Kasih Dalam Tindakan
Mengunjungi Kembali
Proyek Air Bersih Kedua di Kenya
Oleh Center Nairobi (Asal dalam bahasa
Inggris)
Pada tanggal 14 September Tahun Emas 3, 2006,
beberapa wakil dari Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai
mengunjungi proyek air bersih kedua yang digali di Sekolah Dasar
Korrompoi, sekitar 1 jam bermobil dari Nairobi. Mereka disambut oleh
kepala sekolah, seorang guru, ratusan murid sekolah, serta beberapa
penduduk setempat.
Ketika anak-anak sedang bersiap-siap untuk
makan siang, kami dapat melihat manfaat air bersih untuk anak-anak dan
penduduk setempat. Mereka sedang berbaris untuk mencuci tangan dan
beberapa dari mereka mengambil air minum. Anak-anak antri untuk
menerima makanan vegetarian yang terbuat dari jagung. Ketika juru
kamera mengambil gambar anak-anak yang ceria, Kepala Sekolah Bapak
Daniel Naingola mengucapkan terima kasih dan secara khusus
memberikan salam hormat untuk Maha Guru Ching Hai, Asosiasi-Nya, dan
perusahaan penggalian air – Living Water International (Air Hidup
Internasional). Lebih lanjut dia menyampaikan terima kasih atas
perubahan yang berarti bagi penduduk desa karena tersedianya air
bersih.
Bapak Daniel Naingola menjelaskan bahwa
sebelumnya anak-anak harus mengambil air kurang bersih dari sungai yang
hanya mengalir beberapa bulan dalam setahun yang berjarak beberapa
kilometer dari sekolah. Saat mereka hendak makan siang di sekolah,
mereka harus membawa air sendiri sehingga para juru masak dapat
menyiapkan makanan mereka. Sebelum proyek ini, anak-anak yang paling
kecil, seperti yang berusia tiga tahun, harus berjalan berjam-jam
setiap hari dan membawa air yang berat. Mereka sering kali keletihan.
Oleh karena itu, keadaan ini membuat suasana hati yang kurang
menyenangkan bagi kebanyakan anak-anak yang letih. Mereka pun pada
akhirnya sulit memusatkan pikiran di kelas.
Kepada sekolah juga memberitahu bahwa setelah
air bersih tersedia, semua orang lebih gembira. Anak-anak mempunyai
energi, lebih konsentrasi saat berada di kelas dan nilai-nilai mereka
lebih baik. Sekarang mereka tidak harus mengambil dan membawa air yang
kurang bersih. Mereka mendapatkan nutrisi dari makanan vegetarian
setiap hari yang diberikan oleh World Food Programme (Program Makanan
Dunia). Makanan yang tidak mungkin mereka dapatkan jika mereka hanya
tinggal di rumah saja. Beberapa penduduk setempat yang tinggal di desa
sekitarnya juga dapat mengambil air dari sekolah sepanjang tahun.
Para inisiat juga mengunjungi beberapa
penduduk setempat yang tinggal di perkampungan yang berjarak beberapa
kilometer dari sekolah, dan kami juga dapat melihat manfaat dari proyek
ini. Di satu kampung tinggal suku Masaai. Ketika para inisiat tiba,
serombongan ibu dari suku Masaai muncul dari ladang. Mereka sedang
membawa ember yang penuh dengan air dengan mengenakan pakaian
tradisional yang indah dan berwarna-warni. Daniel Naingola
memperkenalkan anggota asosiasi kepada para penduduk yang cantik ini.
Setelah mengosongkan ember mereka, para wanita berkumpul dan membawakan
tarian tradisional selamat datang dengan spontan.
Seorang inisiat yang mengenakan kalung dengan
gambar Guru menjelaskan kepada para wanita bahwa Guru inilah yang telah
memberikan cinta, dana, dan instruksi sehingga air bersih tersedia
untuk mereka. Dengan hormat mereka berterima kasih kepada Guru untuk
apa yang telah dilakukan-Nya terhadap mereka dan meminta agar kami
menyampaikan ucapan terima kasih secara pribadi kepada-Nya.
Dalam keluarga lainnya, ada wanita yang
berusia 99 tahun. Anggota asosiasi menjelaskan tentang tujuan
kedatangan mereka, dan orang tua itu kemudian mengucapkan terima kasih
yang tulus serta penghargaan kepada Guru karena tersedianya air bersih
untuk keluarga mereka.
Kami semua sangat tersentuh melihat betapa
pemberian air dan cinta kasih dari Tuhan dihargai dan disyukuri.
Keterangan
Gambar:
1. Dengan gembira, seorang wanita Masaai membawa ember berisi air
2. Suku Swahili
3. Wanita berusia 99 tahun menyampaikan rasa terima kasih dan hormat
kepada Guru
4. Tanda terima: Pengeluaran untuk proyek air bersih ketiga di Kenya
dengan jumlah 30.000 dolar AS (Lihat laporan di majalah Berita #174, bagian “Kasih Dalam
Tindakan”)
|