T: Kami mengasihi Anda. Tetapi bagaimana kita dapat mengasihi diri kita sendiri saat kita memiliki demikian banyak rasa bersalah?

G: Rasa bersalah adalah musuh kita yang terburuk. Tuhan mengasihi kita. Bila kita ingin mengasihi diri sendiri, hanya ada satu jalan: Pertama-tama, belajarlah untuk mengenal siapa diri kita sesungguhnya. Yang tidak dapat kita kasihi sekarang, bukanlah diri yang sejati. Yang melakukan banyak kesalahan, yang suka minum kopi, yang suka balap, dan yang suka melirik pada istri tetangga, itu bukanlah Diri sejati kita! Diri sejati kita sangatlah baik, mulia, kuat, penuh kasih, “menyatu” dengan alam semesta dan Tuhan. Maka, hanya pada saat kita belajar untuk mengenali Diri sejati ini, barulah kita dapat mengasihi diri sendiri. Kalian mengasihi saya karena Tuhan yang ada dalam diri saya dan kalian dapat merasakan itu. Kalian dapat merasakan keberadaan-Nya melalui tubuh jasmani ini. Itulah mengapa kalian mengasihi saya. Kalian tidak mengasihi saya karena kerangka jasmani yang kecil ini. Maka, agar dapat mengasihi diri kalian seperti itu, kalian harus belajar untuk mengenal siapa kalian sebenarnya. Dan saya akan menunjukkannya kepada kalian. (Tepuk tangan)

Satu-satunya hal yang memisahkan kita dari Tuhan adalah pemikiran kita sendiri yang menganggap bahwa Tuhan terpisah dari kita. Jadi, ada cara untuk menghilangkan pemikiran ini dan pergi langsung melihat Tuhan. Lalu kalian tahu bahwa Tuhan itu adalah kalian, kalian adalah anak-anak-Nya. Kalian adalah bagian dari-Nya, dan kalian adalah satu dengan-Nya, bagaikan tetesan air di lautan. Tetesan air di lautan juga merupakan lautan.

<<	Daftar Isi	>>
Beritahu teman tentang artikel ini