T: Meskipun
saya melakukan meditasi dengan sungguh-sungguh, saya baru sekali
melihat Cahaya. Kalau saya berharap untuk melihat Cahaya, maka saya
akan terikat pada hasil meditasi. Tapi kalau saya tidak berharap
melihat Cahaya, apakah ini berarti bahwa saya tidak akan maju secara
spiritual?
G:
Tidak, Anda boleh berharap untuk melihat Cahaya, tetapi jangan
menuntutnya “Saya harus melihat Cahaya setiap hari, saya harus melihat
Cahaya setiap saat”, dan sebagainya. Latihan Anda sudah sangat bagus
untuk pemula. Lanjutkan saja dengan santai dan penuh kasih.
Kita
semua ingin melihat Cahaya setiap hari, tapi kondisi kita tidak selalu
dapat melihat Tuhan. Banyak orang percaya akan Tuhan, tapi kalau Tuhan
hadir di hadapan mereka dalam suatu bentuk, mereka terkejut atau tidak
percaya atau berpikir itu adalah jebakan setan atau sebuah ilusi. Sejak
kecil kita telah dicuci otak kalau kita tidak dapat melihat Tuhan, atau
Tuhan adalah sesuatu yang tidak dapat kita sentuh. Kita tahu Tuhan ada,
tapi kita percaya tidak ada yang dapat melihat Tuhan. Karena itu,
sewaktu kita meditasi sekarang - meskipun waktu inisiasi kita
mendapatkan pencerahan seketika, kilasan Tuhan dalam bentuk Cahaya atau
Suara ataupun manifestasi fisik dalam penglihatan batin sehingga kita
dapat berhubungan dengan Tuhan seperti yang kita harapkan - pikiran
kita tetap berperang setiap saat berkata “Ini tidak nyata.”
Ini alasan terhambatnya kemajuan kita.
Bukan karena kita tidak bersungguh-sungguh. Otak kita terlalu banyak
dipenuhi dengan informasi palsu, negatif. Sekarang kita harus meditasi
lebih banyak lagi setiap waktu untuk melatih diri supaya pikiran kita
dapat menerimanya. Dan energi antara percaya dan tidak percaya - tidak
saling berlawanan setiap saat sehingga kita lebih santai dan dapat
menikmati penglihatan akan Tuhan lebih sering.

T: Adakah
hubungan antara tingkat spiritual dengan waktu yang kita berikan untuk
berlatih spiritual? Mengapa saya tidak mengalami Cahaya dan Suara dari
tingkat yang tinggi setelah berlatih sebelas tahun? Guru, mohon
beritahu letak masalah saya? Terima kasih Guru.
G: Saya
rasa Anda terlalu berharap setiap saat. Itulah sebabnya. Anda
mencampuri latihan spiritual Anda dengan intelektual, dengan harapan.
Contohnya, “OK, kalau saya meditasi satu tahun saya harus berada di
tingkat satu; Kalau saya meditasi dua tahun saya akan sampai ke tingkat
dua, kalau saya meditasi tiga tahun saya akan sampai ke tingkat tiga,
dan seterusnya.
Tidak seperti
itu. Tuhan tidak bisa didikte dengan apa yang dikehendaki pikiran kita.
Karena apa pun yang Anda pikirkan dan bandingkan dengan sekarang adalah
pikiran. Ilusi Maya yang sedang bekerja, bukan Tuhan yang sebenarnya.
Jadi, kadang-kadang Anda berpikir terlalu banyak dan menghambat
kemajuan spiritual.
Contohlah
anak-anak. Jangan berhitung terlalu banyak, jangan melakukan seperti
bisnis, misalnya: Saya sudah meditasi sepuluh tahun maka saya harus
mendapatkan ini dan itu. Ini bukan perusahaan. Kita seharusnya
melakukannya seperti anak-anak tanpa mengharapkan apa pun. Orang tua
akan tahu bagaimana cara menghadiahi anaknya.
Santai
dan Anda akan lebih menikmati. (Tepuk tangan) Kita mempunyai kebiasaan
mengharapkan semuanya akan berjalan sesuai keinginan kita; dan dalam
keluarga, kita meminta anak-anak untuk berlaku sesuai dengan kehendak
kita. Di luar, kita meminta teman-teman dan rekan kerja untuk melakukan
ini dan itu sesuai dengan ide kita. Kalau kita berada di posisi yang
lebih tinggi seperti supervisor, manajer atau bos; tentu saja kita
terbiasa menyuruh semua orang apa yang harus dilakukan.
Dan
itulah sebabnya kita berpikir bahwa latihan spiritual sama dengan itu,
tapi kenyataannya tidak. Kalau kita masih bekerja dengan otak kita,
menghitung-hitung dan melakukan sesuai dengan apa yang kita mau, itu
tidak akan berhasil. Maka santailah, berlaku seperti anak-anak. (Tepuk
tangan) Anak-anak tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Orang
tua mereka menyiapkan segalanya untuk mereka. 