Pada tanggal 23
November Tahun Emas 3 (2006) sebuah kelompok beranggotakan lima belas
rekan-rekan sepelatihan dari China siap pergi ke Thailand untuk
menghadiri seminar tujuh-hari. Seorang saudari belum pernah bepergian
ke luar negeri sebelumnya. Dia mengatakan bahwa paspor dan visanya
telah siap, dan yang dia butuhkan hanyalah sebuah tiket pesawat.
Ketika kami
bertemu di bandara Beijing pada hari keberangkatan, saya melihat
paspornya dan menemukan bahwa dia tidak memiliki visa Thailand. Saudari
itu menganggap bahwa dengan memiliki paspor berarti visa telah siap
juga. Kurang dari tiga jam sebelum waktu keberangkatan, kami sangat
kebingungan karena biasanya akan memakan waktu dua sampai tiga hari
untuk memperoleh visa, dan untuk mendapatkan visa dalam waktu yang
singkat tampaknya tidaklah mungkin. Di samping itu, bandara berjarak
satu jam perjalanan dari kedutaan Thailand pada saat lalu lintas sepi.
Dengan lalu lintas yang ramai, maka akan memakan waktu lebih lama.
Bagaimanapun
juga, saya berpikir bahwa ini bukanlah masalah yang perlu
dipertimbangkan. Selama masih ada sedikit harapan, kami harus melakukan
yang terbaik dan tidak meninggalkan seorang inisiat yang rindu untuk
bertemu Guru. Dengan segera, saya menghubungi pegawai bandara, tetapi
mereka memberitahu bahwa waktunya tidak mencukupi untuk memperoleh
visa. Kami hanya dapat berdoa untuk pertolongan Guru. Saya berhasil
menghubungi seorang teman yang menjadi seorang manajer agen perjalanan
untuk tur luar negeri. Setelah mempelajari situasi kami, dia setuju
untuk segera menolong. Kami pergi dengan taksi ke kedutaan Thailand. Di
sana teman kami telah mengatur pegawainya dan menunggu kami di
kedutaan.
Suatu kejutan
bagi kami, kami tidak menemui lampu merah sepanjang perjalanan kami dan
lalu-lintasnya tidak ramai. Kami mencapai kedutaan dalam waktu sepuluh
menit untuk mendapatkan visa. Teman kami kemudian mengatur agar
mobilnya mengantar kami kembali ke bandara sesegera mungkin. Sekali
lagi, lalu-lintasnya sepi dan selalu lampu hijau sepanjang perjalanan.
Ketika
rekan-rekan inisiat di bandara melihat kami kembali, mereka sangat
berbahagia. “Ini luar biasa! Ini sungguh-sungguh keajaiban,” kata
mereka. Kami sangat berterima kasih atas berkah Guru. Jika tidak
diperuntukkan bagi Guru, bagaimana kami dapat memperoleh visa begitu
cepat?
|