Dunia Satwa

 

 

 

 

 

Cinta adalah Komunikasi Terbaik

Oleh seorang siswa penetap di Hsihu, Formosa (Asal dalam bahasa Cina)

Pada tahun 1999, Guru dengan welas asih mengizinkan para siswa penetap di Hsihu pergi ke Center Florida di Amerika Serikat untuk merayakan Festival Bulan Purnama. Pada waktu itu, ada beberapa ekor kuda di Center. Di hari berlangsungnya Festival, para siswa penetap wanita tiba-tiba menerima instruksi untuk mendandani kuda-kuda tersebut, karena Guru dan para pendamping-Nya akan menunggangi kuda berkeliling Center untuk memberi kejutan yang menyenangkan kepada semua orang. Saya takjub mendengar adanya kuda di sana. Saya segera melompat ke dalam mobil yang membawa kami ke kandang. Tempatnya sederhana dan dihuni oleh beberapa ekor kuda.

Karena ingin tahu dan cinta kasih saya kepada hewan, saya dengan cepat mulai bekerja. Waktunya sangat terbatas; dua atau tiga siswa penetap mengurus seekor kuda, dan ketika dekorasi hampir selesai, kami diberitahu untuk bergegas karena waktu telah habis. Saya mencoba mengikat sebuah simpul di bagian belakang kuda, tapi kuda tersebut sangat tinggi dan jauh dari jangkauan saya. Saya mulai cemas! Pada saat itu, saya berbisik pada diri sendiri, ”Apa yang harus saya lakukan? Saya hanya seorang yang kecil dan terlalu pendek. Bagaimana saya dapat melakukannya?” (diucapkan dalam bahasa Cina) Segera sesudah saya berbisik, kuda itu menekukkan kaki belakangnya dan merendahkan bagian belakang tubuhnya. Saya terpesona dan kegirangan, tapi saya segera menyelesaikan pekerjaan saya. Tiba-tiba saya merasakan emosi yang sangat kuat seolah-olah ada sesuatu yang mencair dan menghanyutkan, dan itu diikuti dengan aliran kebahagiaan yang terus-menerus.

Sejak saat itu, Guru berulang kali berbicara tentang kesadaran rohani hewan dan cara yang benar bagi manusia untuk hidup berdampingan dengan hewan. Bagaimanapun, hanya ketika kita mengalami situasi nyata, maka barulah kita benar-benar mengerti bahwa komunikasi melalui cinta kasih bisa menyelamatkan kehidupan hewan dalam keadaan darurat.

Setiap tahun selama musim migrasi burung, beberapa jenis burung langka muncul di Center Hsihu. Di antaranya ada sejenis burung besar yang berburu mangsa dengan cakarnya. Suatu hari, salah satu burung ini muncul di tempat tinggal kami. Ketika mencoba bersembunyi, ia tidak dapat terbang dan begitulah ia pun terjatuh. Ia mungkin sakit atau terluka. Siswa penetap yang menghampirinya diserang dengan paruh yang runcing dan panjang, dan dengan ganas menolak potongan apel yang ditawarkan siswa penetap.

Saya teringat apa yang pernah Guru katakan bahwa kita bisa berkomunikasi dengan hewan melalui telepati dan bentuk gambar. Maka saya mengirim sebuah pesan gambar dari batin saya bahwa kami mencintainya dan ingin membawanya berobat ke dokter supaya dapat sembuh. Setelah berkomunikasi dengan burung itu, saya melangkah dan mengangkatnya ke dalam lengan saya. Burung itu bersandar pada saya tanpa melawan. Kami tempatkan ia dalam sebuah kardus yang dialasi dengan kain dan segera membawanya ke Perkumpulan Burung Liar. Burung itu tetap tenang sepanjang perjalanan. Ketua Perkumpulan Burung Liar mendapati bahwa salah satu cakar burung itu terluka dan ia tidak dapat berburu untuk beberapa hari terakhir sehingga menjadi kelaparan dan lemah. Setelah selesai dengan diagnosisnya, Bapak Ketua itu dengan segera pergi membeli makanan untuk burung itu dan dengan optimis berkata bahwa burung itu akan sembuh total. Kini, saat saya teringat kembali kejadian tersebut, jika kami tidak mendengar ceramah Guru tentang bagaimana menyampaikan cinta kasih dan bantuan kepada hewan, maka kami tidak dapat membantu burung liar ini dan menyelamatkan hidupnya.

Cinta kasih saya kepada dunia tumbuh setiap hari, karena Kekuatan Guru, Metode Quan Yin, dan Energi Ilahi menembus segalanya, menggabungkannya menjadi satu, dan menghidupkan lebih dan lebih lagi sumber cinta kasih dan kegembiraan di dunia. Saya mungkin telah mengarungi jutaan kehidupan, tapi kehidupan kali ini adalah yang paling menyenangkan.

 

Beritahu teman tentang artikel ini