Inisiasi yang
Diatur dengan Sempurna
Oleh seorang
rekan inisiat dari Cina Daratan
(asal dalam bahasa Cina)
Setelah suami
dan aku menerima transmisi Metode Kemudahan di bulan Mei 2003, kami
mulai menunggu inisiasi dengan bergelora. Selama itu, aku sering
memimpikan Guru dan Ia selalu memberkahiku serta memperkuat imanku
dengan bebagai cara. Tetapi, dengan berlalunya hari, kami jadi tambah
cemas dan terkadang bertanya pada Guru di dalam hati, “Engkau berkata
akan memberi kami inisiasi. Mengapa masih belum ada kabarnya?” Dalam
hati, aku mengerti bahwa kami harusnya melakukan introspeksi dan lebih
bersabar, dan yakin bahwa Guru pasti akan mengatur yang terbaik serta
memberi kami inisiasi pada waktu yang paling tepat. Tetapi, sewaktu
sendirian, aku akan menangis di depan foto Guru bagaikan seorang anak
hilang yang tak bisa menemukan ibunya.
Lalu pada bulan Maret tahun ini, aku bermimpi seorang saudara inisiat
datang memberitahu kami, “Kalian boleh menerima inisiasi sekarang.”
Begitu terbangun, aku ingin menceritakan mimpi indah ini pada suamiku,
yang sama bergairahnya untuk diinisiasi. Tetapi, ia sudah pergi
bekerja. Belakangan pada pagi itu, ia meneleponku dengan girangnya,
mengatakan, “Aku diberitahu bahwa akan ada inisiasi pada pagi hari
tanggal 16 Maret di negara tetangga. Pergi segera berfoto dan lengkapi
prosedurnya di biro perjalanan. Waktu kita hanya seminggu untuk
bersiap!” Aku hampir tidak mempercayai pendengaranku, secepatnya pergi
berfoto dan menemui suamiku. Dengan penuh kegembiraan ia berkata,
“Kuasa Tuhan sungguh tak dapat dibayangkan. Perusahaan telah mengatur
supaya aku menghadiri rapat dari tanggal 12 hingga 15 Maret di negara
tempat inisiasi akan dilangsungkan, dan mereka mendesak agar aku pergi.
Karena situasinya mendesak, aku harus minta biro perjalanan mendapatkan
visa turis ke kota bersangkutan. Bahkan juga tiket pesawatnya. Setelah
melakukan rapat di sana, aku akan punya cukup waktu untuk mendapat
inisiasi pada tanggal 16 Maret. Segalanya telah diatur tanpa kesalahan!
Aku perlu berpikir cukup lama untuk memahami situasinya. Visaku hampir
jadi ketika aku menerima kabar tentang inisiasi itu.” Segera, aku juga
mendapat tiket pesawat dan visaku melalui biro perjalanan.
Pada hari inisiasi,
suami dan aku sedang menonton salah satu video ceramah Guru sambil
menunggu penyaringan oleh utusan Quan Yin. Ketika mendengar nyanyian
rekan-rekan inisiat di video itu, kami berdua menangis diam-diam karena
hati kami diaduk dengan campuran emosi – kegembiraan menemukan seorang
Guru Sejati, kerinduan untuk melihatNya, perasaan sakit karena Guru
menanggung karma makhluk hidup, dan rasa tegang saat penyaringan
inisiasi.
Meskipun cemas,
penyaringan dan proses inisiasi berjalan lancar. Sekarang suami dan
aku sangat bersyukur kepada Guru atas kasih dan berkahNya karena
mengijinkan kami terlahir kembali secara rohani pada tanggal 16 Maret
2004. Pada hari yang memberikan harapan itu, Guru memecahkan belenggu
transmigrasi bagi kami, dan membimbing kami pulang ke Rumah.
|