Kasih dalam Tindakan

Laporan dari Korea

Persaudaraan Membantu Inisiat yang Membutuhkan


Oleh Grup Berita Seoul dan Busan (Asal dalam bahasa Korea)

Pada musim dingin 2004, Guru kita yang terkasih mengirim sebuah pesan kasih kepada  murid-murid-Nya untuk membantu rekan inisiat yang tertimpa kemalangan. Sebagai jawaban atas pesan ini, para saudara dan saudari sepelatihan Korea mencari para praktisi yang membutuhkan dan segera mulai memberikan pertolongan.

Di antara murid-murid Center Seoul, ada dua saudari sepelatihan yang benar-benar membutuhkan perawatan medis dan bantuan keuangan. Salah satunya telah menjalani beberapa kali pembedahan dan harus berhenti dari pekerjaannya sebagai manajer sebuah restoran vegetarian sejak kondisi kesehatannya menurun, dan ia harus tinggal di rumah sakit sampai saat ini. Karena suaminya tidak bekerja, saudari ini merupakan tulang punggung keluarganya, sehingga mengalami situasi keuangan yang sangat menyedihkan saat ia berhenti bekerja. Walaupun keadaan sakit dan kesulitan keuangan, saudari itu terus menghadiri meditasi kelompok secara teratur sehingga semua inisiat Seoul tidak mengetahui masalahnya.

Ia hampir tidak dapat makan dan suaminya yang non inisiat terus-menerus berdoa kepada Guru. Maka, berdasarkan instruksi dari Guru yang tersebut di atas, pada awal Maret 2005, center Hsihu memberi bantuan  US$ 5,000 untuk membantu pembayaran sebuah pembedahan penting yang dibutuhkannya. Saudari ini dan suaminya yang kemudian belajar Metode Kemudahan sangat berterima kasih atas bantuan kemurahan hati Guru, berkata, “Kami tidak punya kata-kata untuk mengucapkan syukur kepada Guru. Terima kasih banyak. Kami menyerahkan segalanya pada Guru, dan semua menjadi mudah.” Para inisiat Seoul terus membantu keuangan pasangan ini dan  secara teratur bermeditasi bersama saudari tersebut.

Di ranjang rumah sakit,  saudari sepelatihan dengan hormat memegang pemberian Guru serta berterima kasih atas perhatian-Nya.

Saudari sepelatihan yang lain juga dalam situasi yang tidak menguntungkan, harus membesarkan anak-anaknya sendirian dan menderita beberapa penyakit kronis. Ia membuka sebuah toko dengan bantuan orang lain, tapi tidak dapat membayar sewanya selama beberapa bulan sejak krisis ekonomi. Karena itu, para inisiat Seoul memberikan bantuan keuangan kepada saudari ini untuk membayar sewa dan menjaga agar usahanya tetap berjalan, dan ia sangat menghargai bantuan kami.

Di samping membantu saudari-saudari tersebut, inisiat Seoul juga memberikan bantuan dana kepada sebelas anak di Yongsan-Gu, yang bekerja untuk menghidupi keluarganya dan juga kepada pihak yang sebelumnya sudah pernah dibantu pada Hari Ucapan Syukur Korea (Korean Thanksgiving Day). Untuk menjaga privasi para remaja ini, kami tidak menemui mereka tapi mengirimkan bantuan melalui sebuah yayasan/penghubung.

Pada awal November 2004, seorang saudara sepelatihan yang tulus dari Busan harus menjalankan pembedahan lanjutan atas luka yang dideritanya akibat kecelakaan mobil dua tahun yang lalu. Setelah mempelajari kondisi saudara tersebut, para inisiat setempat prihatin dan menyokong keuangannya hingga ia sembuh. Saudara tersebut pulih dengan cepat, dan kini setia mengikuti meditasi kelompok di Center Busan.

Di bulan  November ini juga, seorang saudari sepelatihan Busan yang mengalami kesulitan keuangan  harus menjalani operasi mata, serta kondisi rumahnya yang perlu diperbaiki. Saat mendengar kondisi saudari tersebut, beberapa inisiat Busan mengirim sejumlah dana untuk membantu biaya operasi dan biaya kebutuhan sehari-harinya. Juga, beberapa inisiat yang bekerja di bidang bangunan dengan baik hati  membangun kembali rumah saudari ini dan merombaknya menjadi sebuah tempat tinggal yang indah dan rapi. Operasi mata saudari itu berhasil dan ia sangat bahagia oleh limpahan kasih para inisiat. Maka, saudari itu sangat berterima kasih kepada Guru untuk keajaiban yang terjadi dalam hidupnya, dan berkata, “Rumah baru ini seperti sebuah surga,” dan ia juga mengundang saudara dan saudari setempat dengan jamuan makan malam vegetarian yang lezat. Semua rekan inisiat yang hadir merasa bahagia dan berterima kasih atas jamuan makan malam, sementara saudari itu dan keluarganya menyambut dan melayani kami dengan sepenuh hati mereka.

Melalui pengalaman di atas, para inisiat Busan menyadari bahwa kita harus selalu peduli satu sama lain sehingga kita dapat memberikan bantuan baik material maupun spiritual kepada yang kurang beruntung  pada saat dibutuhkan. Setelah pengalaman ini, kami bertanya apakah ada praktisi yang membutuhkan bantuan, dan mengetahui bahwa ada seorang saudari sepelatihan telah lama tidak hadir di meditasi kelompok, sebab ia sakit keras. Saudari ini telah beberapa bulan tidak dapat bekerja sehingga tidak punya ongkos untuk ke Center.

Setelah mendiskusikan keadaan saudari ini, para inisiat memutuskan membantunya untuk sementara dengan menutupi biaya kebutuhan hidupnya selama enam bulan. Kami hanya berharap bahwa saudari ini dapat pulih kembali sehingga dapat hadir mengikuti meditasi kelompok lagi.

Dengan membantu mereka yang kurang beruntung, para inisiat Busan mendapat beberapa pelajaran tentang cinta dan belas kasih. Dengan tulus berterima kasih kepada Guru karena memberi kesempatan untuk membantu para malaikat yang rendah hati ini, dan berdoa agar tetap diberi kekuatan untuk membantu sesama di waktu yang akan datang.

Kasih dalam Tindakan:

Korea
| Kosta Rika | Sri Lanka |
Pengeluaran untuk Upaya Pertolongan di Kosta Rika dan Sri Lanka
|
Pengeluaran untuk Kegiatan Amal di Formosa selama bulan Januari dan Februari 2005

Daftar Isi