Oleh Maha Guru Ching Hai, Jepang, 26 Oktober 1991
(asal dalam bahasa Cina)


Ada seorang petani dari India beserta anaknya sedang bekerja di sawah. Hari sudah hampir gelap pada saat mereka menyelesaikan pekerjaannya, lalu petani itu berkata kepada anaknya, "Wah, sudah hampir gelap! Cepat bereskan peralatan dan bergegas. Mari kita bergegas!"

"Tenang saja. Kita tidak jauh dari rumah dan kita tahu jalan pulangnya. Mengapa ayah begitu panik?" tanya sang anak.

"Ada sesuatu yang tidak kau ketahui. Saya biasanya pemberani. Saya tidak takut pada harimau ataupun singa. Saya hanya takut pada malam. Saat malam tiba, saya sungguh tak berdaya. Bagi saya, malam adalah hal yang paling mengerikan. Saya sangat takut padanya", jawab petani itu.

Kebetulan pada saat itu ada seekor singa yang bersembunyi di dekat situ dan mendengar percakapan mereka. "Makhluk seperti apakah yang disebut 'malam' itu? Bagaimana mungkin ia lebih menakutkan daripada saya? Saya harus mengetahuinya," singa itu merenung sambil terus bergerak mendekati si petani, berharap dapat mengetahui lebih banyak tentang 'malam' yang bahkan lebih menakutkan daripada dirinya.

Lalu kegelapan turun dan petani yang rabun itu tidak dapat melihat benda yang ada di sekitarnya dengan jelas. Ia hanya dapat melihat samar-samar garis bentuk dari seekor hewan yang mendekatinya, berpikir bahwa itu merupakan keledai miliknya yang baru-baru ini hilang, dan memukul singa itu berkali-kali, lalu berkata, "Saya telah mencarimu sepanjang hari. Kemana saja kamu? Beraninya kau pulang begitu telat?".

"Matilah aku", singa itu menyesal. "Bagaimana mungkin saya begitu bodoh mendekati makhluk yang disebut 'malam' itu, yang baru  saja memukulku sampai seperti ini? Sungguh menakutkan. Sekarang apa yang harus saya perbuat?" Pemikiran itu terus terkilas dalam benak sang singa, sementara si petani  menamparnya beberapa kali lagi, dan memaksa sang singa untuk pulang bersamanya. Singa yang ketakutan itu dengan patuh mengikuti petani pulang ke rumahnya.

Keadaan bahkan lebih gelap saat mereka sampai di rumah. Karena petani itu salah menganggap singa sebagai keledainya, ia mengikat singa itu di pojok luar rumahnya sebelum ia tidur. Malam itu, sang singa tinggal di luar kedinginan, kelaparan, ketakutan dan tetap tidak tahu apa yang dilakukan oleh sang 'malam' pada saat pagi tiba. Ia percaya bahwa petani itu adalah sang 'malam'.

Pada keesokan harinya, sebelum fajar menyingsing, petani itu bangun dan mengambil "keledainya" untuk dibawa ke sawah. Di tengah jalan, ada seekor singa yang lain lewat dan melihat hal yang aneh ini; ada seekor singa yang dengan patuhnya mengikuti seorang petani. Ia kemudian mendekati singa tawanan itu dan bertanya, "Apa yang sedang kamu lakukan? Mengapa kamu berjalan di belakang lelaki ini?"

"Ssst! Kecilkan suaramu dan cepat pergi. Apa kamu tidak tahu kalau makhluk yang sedang berjalan di depan saya adalah sesuatu yang disebut 'malam'. Ia sangat mengerikan. Semalam, ia memukul dan membelenggu saya, membiarkan saya kedinginan dan kelaparan sepanjang malam. Saya tidak tahu sekarang ia akan membawa saya kemana. Pergilah atau nyawamu berada dalam bahaya!"

Setelah mendengar cerita ini, singa yang lainnya berkata, "Kamu sungguh tak masuk di akal. Kau idiot! Kau adalah seekor singa, raja dari para binatang! Kamu telah ditipu! Meraung-lah kepadanya sekarang juga dan kamu akan mengetahui siapa yang lebih mengerikan." Singa itu menerima sarannya dan meraung dengan keras, jadi petani itu melihatnya lebih dekat. Sekarang langit sudah terang, ia melihat bahwa itu adalah seekor singa. Waduh! Ia kabur seperti kilat, dan singa itu bebas kembali.

Moral dari cerita ini adalah bahwa kita manusia mempunyai kebijaksanaan, kekuatan dan status yang sangat tinggi. Akan tetapi, jika kita bodoh, mengikuti Pangeran Iblis, maka kita dikendalikan oleh karma, kita tidak mungkin terbebaskan. Akan tetapi, jika ada jiwa lain yang mengetahui siapa dirinya dan tidak takut untuk datang dan mengajar kita apa yang harus dilakukan, kita dapat dibebaskan. Inilah yang dilakukan oleh seorang Guru Tercerahkan.

Hal. Selanjutnya >>