
Dari mana asal ego? Kita dapat
mengatakan bahwa ego merupakan semacam kepribadian, suatu sikap mental.
Dari mana asal kepribadian? Kepribadian bukan hal yang besar; bukan
Diri Sejati kita; bukan juga Hakikat Tuhan kita yang tercerahkan. Hanya
kepribadian kita, yang terlahir dari kebiasaan-kebiasaan yang
terkumpul secara terus-menerus. Setiap kali kita lahir, apakah sebagai
seorang manusia, seekor hewan liar, suatu makhluk Surgawi, suatu
makhluk neraka, seekor hewan piaraan atau setan, kita memiliki
kebiasaan-kebiasaan tertentu. Masing-masing makhluk memiliki
kebiasaan-kebiasaannya sendiri dan itu semua dipelajari.
Sebagai contoh, bila kita macan,
tentunya kita akan menjadi bengis. Setiap hari kita akan berburu
makanan dan membunuh hewan. Itu cara kita hidup pada masa kehidupan
itu. Maka jika kita segera terlahir kembali sebagai seorang manusia
setelah meninggal sebagai seekor macan, jejak-jejak sifat hewan yang
ganas akan membekas. Kita akan memiliki watak yang garang, suka melahap
daging dan menjadi sangat jahat. Kita tidak akan mudah cocok dengan
sesama atau mudah memaafkan, dan kita menyukai pertengkaran dan selalu
melakukan hal-hal yang remeh secara berlebih-lebihan.
Bila setelah kehidupan kita sebagai
macan berakhir, dan kita dilahirkan kembali sebagai hewan yang lain,
mungkin yang lebih lembut seperti seekor domba, tentunya, kita akan
berbeda cara hidupnya dan menjadi sangat lembut. Bahkan bila
sifat-sifat macan masih ada dalam hewan itu, akan memiliki kesempatan
kecil untuk timbul. Kita perlahan-lahan akan melupakannya dan kemudian
sifat jahat ini akan berkurang. Kita akan berhenti membunuh dan memakan
daging. Sifat-sifat hewan dan naluri membunuh kita akan berkurang.
Bila, setelah kita meninggalkan tubuh domba, kita dilahirkan lagi
sebagai domba yang lain, kita akan menjadi lebih lembut lagi dan cara
kita melalui kehidupan yang lain menjadi lebih manis.
Bila kita dilahirkan kembali
sebagai seorang manusia setelah kehidupan kita sebagai domba telah
berakhir, tentunya kita akan lebih nampak seperti domba. Kita akan
menjadi sangat lembut, dan tidak nampak sangat mengerikan. Kita akan
menjadi patuh dan mudah dikendalikan serta mudah bergaul dengan yang
lain! Lidah kita akan mudah puas. Kita mungkin lebih suka mengkonsumsi
rumput-rumputan dan mencari sayur-sayuran. Maka kita dapat melihat
bahwa tiap-tiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda karena
telah mengumpulkan berbagai kebiasaan sendiri-sendiri.