Kami memulai pembagian selebaran di jalan-jalan Kota Beirut pada tanggal 31 Maret. Bukan saja segala sesuatunya berjalan dengan lancar, tetapi juga mendapat tanggapan positif yang luar biasa. Hampir setiap orang menerima selebaran itu dan mulai membacanya; banyak yang mendiskusikan isi selebaran itu satu sama lain. Beberapa orang mengangguk kepada kami dengan senyum; beberapa memberi kami 'acungan jempol' dan berkata "Bagus sekali!"  Beberapa bahkan mengajukan diri untuk menolong kami dalam mendistribusikan selebaran. Ketika seorang polisi lalu lintas di jalan menerima selebaran kami, ia memberitahukan kami lokasi-lokasi yang ramai. Pengemudi yang sedang berkendara berhenti untuk meminta selebaran, dan beberapa bahkan membunyikan klakson untuk menarik perhatian kami agar kami tidak melewatkan mereka. Seorang pengemudi bus yang baik hati menghentikan busnya dan membiarkan kami membagikan selebaran dalam busnya.

Hampir setiap toko mengizinkan kami menempelkan poster ‘Cara Hidup Alternatif’ di tempat yang mencolok di bagian luar toko mereka. Beberapa pemilik toko menawarkan untuk menempelkan poster tersebut untuk kami, dan kami juga meninggalkan beberapa selebaran di meja kasir untuk diambil oleh langganan-langganan mereka. Kehangatan dan kasih menyelimuti jalan-jalan kota Beirut. Hanya dalam tujuh jam, kami membagikan hampir 10.000 lembar selebaran.

Dua hari berikutnya, hujan lebat dan guntur membayangi kota Beirut. Seorang sopir taksi yang bijaksana berkata kepada kami: "Hujan ini sepertinya merupakan berkah dari Tuhan...." Meskipun tidak terlalu banyak pejalan kaki dan kami hanya dapat membagikan selebaran dari bawah atap yang terdapat di pinggiran jalan, kami tetap berjumpa dengan banyak orang yang menunjukkan minat terhadap pola makan vegetarian. Beberapa orang  berkata bahwa pola makan vegetarian memberi dampak positif kepada perkembangan spiritual. Hujan deras tidak dapat menghalangi keinginan besar dari penduduk setempat. Beberapa penduduk bahkan secara sukarela membagikan selebaran untuk kami.

Di Kota Beirut kami diperkenalkan kepada seorang wanita Inggris yang sangat terkenal yang pernah tinggal di lereng pegunungan Himalaya selama 30 tahun. Dia sudah tinggal di Beirut selama 18 tahun dan memiliki ashram sendiri. Setelah mengetahui tujuan dari kunjungan kami, dia menghubungi kami dan mengajukan banyak pertanyaan. Sebagai balasannya, para inisiat memperkenalkan Guru kepadanya. Sebelum pergi, dia membawa serta sebuah buku contoh dan ribuan selebaran. Dia berulang-ulang menyatakan keinginannya untuk membantu kami. Sewaktu kami dalam perjalanan ke Suriah, wanita itu menelepon kami lagi dan berkata dengan teguh: "Karena kalian telah melakukan begitu banyak hal, maka ini adalah saatnya bagi kami untuk melakukan sesuatu juga."

Sebelum meninggalkan Kota Beirut, kami mengunjungi sebuah kantor surat kabar berbahasa Inggris setempat, “The Daily Star.” Sebagai hasilnya, keesokan harinya pesan ‘Cara Hidup alternatif’ dipublikasikan ke sembilan negara Arab di Timur Tengah.