Keajaiban Guru


Guru Mewujudkan Diri-Nya
untuk Menyambut Anak yang Penuh Dosa

Oleh seorang rekan-inisiat dari Cina Daratan (Asal dalam bahasa Cina)

 Sebelum mengikuti Guru dalam latihan spiritual, saya adalah seorang penjahat ganas yg dicari oleh kepolisian di tiga provinsi di Cina. Pada tahun 1989, saya memperoleh seorang bayi laki-laki, dan satu bulan setelah kelahirannya, nurani saya memberitahu saya bahwa saya telah melakukan terlalu banyak perbuatan jahat. Jadi, saya  beralih ke pola makan vegetarian yang ketat, tapi tetap melakukan tindakan kriminal. “Tengoklah dirimu! Kamu belum mengurangi sedikit pun perbuatan jahatmu,” kata teman satu gerombolan kepada saya. “Mengapa repot-repot menjalani pola makan vegetarian? Sebaiknya kau lepaskan saja pola makan vegetarian-mu itu!” Tapi tanggapan saya selalu sama: “Ketika saya mencapai umur tiga puluh, saya tidak akan keluyuran bersama kalian lagi. Saya akan mencari seorang Guru dan sebuah tempat untuk berlatih spiritual.” Di tahun-tahun berikutnya, banyak anggota kelompok saya yang lari ke luar negeri, mati atau masuk penjara, dan sisanya melanjutkan perbuatan kriminal mereka. Lalu pada suatu hari di bulan Desember 1995, saya ditahan ketika akan pulang ke rumah, tapi syukurlah atas rahmat Tuhan, saya dibebaskan dengan jaminan, setelah beberapa hari berada di tahanan.

Kemudian pada suatu hari, saya pergi ke tempat cukur rambut, dan tukang cukur itu bercerita kepada saya bahwa dia sedang membaca sebuah buku, Kunci Pencerahan Seketika Jilid Ketiga, suatu himpunan ceramah seorang Guru di Formosa. Ketika saya tahu bahwa buku itu berisi panduan bagi kita menuju pencerahan dan untuk menemukan Jati Diri kita, saya sangat ingin meminjamnya. Setelah saya memohon kepadanya berulang-ulang, pemangkas rambuat itu mengalah dan meminjamkan buku itu semalam saja dan menegaskan bahwa saya harus mengembalikan buku itu keesokan harinya. Ketika tiba di rumah dan membaca isinya, saya seketika terpukau oleh perkataan Guru yang logis namun mudah dimengerti. Saya bahkan tidak menyentuh makan malam saya. Saya hanya berkonsentrasi membaca buku itu sepanjang malam. Saya merasa dengan pasti bahwa inilah Guru yang saya cari selama ini, dan percaya bahwa saya akan mengikuti Dia untuk berlatih spiritual selama sisa hidup saya. Selanjutnya saya segera menulis surat kepada kantor pusat di Formosa, menanyakan tentang bagaimana supaya saya dapat memperoleh inisiasi dari Guru.

Belakangan, saya meminjam beberapa publikasi Guru dari seorang saudari inisiat yang lain. Selama periode waktu itu, saya adalah jiwa yang paling haus dan lapar yang sangat mendambakan makanan spiritual dari Guru. Dengan berjalannya waktu, lebih dari sepuluh orang di daerah saya mulai menanti hari inisiasi, dan karena kurangnya publikasi Guru, saya dengan sukarela pergi ke luar daerah untuk membawa pulang buku-buku dan majalah-majalah Guru.

Pada tanggal 28 April 1996, saya menerima jawaban dari kantor pusat di Hsihu yang menyuruh saya untuk berdoa dengan hening dan menunggu dengan pikiran tenteram; seorang utusan Quan Yin akan mengunjungi saya. Maka saya segera bergegas ke rumah saudari yang memberikan buku Guru kepada saya untuk menyampaikan kegembiraan saya. Dia sangat berbahagia untuk saya, dan berbagi dengan saya hadiah berkat berupa berondong beras dan gula batu yang berharga, yang diterimanya saat dia diinisiasi, dan memberi petunjuk khusus kepada saya untuk mengambil hanya satu butir berondong dan satu butir gula batu setiap harinya. Saya segera makan satu butir berondong dan satu butir gula batu itu dan kemudian pamit pulang. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 5:50 sore. Di tengah perjalanan saya tidak dapat menahan godaan untuk menghabiskan semua hadiah berkat yang tersisa, dan dengan lahap menuangkan semua gula batu dan berondong itu ke dalam mulut saya. Lalu sesuatu yang luar biasa terjadi! Saya merasa ringan seperti sehelai bulu dan bebas dari daya tarik bumi ketika saya melihat ke langit dan melihat matahari berwarna merah yang cantik dan mempesona sedang terbenam di ufuk barat. Lalu segala suara berisik yang ada di dunia luar tiba-tiba lenyap dan satu-satunya suara yang dapat saya dengar adalah suara “Om” yang keras. Saya sepertinya sudah memasuki suatu dimensi kekosongan dan sama sekali tidak menyadari keadaan di sekeliling saya. Kemudian, saya tersadar kembali, dan mengira kejadian itu hanya berlangsung sepersekian detik. Tetapi ketika saya melihat jam tangan saya, waktu telah menunjukkan hampir pukul 7:00 malam. Saya sudah berjalan selama lebih dari satu jam dan belum juga tiba dirumah, yang sesungguhnya hanya berjarak 500 meter dari rumah rekan inisiat tadi. Melalui pengalaman luar biasa ini, saya sungguh-sunguh merasakan kekuatan luar biasa dari makanan berkat tersebut. 

Melihat Tubuh Jelmaan Guru

Dua bulan kemudian, dua saudari datang ke rumah saya untuk mewawancarai para calon inisiat, untuk menentukan apakah kami memenuhi persyaratan untuk inisiasi.  Saya lalu pergi ke luar untuk membeli sayur-mayur dan buah-buahan untuk para tamu saya, dan untuk memberitahu dua calon inisiat setempat yang tidak mempunyai telepon; satu di antara mereka adalah tukang cukur yang meminjamkan buku Guru kepada saya. Waktu itu turun hujan tapi cuacanya tetap panas. Saya naik taksi ke tempat tukang cukur itu dan pengemudinya mengendarai mobil dengan sangat lambat karena hujan. Saat kami melintasi sebuah jembatan kecil, saya melihat seorang wanita berdiri di dekat situ yang mengenakan setelan celana panjang beludru biru muda yang kelihatannya seperti pakaian kuno. Dia juga mengenakan sebuah topi kecil dengan warna dan bahan sama yang bertatahkan permata perak. Cara berpakaiannya aneh dan tidak sesuai dengan cuaca saat itu. Bahkan lebih aneh lagi adalah kenyataan bahwa Dia memegang sebuah payung bergagang emas, dan pakaiannya bercorak bunga anggrek putih. Terlebih lagi, saat itu hujan namun payungnya tetap terlipat dan dia menggunakannya sebagai tongkat.

Baik pengemudi taksi maupun saya merasa sangat heran melihat wanita itu, tapi tidak memikirkannya lagi begitu kami bergerak maju. Karena saya sedang terburu-buru, saya minta pengemudi itu untuk menunggu saya, sementara saya lari ke dalam untuk memberitahu tukang cukur dan calon inisiat lainya tentang pertemuan dengan saudari-saudari inisiat tersebut. Saya juga membeli buah-buahan dan sayur-mayur. Saya menghabiskan waktu setengah jam untuk menyelesaikan tugas-tugas saya ini dan hujan masih terus turun. Di perjalanan pulang, kami sekali lagi melintasi jembatan itu dan melihat wanita itu masih berdiri di sana, memegang payung di tangan kanannya, tapi dia tetap kering meskipun hujan. "Mengapa dia tidak membuka payungnya?" sang pengemudi bertanya. Persis saat dia mengatakan hal ini, taksinya bergerak ke tempat di mana saya dapat berhadap-hadapan dengan wanita itu. Lalu tiba-tiba suatu gagasan terlintas dalam pikiran saya: "Oh! Bukankah Dia Guru?" Tapi begitu pikiran itu timbul, tubuh jelmaan Guru menghilang! Jarak pandang waktu itu sejauh 500 meter, namum dalam sekejap tubuh jelmaan Guru lenyap tanpa jejak! Tak mungkin ada manusia biasa yang dapat melakukan hal itu! Pada saat itu saya mulai menangis dan berpikir, "Guru, jika dalam masa kehidupan ini Engkau dapat berhujan-hujan dan menunggu begitu lama hanya untuk membawa pulang dengan cepat anak-Mu yang akalnya lamban ini, maka betapa besar kasih dan kesabaran yang Engkau berikan kepada anak-anak-Mu yang hilang dalam begitu banyak masa kehidupan!"

Dua bulan kemudian, pada tanggal 22 Agustus 1996, ketika saya berumur 30, keinginan saya terpenuhi dan saya diinisiasi. Tak ada cara bagi saya untuk dapat membayar kasih illahi-Nya. Saya hanya dapat menjalani masa kehidupan terakhir ini dengan mengikuti Maha Guru Ching Hai saya yang terkasih.