Keajaiban Guru

Keajaiban
“Sembilan Puluh Sembilan Persen"

Oleh calon-inisiat Gu, Cina Daratan (Asal dalam bahasa Cina)

Selama bertahun-tahun saya meditasi dan melafalkan nama Buddha, tapi tidak berdiet vegetarian. Lalu di bulan April 2004 saya menemukan Metode Quan Yin dan setelah membaca buku contoh Kunci Pencerahan Seketika, saya memutuskan untuk bervegetarian dan belajar Metode Kemudahan. Saya juga mendapatkan delapan jilid seri Kunci Pencerahan Seketika, membacanya dengan teliti dari awal hingga akhir, hingga memperdalam pemahaman dasar tentang Metode Quan Yin. Meskipun saat itu saya hanya berlatih Metode Kemudahan, kekuatan Guru telah mengubah nasib saudara saya.

Pada tanggal 15 Oktober 2004, ipar perempuan saya menelepon dan meminta saya beserta istri untuk segera ke rumah sakit di mana saudara saya sedang menjalani pengobatan gawat darurat karena serangan jantung. Saya segera terpikir Guru Ching Hai, dan dalam perjalanan saya ke rumah sakit saya melafalkan nama-Nya dan nama Buddha Amitabha, berdoa pada Guru supaya menyelamatkan saudara saya. Pada saat kami tiba di rumah sakit, saudara saya telah melewati masa kritisnya. Segera setelah dia merasa lebih baik, dia menceritakan pada saya pengalamannya pada saat hidupnya dalam keadaan genting. Katanya, dia telah melayang tanpa sadar pada saat pikirannya tetap kosong dan tiba-tiba melihat dua pancaran cahaya putih lebih terang daripada cahaya senter, begitu terangnya hingga dia hampir tidak bisa membuka matanya. Lalu dia mendengar sebuah suara berkata, "Mengapa kamu di sini?” Sesaat kemudian, dia merasakan seseorang memukulnya dan dia terbangun. Ternyata dokter sedang memberinya kejutan listrik, karena jantungnya telah berhenti berdetak. Sebelum kejutan itu, dia dengan jelas melihat cahaya putih dan mendengar suara. Saya percaya itu pasti Cahaya dari Guru yang datang untuk menyelamatkannya.

Malam itu saudara saya bermimpi. Dia melihat dirinya berada dalam sebuah kuil besar yang berisi banyak Bodhisattva berwarna emas gemerlapan. Lalu dia melihat Bodhisattva Quan Yin berjalan ke arahnya dan berkata, “Kamu punya masalah dengan kakimu, jadi kamu harus lebih banyak berdiri dan kurangi duduk.” Setelah berkata demikian, Bodhisattva itu berjalan melewatinya.

Saudara saya berpikir bahwa penglihatan ini merupakan tanda bahwa dia tidak akan selamat dari masa krisisnya, dan Bodhisattva Quan Yin datang untuk membawanya pergi. Dalam kesedihan, dia membicarakan harapan terakhirnya dengan putrinya dan bersiap-siap untuk “perjalanannya“. Ketika saya mendengar cerita ini, saya bilang, ”Itu adalah bentuk jelmaan Guru yang datang untuk melihatmu. Itu adalah berkah yang sangat besar. Kamu pasti akan segera keluar dari masa gentingmu. Guru menyuruhmu berdiri lebih lama, artinya kamu harus bergembira dan tetap hidup. Jangan begitu pesimis dan menunggu kematian.”

Hari itu, setelah saya menyuapi saudara saya makan siang, dia bilang ingin tidur siang. Tapi begitu dia menutup matanya, dia membukanya lagi dan bilang bahwa dia melihat banyak gambar muncul di depannya. Saya tanyakan dia gambar apa itu dan dia langsung menutup matanya dan melukiskannya pada saya, katanya, “Kelihatan seperti gambar timbul yang berhubungan dengan agama Buddha yang belum pernah saya lihat sebelumnya, dan mereka sangat indah.” Sambil berbicara, dia menunjuk dengan jarinya seolah gambar itu tepat didepannya. Tapi ketika dia membuka matanya, mereka menghilang. Kejadian ini berlangsung selama 2 hari. Saya jelaskan pada saudara saya bahwa itu pastilah Guru sedang membantu membuka mata surgawinya sambil menyelamatkannya dan membiarkannya melihat pemandangan batin yang indah. Saya juga menyuruhnya untuk melafalkan nama Guru lebih sering dan berdoa pada Guru untuk segera menyembuhkan penyakitnya.

Saudara saya menjalani pengobatan di sebuah rumah sakit pinggiran kota dengan perlengkapan yang kurang baik, namun kondisinya belum cukup stabil untuk dipindahkan ke rumah sakit lainnya. Setelah 15 hari dalam pengobatan gawat darurat di sana, dia dipindahkan ke sebuah rumah sakit besar di daerah perkotaan. Setelah diperiksa di sana, dokter menemukan bahwa 99% pembuluh jantungnya tersumbat, dan di layar menunjukkan bagian yang terbuka hanya selebar benang di pembuluh darahnya. Lalu, dua hari setelah dokter berhasil memasukkan semacam pipa ke dalam pembuluh darahnya, saudara saya sama sekali bebas dari bahaya.

Saya sering kali memikirkan tentang angka “sembilan puluh sembilan persen”. Ini tentunya sebuah keajaiban karena saudara saya bisa selamat. Guru memberikan kehidupan pada jantungnya yang sudah berhenti berdetak, dan mempertahankan hidupnya walaupun dia hanya punya satu persen kemungkinan untuk selamat hingga dia dapat diobati sebagaimana mestinya. Kesembuhannya benar-benar luar biasa!

Mungkin menurut kebanyakan orang bahwa pengalaman saudara saya itu seperti cerita dongeng, tapi ini seratus persen nyata. Guru, terima kasih atas kasih-Mu pada saya, seorang calon murid. Saya juga ingin mengucapkan rasa terima kasih pada-Mu mewakili saudara saya yang telah diselamatkan nyawanya. Saya berharap segera dapat diinisiasi, melihat sendiri wajah kebajikan Guru dan dianugerahi dengan kasih dan berkah-Mu yang tak terbatas.

 

Keajaiban Guru:
Keajaiban “Sembilan Puluh Sembilan Persen"
Perlindungan Guru Ada Di mana-mana
Kekuatan Guru Menyelamatkan Kedua Ibu Saya


Daftar Isi