T: Saya baru saja
mendengar bahwa salah satu tema pada retret adalah Zaman Keemasan. Saya
tertarik karena saya mengarang musik dan lagu tentang kehidupan umum
dan juga sangat ingin mengarang lagu tentang bagaimana spiritualitas
mempengaruhi kehidupan. Dan saya ingin mengetahui lebih karena saya
dapat merasakannya bahwa zaman keemasan telah muncul di banyak tempat.
G: Bisa
saja benar. Bila orang-orang mulai kembali lagi kepada Allah, makin
dekat kepada kesadaran rohani dan mengurangi karma pembunuhan, seperti
mengikuti pola makan vegetarian dan mematuhi ajaran dari Alkitab, kitab
suci Buddhis atau kitab suci lain, maka Zaman Keemasan akan segera
tiba. Masyarakat di Zaman itu tidak saling menakuti satu sama lainnya
tetapi saling mengasihi dan membantu. Itulah Zaman Keemasan.
Tetapi di sisi
lain, Zaman Keemasan muncul dalam diri kita kapanpun saat kita
menemukan Allah, saat kita menemukan persaudaraan dalam umat manusia.
Sebagi contoh, kelompok kita merasakan bahwa kita berada pada Zaman
Keemasan. Dan saat sang Buddha masih hidup, para muridNya merasakan
mereka berada pada Zaman Emas. Maka ketika sang Buddha berbicara
tentang lima ratus tahun setelah Ia memasuki Nirwana, Dia menyebutnya
sebagai kemunduran Zaman Emas atau kemunduran Dharma. Tetapi itu tidak
berarti telah berakhir. Hal itu berakhir menurut waktu itu, tetapi
kemudian Zaman Dharma yang lain muncul sepanjang zaman. Setiap kali
kita memiliki seorang Guru yang hidup dan suatu ajaran sejati dan kita
dapat berhubungan dengan Zaman Emas dalam batin kita, kita berada dalam
Zaman Emas. Anda merasakannya karena Anda memiliki Zaman Emas dalam
batin Anda.
|