Lintasan Peristiwa
Kasih Tuhan Tak Mengenal Batas
Oleh inisiat N.L. Nelson, Selandia Baru (Asal dalam bahasa Inggris)
[Suva] Selama berbulan-bulan sebelumnya, para rekan sepelatihan di Nelson telah mendiskusikan kemungkinan berbagi ajaran Guru di Fiji. Saat mendengar instruksi kasih Guru untuk berbagi pesan ‘Cara Hidup Alternatif’ dengan negara-negara tetangga, kami segera memesan tiket menuju Fiji. Dalam beberapa minggu, kami mendistribusikan 40.000 lembar pamflet ‘Cara Hidup Alternatif’ ke seluruh kepulauan ini. Sering kali, kami merasa terharu saat membagikan selebaran tersebut ketika melihat orang-orang yang terpaku saat melihat foto Guru dan menjadi sangat khidmat untuk sesaat, bahkan terdiam meskipun mereka hanya punya sedikit pengetahuan tentang latihan rohani. Di satu kesempatan ada seorang pria yang melewati jalan pintas di suatu jalan yang ramai hanya untuk menghampiri seorang inisiat tanpa mengetahui apa yang sedang dibagikan oleh rekan inisiat tersebut. Setelah sedikit penjelasan, ia berkata bahwa ia dengan kuat merasa bahwa selebaran ini merupakan apa yang telah dicarinya selama bertahun-tahun. Malam itu ia bermimpi melihat sebuah cahaya yang amat terang sedang mencarinya dan kemudian menariknya ke atas dan keluar dari sebuah rimba sesak yang gelap. Secara intuitif, ia tahu bahwa Gurulah yang telah datang membebaskan jiwanya. Saat menerima Metode Kemudahan beberapa hari kemudian, ia mengungkapkan hal ini dan mendapat banyak pengalaman spiritual lain yang sangat baik hingga kami dengan penuh kasih mengingatkannya agar menyimpan pengalaman itu untuk dirinya sendiri sebagai berkah dari Guru. Hal itu juga merupakan suatu pengingat bagi para inisiat bahwa satu-satunya kunci untuk keberhasilan spiritual adalah ketulusan hati. Dua orang penduduk Fiji yang bersaudara sepupu menghadiri sebuah seminar tanpa mengetahui bahwa yang lainnya akan hadir juga. Keduanya menerima Metode Kemudahan dan kembali menghadiri seminar berikutnya dengan semangat yang membara untuk mempelajari lebih banyak kebijaksanaan Guru. Wajah mereka bersinar saat melakukan kontak dengan Tuhan. Salah satu dari saudara sepupu itu mengatakan kepada kami bahwa setelah berlatih Metode Kemudahan hanya selama dua hari, ia merasa sangat ringan. Saat mengerjakan segala hal, ia merasa seperti sedang berjalan di udara. Dengan penuh perasaan ia berkata bahwa ia segera tahu bahwa inilah metode sejati untuk menghubungi Tuhan. Belakangan ia menelepon kami di Selandia Baru dan memberitahu bahwa seluruh keluarganya yang berjumlah 16 orang sekarang telah menjadi vegetarian sebagai hasil latihan spiritual dan dorongan darinya untuk mengikuti jalan hidup yang suci sebagaimana yang dijelaskan dalam ajaran-ajaran Guru! Sebagian besar dari populasi Fiji berasal dari India dan oleh karena itu mereka biasanya mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang naskah spiritual dan meditasi. Seorang awam yang merupakan pengkhotbah agama Hindu dan pengurai Bhagawad Gita, yang menghadiri seminar karena rasa ingin tahu, merasa sangat puas saat menerima Metode Kemudahan dan berkata bahwa ia ingin mempelajari lebih banyak tentang ajaran Guru. Seorang wanita lainnya semula berkata bahwa ia puas dengan bentuk latihannya yang sekarang. Tetapi, saat akan meninggalkan ruang seminar, ia menerima pamflet itu ketika seorang rekan inisiat memberikannya. Setelah menghadiri seminar, dengan berlinangan air mata ia mengungkapkan bahwa inilah saat yang mengubah segalanya. Dengan wajah yang lebih cerah setelah mempelajari Metode Kemudahan, ia berulang kali mengucapkan terima kasih kepada setiap orang karena telah menuntunnya kepada Guru hidup yang agung ini. Banyak terjadi ‘kebetulan-kebetulan’ atau keajaiban pada saat persiapan seminar-seminar tersebut. Misalnya, ketika kami pergi ke Fiji untuk melaksanakan seminar video, kami tidak tahu apakah ada layar TV di tempat itu. Akan tetapi, karena pengaturan Guru yang luar biasa dan tak tampak, tiba-tiba dua buah TV layar lebar muncul dengan sendirinya persis dua hari sebelum seminar. Sepasang inisiat setempat yang membantu persiapan ini merasa sangat bergembira saat melihat kejadian-kejadian yang diberkahi tersebut. Peristiwa ini kemudian memotivasi mereka untuk berlatih lebih rajin. Anak perempuan mereka yang berusia 16 tahun juga menyaksikan begitu banyak keajaiban. Ia kemudian minta untuk menghadiri seminar dan belajar Metode Kemudahan. elalui kisah lainnya kami diingatkan lagi dan lagi bahwa masih ada banyak jiwa yang merindukan hubungan langsung dengan Tuhan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Keberhasilan perjalanan kami ke Fiji bukan saja karena kami memperkenalkan ajaran Guru kepada banyak pencari Tuhan yang tulus, tetapi juga sebagai pengingat bagi kami bahwa hanya karunia dan kasih Tuhan yang dapat menyatukan seluruh lapisan masyarakat yang berbeda dan sering kali berselisih ini, untuk mencapai tujuan yang sama dan pemahaman yang universal. Secara pribadi kami mendapat banyak pengalaman dari kegiatan tersebut; kami sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari kerja keras ini dan telah berjanji pada diri sendiri untuk kembali ke Fiji dalam waktu yang dekat agar dapat berbagi ajaran Guru kembali.
|