Liputan Media

Kerugian Akibat Alkohol Dipertegas oleh Laporan Baru

 Oleh Grup Berita Florida (Asal dalam bahasa Inggris)

Pada tanggal 30 Juni 2006, Jawatan Kesehatan Nasional Inggris mengeluarkan laporan mengejutkan yang mengungkapkan bahwa kematian yang disebabkan oleh penyakit lever akibat alkohol di Inggris telah melonjak 37% dalam 5 tahun terakhir. Jumlah orang yang masuk rumah sakit selama dekade yang lalu telah melonjak lebih dari 100% untuk penyakit lever akibat alkohol, 75% gangguan mental akibat alkohol, dan 60% karena keracunan akibat alkohol. Alkohol sekarang merupakan pembunuh nomor 1 bagi pria dan wanita muda di Inggris dan di sejumlah negara lain. Tak seorang pun di dunia ini yang dikecualikan dari pengaruh alkohol yang merusak. (Lihat majalah Berita No. 164, “Kerugian Akibat alkohol.”)  

Berita paling menakutkan dari laporan Inggris itu adalah meningkatnya aktivitas minum oleh anak-anak. Sejumlah 22% anak-anak sekolah di Inggris antara umur 11 dan 15 tahun melaporkan bahwa mereka telah minum alkohol di minggu sebelumnya. Banyaknya minuman beralkohol yang dikonsumsi per kapita oleh anak-anak dalam kelompok umur ini telah berlipat ganda sejak tahun 1990. Di kalangan anak remaja, gadis-gadis berusia 15 tahun lebih banyak minum alkohol daripada anak laki-laki. Secara keseluruhan, orang-orang Inggris mengonsumsi alkohol 121% lebih banyak dibanding dengan 50 tahun yang lalu.

Mengapa anak-anak sekolah di Inggris merusak pikiran dan tubuh mereka dengan alkohol yang beracun? Kesadaran umum akan pengaruh merusak dari alkohol telah meningkat; kesadaran akan kesehatan dan spiritualitas telah meningkat; tetapi kelakuan ganjil yang merusak diri sendiri ini tetap berlangsung!

Sebagian alasan untuk kasus yang menyedihkan ini adalah pertumbuhan industri alkohol. Alkohol saat ini dibuat dengan biaya yang lebih murah dan belum pernah semurah itu untuk dibeli sebelumnya. Industri tersebut juga telah mengembangkan produk baru yang menargetkan anak-anak muda dengan iklan yang licik. Sebagai contoh, sebuah produk yang dinamakan “alcopops” telah menjadi sangat populer di Inggris, terutama di antara anak-anak sekolah perempuan. Minuman ini terbuat dari minuman keras yang diberi gula dan perencah. Alcopops saat ini adalah minuman beralkohol paling populer di antara anak-anak sekolah perempuan.

Akibat tekanan yang sangat kuat dari industri alkohol, pemerintah Inggris mengeluarkan sebuah undang-undang pada tahun 2003 untuk menambah jam penjualan alkohol. Di waktu yang lalu, kedai minum akan berhenti menjual alkohol pada jam 11 malam. Akan tetapi, sejak tahun 2006, pemerintah malah mengizinkan penjualan alkohol di kedai minum, supermarket, pompa bensin, dan toko-toko lainnya selama 24 jam per hari. Undang-undang tersebut juga mengizinkan anak-anak memasuki kedai minum terlarang dan mengizinkan anak-anak yang berusia 16 tahun mengonsumsi alkohol di restoran jika mereka ditemani oleh seorang dewasa.

Hal paling memalukan mengenai undang-undang baru ini adalah kenyataan bahwa undang-undang ini ditentang oleh sebagian besar masyarakat dan dikutuk oleh sejumlah besar ahli kesehatan. Naik turunnya pendapat umum telah berbalik: Bahkan banyak pemilik kedai minum telah berkeberatan terhadap undang-undang tersebut. Undang-undang tersebut sangat kontras dengan RUU baru pemerintah Inggris yang menentang kegiatan merokok di tempat umum. Undang-undang tersebut juga berlawanan arus dengan kecenderungan perkembangan perundang-undangan alkohol di seluruh dunia. Apa yang ditunjukkan oleh keadaan yang sulit ini adalah bahwa meskipun tingkat kesadaran dunia telah meningkat, perusahaan-perusahaan besar di beberapa negara telah berhasil menciptakan sebuah ilusi yang menyembunyikan akibat fatal dari alkohol. Puncak kerugian itu adalah jutaan kematian per tahun, termasuk anak-anak sekolah yang polos. Umat manusia semestinya melarang perusahaan-perusahaan yang curang ini dan secara total menghilangkan pengonsumsian alkohol.
 

Referensi:
http://www.godsdirectcontact.org/incoming/pub/enews164/e164.htm#veg http://www.ic.nhs.uk/news/press/pr300606d