Dalam ceramahNya "Untuk Mengetahui Tuhan, Kita Mesti Menjadi Tuhan" yang disampaikan di Roma, Italia pada tanggal 22 Mei 1999, Guru berkata, "Setiap kali kita berbuat baik pada orang lain, kita menciptakan Surga antara kita dan orang tersebut, juga pada sekeliling kita." Saudara Chen Wei-Hwa telah menjalankan prinsip ini dalam karirnya sebagai dokter. Bebas dari keinginan untuk menjadi terkenal atau menjadi kaya, dan hanya melakukan apa yang harus dia lakukan, Saudara Chen baru-baru ini memenangkan penghargaan yang tak disangka-sangka. Dia menerima Penghargaan Delapan-Kebajikan (Eight-Virtue Award), tanda kehormatan tertinggi di antara Penghargaan Nasional R.O.C. "Orang Bajik, Perbuatan Bajik (Good People, Good Deeds)" yang diberikan oleh Asosiasi bersangkutan, Saudara Chen akan lebih mengabdikan pengetahuannya dan menyalakan cahaya kasih untuk berbagi kasih dan kepedulian Guru dengan semua orang! Semoga kasih menyala di setiap sudut  dunia ini dan membawa kedamaian dan kesehatan yang abadi bagi umat manusia.

 

Bertemu Guru melalui Anugerah Tuhan

Di masa kecil dan remaja saya, orang tua saya memupuk pengharapan yang tinggi atas diri saya, akhirnya saya memasuki sekolah kedokteran dan menjadi dokter ahli kandungan. Jika melihat kembali ke masa lalu, saya menyadari dengan jelas kalau Tuhan selalu menjaga saya, dan rasa syukur saya tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Di meja operasi rumah sakit di mana saya bertugas, saya sering kali menyambut datangnya hidup manusia yang baru. Saya juga menyaksikan banyak pasien yang mencapai akhir hidup mereka. Dua situasi yang sangat berbeda ini, antara kebahagiaan besar dan kesedihan mendalam, membuat saya takjub mengenai apa arti sebenarnya dari hidup ini, dan membuat saya bertanya-tanya, "Siapakah sebenarnya yang mengatur hidup kita?" Banyak kali sudah saya mengikuti retret Buddhis atau menyembah patung Buddha, untuk  mencari jawaban pertanyaan ini, tapi tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan yang selalu ada dalam benak saya. Namun demikian, keprihatinan ini secara berangsur-angsur mereda dikarenakan kesibukan saya sebagai seorang dokter, sampai saat saya belajar di Oxford, Inggris. Ketika saya membaca ceramah yang luar biasa dari Maha Guru CHing Hai yang dipublikasikan di Berita Harian dari Formosa Pusat (Formosa's Central Daily News), edisi luar negeri, secara tiba-tiba saya merasa tercerahkan, dan arti sebenarnya dari hidup ini menjadi jelas bagi saya, mengisi hidup saya dengan kegembiraan yang tak terungkapkan. Wejangan Guru, yang dicetak dua minggu sekali itu, menjadi makanan rohani yang selalu saya dambakan.

Adalah suatu pengaturan Tuhan yang menakjubkan kalau pada saat tahun terakhir saya di Inggris, Saudara Loh dari Pusat Medis Pertahanan Nasional Formosa (Formosa's National Defense Medical Center) juga datang untuk belajar di Oxford, dimana dia memprakarsai center setempat untuk meditasi kelompok. Dengan sangat gembira, saya belajar Metode Kemudahan dan mulai berlatih meditasi dan menjadi vegetarian. Tetapi, saat saya bersiap-siap untuk diinisiasi, ayah saya mengabarkan bahwa ibu saya sakit keras dan saya pulang ke rumah dengan segera. Dua operasi tidak berhasil menyelamatkan hidup ibu saya. Pada saat itu, saya memperkenalkan ajaran dari Maha Guru Ching Hai yang sangat berharga pada ayah saya, dan dia memutuskan untuk menjadi vegetarian dan mengajukan permohonan untuk diinisiasi. Kematian ibu saya membuat saya menyadari betapa pentingnya mengejar aspek spiritual. Beberapa bulan kemudian, dalam penerbangan pulang dengan istri dan anak saya seusai belajar di luar negeri, kami mulai mengikuti diet vegetarian dengan ketat, dan ingin mendapat inisiasi setibanya di Formosa.

Sekitar tiga bulan kemudian, Guru kembali ke Formosa, dan pada suatu hari libur sebelum terjadinya angin topan, seluruh keluarga kami pergi ke Hsihu untuk inisiasi. Istri saya ketakutan dan kuatir sewaktu di jalan tol karena awan hitam bergantung di langit, tetapi bagi saya, ini adalah kesempatan dalam beribu-ribu eon (miliaran tahun) untuk diinisiasi oleh seorang Guru Hidup. Syukurlah, kami semua mendapatkan inisiasi pada hari itu. Tanpa bimbingan dari ayah saya dan anugerah dari Guru yang memberikan kehidupan baru bagi saya melalui inisiasi, saya tidak akan menjadi seperti saya sekarang ini.

Hal. Selanjutnya >>