Tahun 1993, ketika Guru memberikan cemarahNya yang
pertama di Austria, canda dan gurauanNya membawa tawa ceria bagi semua
yang hadir. Cara Beliau membuat semua orang gembira benar-benar di luar
perkiraan kita!
Guru biasanya memberikan ceramah dengan cara
spontan lewat hubungan batin dan interaksi dengan hadirin.
Saat Guru berjalan memasuki ruangan dan duduk
sebelum memulai ceramah, ada dua atau tiga orang pengawal termasuk saya
berdiri di dekat panggung. Selagi MC (pembawa acara) berbicara, Guru
memandang saya dan menunjuk kepada kotak kecil dibungkus kain flanel.
Beliau menggelengkan kepala untuk mengekspresikan ketidaksukaanNya dan
memerintahkan saya untuk segera mencarikan penggantinya. Karena hal ini
di luar perkiraan dan mendadak, saya tidak tahu dimana harus mencari
pengganti kotak itu dan merasa sangat cemas. Karena tidak ada pilihan
lain, saya mengambil kotak kertas terkecil yang dapat saya temukan,
membungkusnya dengan kain dan memberikannya kepada pengawal yang lain
untuk ditukar dengan kotak flanel itu. Tetapi pengawal itu sangat cemas
dan bertanya, "Apakah saya benar-benar harus melakukan hal ini di depan
penonton?" Akhirnya, dia berani juga untuk melakukannya.
Setelah pengawal itu menaruh kotak kertas itu
sebagai pengganti kotak flanel, tubuh Guru terhalang seluruhnya oleh
kotak yang baru itu, hanya kepala Beliau saja yang terlihat. Tetapi
Beliau tetap memberikan ceramah dengan cara seperti itu, memandang
hadirin dengan susah payah. Karena kejadian yang mendadak ini, para
penonton tertawa. Guru tersenyum masam dan penuh canda mengisyaratkan
tidak ada cara yang lain. Tertawa hadirin berlangsung lama,
pertama-tama suasana ruangan itu sangat muram dan para tamu terlihat
serius. Tetapi sekarang, tiba-tiba suasananya menjadi cerah dan
harmonis. Tetapi di bawah panggung, saya tidak dapat tertawa
sedikitpun. Membuat Guru merasa dipermalukan di depan umum sepertinya
kesalahan yang sangat berat! Saya berpikir, "Betapa bodohnya saya!
Semua orang pasti bisa memperkirakan bahwa kotak itu terlalu besar
tetapi saya menaruhnya di meja! Tidak bisa, saya harus mengambil
kembali kotak itu. Kotak itu membuat penampilan Guru menjadi buruk dan
tentu saja tim video tidak akan memaafkan kesalahan saya."
Lalu, saya minta tolong kepada pengawal itu untuk mengambil
kembali kotak itu. Dia juga merasakan hal yang sama, dia
mengendap-ngendap berjalan mendekati meja Guru dan memcoba mengambil
kotak itu. Tetapi, Guru menaruh tangannya di atas kotak itu,
mencegah pengawal itu memindahkan kotak kertas itu, dan saya sangat
terkejut. Dengan cara ini Guru meneruskan ceramahnya, dan para
penonton tetap gembira setelah kejadian ini.
Untuk membuka hati semua orang sehingga mereka menjadi
santai dan bebas, Guru memainkan komedi ini! Getaran tingkat tinggi dan
menyenangkan tetap tinggal selama berlangsungnya ceramah. Selain
menyampaikan ajaran spiritual yang tinggi dan anggun, Guru juga
menghadirkan perasaan tanpa beban, gembira dan bahagia bagi kita.
Begitulah cara Guru untuk selalu mencoba membuat manusia di dunia ini
gembira dan ceria.
*Cinta Ilahi Antara Guru dan Murid
