, atau Getaran). Dalam ceramah
Guru yang disampaikan di Taipei, Formosa pada tanggal 6 Maret 1986, Dia
memberikan gambaran yang jelas sebagai berikut: “Suara ini ada ketika
penciptaan dimulai. Ketika Suara ini muncul, segala sesuatu muncul. Suara
ini adalah Tuhan, Suara ini adalah penciptaan. Segala sesuatu di dunia ini
disatukan oleh Suara ini. Semua alam, dari yang tinggi hingga yang rendah,
terhubungkan satu dengan yang lainnya melalui Suara ini. Semua benda di
alam semesta ini, baik batu, tanaman, atau manusia, bergetar pada
frekuensi mereka masing-masing.
Dari contoh
di atas, kita dapat melihat bahwa ilmu pengetahuan tentang materi sesuai
dengan ilmu pengetahuan rohani. Kebanyakan ilmuwan memusatkan perhatian
mereka hanya pada tingkat materi saja dan walaupun mereka telah berhasil
dalam berbagai penemuan besar, akan tetapi apa yang telah mereka temukan
masih terbatas. Maha Guru Ching Hai suatu ketika berkata, “Ilmuwan hanya
berhasil menemukan zat. Mereka menemukan semua energi sebagai zat, tetapi
bukan kecerdasan fleksibel di belakang energi. Oleh sebab itu, ada sedikit
beda di sini. Orang menggunakan energi sebagai alat untuk mempertahankan
hidup mereka dan membuat hidup mereka lebih nyaman. Tetapi, mereka tidak
menyadari bahwa di balik energi itu adalah kecerdasan fleksibel,
kebijaksanaan.” (Ceramah di Universitas Harvard, 27 Oktober 1989)
“Metode Quan Yin adalah sebuah kunci, sebuah alat yang bisa membuat Anda
pergi ke tempat lain untuk belajar. (Ceramah di Chiayi, Formosa, tanggal
16 Januari 1989).” Saat sekarang, Bumi kita tidak mempunyai sekolah tinggi
ilmu pengetahuan yang mengajar ilmu pengetahuan tingkat tinggi. Jadi, Anda
harus berlatih Metode Quan Yin dan perlahan-lahan Anda akan mengembangkan
kebijaksanaan Anda. Atau Anda bisa pergi ke planet lain untuk belajar,
sehingga Anda bisa melayani dunia ketika Anda kembali. Walaupun ilmuwan
besar datang ke sini dari planet yang lain untuk menciptakan mesin dan
mengajar kita dalam berbagai aspek, maka kita masih harus mempersiapkan
diri terlebih dahulu. Kita harus siap dengan tingkat kebijaksanaan yang
tinggi, sehingga kita bisa mengerti ilmu pengetahuan dan teknologi maju
yang akan mereka ajarkan. Bagaimanapun, kita harus berlatih metode
kebijaksanaan untuk mengembangkan dan memelihara kebijaksanaan kita.
Kemudian kita bisa melakukan apa saja. (Ceramah di Hong Kong, tanggal 19
Februari 1992) |