Di masa
kecil dan remaja saya, orang tua saya memupuk pengharapan yang tinggi
atas diri saya, akhirnya saya memasuki sekolah kedokteran dan menjadi
dokter ahli kandungan. Jika melihat kembali ke masa lalu, saya
menyadari dengan jelas kalau Tuhan selalu menjaga saya, dan rasa syukur
saya tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Di meja
operasi rumah sakit di mana saya bertugas, saya sering kali menyambut
datangnya hidup manusia yang baru. Saya juga menyaksikan banyak pasien
yang mencapai akhir hidup mereka. Dua situasi yang sangat berbeda ini,
antara kebahagiaan besar dan kesedihan mendalam, membuat saya takjub
mengenai apa arti sebenarnya dari hidup ini, dan membuat saya
bertanya-tanya, "Siapakah sebenarnya yang mengatur hidup kita?" Banyak
kali sudah saya mengikuti retret Buddhis atau menyembah patung Buddha,
untuk mencari jawaban pertanyaan ini, tapi tidak ada yang bisa
menjawab pertanyaan yang selalu ada dalam benak saya. Namun demikian,
keprihatinan ini secara berangsur-angsur mereda dikarenakan kesibukan
saya sebagai seorang dokter, sampai saat saya belajar di Oxford,
Inggris. Ketika saya membaca ceramah yang luar biasa dari Maha Guru
CHing Hai yang dipublikasikan di Berita Harian dari Formosa Pusat
(Formosa's Central Daily News), edisi luar negeri, secara tiba-tiba
saya merasa tercerahkan, dan arti sebenarnya dari hidup ini menjadi
jelas bagi saya, mengisi hidup saya dengan kegembiraan yang tak
terungkapkan. Wejangan Guru, yang dicetak dua minggu sekali itu,
menjadi makanan rohani yang selalu saya dambakan.
Adalah
suatu pengaturan Tuhan yang menakjubkan kalau pada saat tahun terakhir
saya di Inggris, Saudara Loh dari Pusat Medis Pertahanan Nasional
Formosa (Formosa's National Defense Medical Center) juga datang untuk
belajar di Oxford, dimana dia memprakarsai center setempat untuk
meditasi kelompok. Dengan sangat gembira, saya belajar Metode Kemudahan
dan mulai berlatih meditasi dan menjadi vegetarian. Tetapi, saat saya
bersiap-siap untuk diinisiasi, ayah saya mengabarkan bahwa ibu saya
sakit keras dan saya pulang ke rumah dengan segera. Dua operasi tidak
berhasil menyelamatkan hidup ibu saya. Pada saat itu, saya
memperkenalkan ajaran dari Maha Guru Ching Hai yang sangat berharga
pada ayah saya, dan dia memutuskan untuk menjadi vegetarian dan
mengajukan permohonan untuk diinisiasi. Kematian ibu saya membuat saya
menyadari betapa pentingnya mengejar aspek spiritual. Beberapa bulan
kemudian, dalam penerbangan pulang dengan istri dan anak saya seusai
belajar di luar negeri, kami mulai mengikuti diet vegetarian dengan
ketat, dan ingin mendapat inisiasi setibanya di Formosa.
Sekitar tiga
bulan kemudian, Guru kembali ke Formosa, dan pada suatu hari libur
sebelum terjadinya angin topan, seluruh keluarga kami pergi ke Hsihu
untuk inisiasi. Istri saya ketakutan dan kuatir sewaktu di jalan tol
karena awan hitam bergantung di langit, tetapi bagi saya, ini adalah
kesempatan dalam beribu-ribu eon (miliaran tahun) untuk diinisiasi oleh
seorang Guru Hidup. Syukurlah, kami semua mendapatkan inisiasi pada
hari itu. Tanpa bimbingan dari ayah saya dan anugerah dari Guru yang
memberikan kehidupan baru bagi saya melalui inisiasi, saya tidak akan
menjadi seperti saya sekarang ini.
Hal. Selanjutnya >>