Surat dari Seorang Anak

Guru Menyelamatkan Saya Dua Kali

Diceritakan oleh Lu Ruru, seorang anak dari Cina Daratan,
ditulis oleh nenek Lu (Asal dalam bahasa Cina)

12 November 2004

Guru yang terhormat,

Salam untukmu! Saya seorang anak dari daratan Cina dan bernama Ruru. Saya berusia tujuh tahun sembilan bulan dan duduk di kelas dua. Saya diberitahu menderita penyakit hati bawaan dan mengalami pencangkokan hati pada usia dua tahun. Selama waktu itu, saya terbaring koma selama beberapa hari dan ibu saya menangis setiap hari. Ayah saya adalah murid Anda.  Dia dan teman-temannya mendoakan agar Guru memberkati saya. Kemudian, Guru yang mengabulkan setiap permohonan, membawa saya kembali dari malaikat kematian dan memberi saya sebuah kehidupan baru. Banyak anak yang menderita penyakit yang sama seperti saya, namun beberapa dari mereka kehilangan nyawanya, tidak peduli berapa banyak uang yang telah dikeluarkan untuk pengobatan. Terima kasih, Guru telah menyelamatkan saya pada usia muda ini.

Juga, saya menderita sakit pilek berat baru-baru ini, dan menghabiskan banyak suntikan tetapi tidak kunjung sembuh. Dokter melakukan pemeriksaan seksama terhadap diri saya dan mendiagnosa Hepatitis B berat. Orang tua dan guru-guru saya cemas, dan saya sendiri merasa tidak enak. Malam itu, saya bermimpi buruk. Keesokan harinya, saya menemukan kembali kalung foto Guru yang telah lama hilang dan mata saya bersinar kembali. Dengan bersorak senang, saya dengan segera mengalungkan kalung itu dan berkata sendiri. “Ada Guru yang melindungi  saya. Saya tidak takut. Saya tidak sakit sama sekali! Saya sehat.'

Pada hari ketiga, saya pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan ulang dan hasilnya menunjukkan bahwa saya tidak punya penyakit sama sekali. Selain itu, tubuh saya telah memproduksi antibodi Hepatitis B. Saya  tidak dapat melukiskan rasa syukur dan kegembiraan saya, anggota keluarga, dan semua yang telah mencemaskan saya. Saya tidak tahan untuk berteriak,: ”Ini mukjizat!  ini mukjizat ! Guruku yang Maha Kuasa, Engkau telah menyelamatkan hidupku lagi.'

Saya biasanya berdiet vegetarian, seperti ayah saya,  dan kami berdua dalam kondisi sehat. Tapi ibu saya tidak mengerti manfaat dari bervegetarian dan kadang-kadang memasak daging untuk saya. Saya jatuh sakit berat ketika saya makan daging, tapi jika saya tidak mematuhi ibu, dia akan memukuli saya. Saya hanya dapat berdoa pada Guru untuk memberkati ibu supaya dia segera menjadi tercerahkan. Saya juga berharap segera diinisiasi dan menjadi murid-Mu. Guru, anakmu bersujud dengan hormat sedalam-dalamnya.

Semoga Guru diberi kesehatan, kegembiraan, dan kesuksesan dalam segala usaha-Mu.

Dengan hormat,
Anak-Mu