Pada bulan Agustus
2003, sebuah kapal Cina yang melewati pesisir Pasifik dari Kosta Rika
mengalami masalah mesin dan harus dituntun ke pelabuhan Puntarenas.
Pada saat awak kapal sedang memperbaiki mesin, sebuah kecelakaan
terjadi, dan kapal tersebut dihentikan oleh petugas Kosta Rika. Selama
proses ini, kapten kapal meninggalkan awak kapal yang merupakan
sekelompok pria muda Aulac yang kelaparan karena baru saja terkena
kecelakaan.
Pada bulan Desember
2003, para inisiat Kosta Rika mengetahui kondisi para pelaut itu dari
laporan surat kabar setempat dan mulai mengunjungi para pemuda itu
setiap minggunya untuk membawakan kebutuhan sehari-hari dan majalah
Berita Guru serta buku contoh.
Kemudian pada bulan
Maret 2004, berkat bantuan warga Puntarenas dan kekuatan Tuhan yang
mahahadir, pada akhirnya pemerintah mengeluarkan izin menetap kepada
tujuh pria muda itu. Mereka kemudian diperbolehkan untuk tinggal dan
bekerja di kota itu.
Di tahun 2004, banyak
perahu serupa yang tiba di Puntarenas membawa pekerja muda dari
berbagai bangsa. Dalam satu kasus, dimana terjadi keributan di
antara orang-orang tersebut, polisi menahan tiga pemuda Aulac yang
kemudian terbukti bersalah karena melanggar tata-tertib masyarakat.
Mereka kemudian dihukum dengan dikembalikan ke negara asal mereka.
Sewaktu mempersiapkan
hadiah bagi para pemuda Aulac di Malam Natal 2004, rekan-rekan praktisi
merasa prihatin ketika mengetahui kondisi para pelaut yang akan
dideportasi ini. Maka, mereka mengunjungi para pemuda itu di
penjara, membawakan mereka kasih Guru bersama dengan beberapa
kebutuhan sehari-hari dan makanan. Para pemuda itu sangat gembira atas
kunjungan kejutan ini dan dengan hangat menyambut saudara dan saudari
inisiat. Meskipun dirintangi masalah bahasa, para pelaut itu dan
rekan-rekan inisiat merasakan ikatan keluarga yang dekat, dan dalam
bahasa Cina dan Spanyol yang sederhana para pemuda itu mengekspresikan
keinginan untuk membaca lebih banyak publikasi Guru. Karena itu,
rekan-rekan inisiat mengatur kunjungan yang lain dan membawakan mereka
beberapa seri Kunci Pencerahan
Seketika dalam bahasa Aulac dan beberapa majalah Guru. Saat
menerima hadiah ini, para pemuda ini bercahaya penuh kebahagiaan, dan
pada saat itu rekan-rekan inisiat menyadari bahwa bantuan materi apa
pun yang dapat mereka berikan, sesungguhnya tidak berarti dibandingkan
dengan nilai yang luar biasa dari ajaran Guru.
 |
Pada tanggal 23
Januari 2005, satu hari sebelum para pelaut meninggalkan Kosta Rika,
rekan-rekan inisiat sekali lagi mengunjungi penjara dan membawakan
mereka banyak hadiah, bantuan keuangan bagi keluarga mereka di Au Lac,
cinta kasih Guru dan publikasi yang lebih banyak. Sebelum pergi, para
pemuda itu membuat sebuah kotak kayu yang indah (lihat gambar) yang
berbentuk sebuah hati yang dilukis dengan mawar sebagai simbol cinta
mereka kepada Guru. Selain itu, mereka masing-masing menulis sebuah
surat terima kasih untuk mengekspresikan rasa syukur mereka kepada-Nya.
Sewaktu pertama kali
mengunjungi para pemuda ini, rekan-rekan praktisi mengetahui bahwa ada
dua pemuda Cina yang juga ditahan karena melakukan pelanggaran
kriminal. Mereka tiba di Kosta Rika dengan sebuah perahu Cina yang
serupa dengan para pelaut Aulac. Para pelaut Cina telah dituduh secara
salah, kata para pemuda itu, tetapi karena kekurangan bantuan hukum dan
ketidakmampuan mereka berbahasa Spanyol, pengadilan telah menunda kasus
mereka hingga ada seorang pengacara yang dapat ditemukan sebagai
penerjemah. Kemudian, pada bulan Desember 2004, selama kunjungan
rekan-rekan inisiat yang kedua dengan para pemuda Cina itu, mereka
menceritakan betapa cepatnya mereka tertidur pada malam ketika mereka
pertama kali bertemu dengan rekan-rekan inisiat; hal ini tidak seperti
sebelumnya manakala mereka berbolak-balik di ranjang hingga tengah
malam. Para pria muda itu juga merasa bahwa waktu berlalu dengan
lebih cepat setelah mereka bertemu dengan rekan-rekan inisiat. Pikiran
kacau mereka pun terasa lebih ringan daripada sebelumnya.
Setelah kunjungan
kedua ini, rekan-rekan inisiat menerima telepon dari para pelaut Cina
ini. Mereka mengatakan bahwa mereka merasa berbeda setelah membaca buku
Guru dan telah menemukan jawaban atas banyak pertanyaan yang telah
membingungkan mereka sejak mereka masih kecil. Sekarang mereka merasa
sangat rileks dan nyaman secara mental, mereka dengan diam-diam
melafalkan nama suci Guru setiap malam sebelum pergi tidur, lalu dengan
segera merasa bahwa tubuh mereka melayang ke atas dan tertidur nyenyak.
Para pemuda itu berulang kali mengekspresikan kekaguman dan penghargaan
mereka kepada Guru yang telah menyelamatkan mereka dan membuat mereka
merasa seperti terlahir kembali. Hilanglah depresi mereka,
diganti dengan semangat untuk menghadapi kenyataan. Para pemuda itu
dengan sungguh-sungguh meminta rekan inisiat menyampaikan rasa terima
kasih mereka kepada Guru, dan juga kepada keluarga Quan Yin yang telah
memberikan kehangatan ke dalam kehidupan mereka pada saat mereka
berpikir bahwa dunia telah meninggalkan mereka.
Telepon ini datang
sebagai kejutan karena biasanya ada antrian panjang orang-orang yang
menunggu untuk menelepon di penjara. Akan tetapi, hari itu para penjaga
membuat tindakan yang tidak biasa dengan mengizinkan para pemuda itu
untuk menelepon dari pekarangan di depan ruangan fasilitas. Selama
pembicaraan telepon, para pemuda itu kembali menuangkan perasaan
mereka, berterima kasih pada Guru, menyatakan penyesalan atas sikap
salah mereka sebelumnya dan meminta rekan-rekan inisiat untuk mengirim
mereka jilid Kunci Pencerahan
Seketika yang masih ada. "Jika semua orang membaca buku Guru,"
mereka berkata, "akan ada kedamaian di dunia dan kami sendiri tidak
akan lagi berkelahi.”
Pembicaraan
berlangsung lebih dari tiga puluh menit hingga penjaga penjara datang
untuk menjemput para pelaut muda itu. Dari suara mereka, rekan-rekan
inisiat dapat merasakan kebahagiaan batin para pemuda itu dan harapan
baru akan kehidupan yang lebih baik. Kasih Guru yang tanpa batas
sangatlah luar biasa! 