Mercusuar dalam Kegelapan

Formosa

Taipei

Kelas Bahasa Inggris Mendapat
Sambutan Hangat dari Murid-Murid

Oleh Grup Berita Taipei (Asal dalam bahasa China)

Sejak bulan Juli Tahun Emas 3 (2006), rekan-rekan inisiat dari Center Taipei memberikan pengajaran mingguan di Pusat Perawatan Korban Penyalahgunaan Narkoba Shindian (Shindian Drug Abuse Treatment Center) untuk membantu dalam rehabilitasi para korban. Rangkaian pengajaran yang lengkap dirancang secara saksama untuk memfasilitasi segi spiritual. Proses pengajaran disesuaikan dengan kebutuhan murid-murid sehingga dapat menolong mereka untuk memulai kehidupan baru dengan membangun kembali kehidupan batin yang sehat, memulihkan keyakinan, dan meningkatkan keterampilan kerja mereka. Setelah beberapa kali mengadakan hubungan dengan pusat perawatan, kami diberitahukan bahwa mereka ingin mempelajari bahasa Inggris lisan. Maka, dengan kerja sama dari pusat perawatan dan Asosiasi Perawatan Pemulihan Taiwan (Taiwan Aftercare Association) cabang Shilin, kami memberikan “Kursus Percakapan Inggris”. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari murid-murid dan menjadi tonggak sejarah dalam pengembangan metode rehabilitasi setempat bagi Pusat Perawatan Korban Penyalahgunaan Narkoba Shindian!

Banyak inisiat yang berpartisipasi dalam kegiatan ini mendapatkan pengalaman yang sangat baik. Mereka mengamati, jika mereka menggunakan ceramah Guru sebagai tema ajaran maka mereka mendapatkan pemahaman yang positif dari para murid. Ajaran Guru yang ringkas dan penuh kekuatan membuat mereka merenung dalam-dalam. Pengaruh halus ini mengubah interaksi antara para guru dan murid dari kekakuan menjadi percakapan yang hangat dan akrab. Semua inisiat mengalami perasaan yang sama, setiap sesi pengajaran berjalan dengan lancar di bawah bimbingan kasih dari Guru.

Sebelum kelas dimulai, kami selalu memutarkan lagu-lagu Guru untuk menciptakan atmosfer yang baik dalam kelas. Dengan pengaturan yang baik dari rekan-rekan inisiat, kelas meditasi juga berjalan dengan baik. Kami sering kali bermeditasi dengan para murid dengan diiringi lagu puji-pujian Buddha. Rekan-rekan inisiat secara khusus memberikan dorongan kepada mereka yang akan segera mengakhiri masa rehabilitasi dan meninggalkan pusat perawatan untuk mengembangkan kebijaksanaan batin mereka dengan latihan spiritual dan moral sehingga mereka dapat memulai kehidupan baru yang indah.

Berkaitan dengan kelas bahasa Inggris, rekan-rekan inisiat berulang kali menghubungi psikolog pusat perawatan, Ibu Li Jing Yi, untuk mempersiapkannya. Lima belas murid yang akan segera meninggalkan pusat perawatan dan berniat untuk belajar dipilih untuk mengikuti kelas tersebut. Untuk meningkatkan minat belajar dari para murid dan lebih memperkaya bahan pelajaran, kami secara saksama memilih sejumlah lelucon Guru sebagai bahan latihan pemahaman pendengaran. Lelucon Guru lucu dan menghibur, tetapi mudah dipahami. Para murid selalu tertawa dan memberikan respons positif. Bahan ajaran yang menyegarkan ini tidak hanya memperkenalkan mereka dengan bahasa Inggris, tetapi juga membimbing mereka ke Kerajaan Tuhan yang penuh kebahagiaan. Pada mulanya, kami memilih dua lelucon dari rekaman DVD “The Laughing Saints (Orang Suci yang Gembira)” untuk melatih kemampuan pendengaran mereka. Teks terjemahan tidak kami munculkan di layar dan kami meminta mereka untuk memusatkan perhatian dalam mendengarkan lelucon untuk melihat seberapa banyak yang mereka pahami. Hasilnya seperti menyalakan dua lilin dengan satu nyala api: Mereka tidak hanya dapat melatih perhatian mereka dalam mendengarkan bahasa Inggris, tetapi juga menerima berkah Guru dengan mendengarkan perkataan-Nya. Mereka menjadi sangat tertarik.

Karena tingkat pemahaman bahasa Inggris mereka yang berbeda-beda, maka kebutuhan mereka juga sangat bervariasi. Cukup sulit untuk memilih bahan ajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang. Setelah berulang kali berkonsultasi dengan Ibu Li Jing-Yi, guru bahasa Inggris kami dari Grup Pengajar memutuskan untuk lebih fokus pada percakapan praktis dan lagu-lagu bahasa Inggris sehingga para murid dapat menerapkan pelajaran mereka di saat mereka bekerja nanti. Beberapa murid yang ekstrover, yang sesungguhnya sangat cerdas, juga sangat berminat untuk belajar. Mereka belajar dengan penuh konsentrasi dan aktif mengajukan pertanyaan. Hal ini sungguh berlawanan dengan perilaku mereka dalam kelas yang lain. Selama beberapa kali kelas kami berlangsung, mereka menunjukkan minat yang besar dalam mempelajari bahasa Inggris. Maka, rekan-rekan inisiat menyarankan mereka untuk mengikuti sarana dan metode belajar lainnya yang sesuai dengan kebutuhan individu mereka.

Sungguh menyentuh hati melihat mereka yang tingkatnya lebih rendah, yang bahkan tidak tahu banyak tentang abjad bahasa Inggris, dengan sungguh-sungguh mengikuti guru mereka untuk berlatih kalimat-kalimat sederhana. Meskipun mereka belajar lebih lambat, mereka tidak pernah menyerah. Selama latihan pendengaran, mereka tidak dapat mengerti banyak pada mulanya. Maka, mereka memindahkan kursi mereka ke depan kelas dan mendengarkan perkataan Guru dengan konsentrasi sepenuhnya. Suatu kali, kami menggeser latihan pendengaran ke paruh kedua. Mereka terus-menerus menanyakan kapan mereka dapat mendengarkan lelucon-lelucon. Akhirnya, ketika tiba waktunya untuk mendengarkan lelucon-lelucon, setiap orang mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan penuh perhatian. Hal ini sungguh menyentuh hati kami.

Kami sangat berterima kasih atas kerja sama sepenuhnya dari Ibu Li. Selain memenuhi kewajibannya dalam kelas sebagai asisten pengajar, dia juga mengadakan kelas tambahan setiap minggu untuk menolong para murid mengevaluasi apa yang telah mereka pelajari. Kelas ini diadakan sebagai tanggapan atas keinginan belajar yang kuat dari para murid, yang menganggap satu kali kelas dalam seminggu tidak mencukupi. Karena itu, pusat perawatan mengadakan kelas evaluasi untuk mereka. Murid-murid juga merasakan bahwa sesi pengajaran selama sepuluh minggu ini terlalu singkat, dan berharap untuk dapat belajar lebih jauh.

Berbagai tanggapan positif ini sangat membesarkan hati rekan-rekan inisiat. Kami merasa sangat berterima kasih kepada Guru atas kesempatan untuk melayani orang-orang suci. Mereka mulai mengungkapkan ketertarikannya kepada Guru dan meditasi serta meminta lebih banyak informasi. Mereka juga ingin tahu lebih banyak tentang kata-kata yang ditulis dalam rompi kuning dan Perhiasan Surgawi yang kami kenakan. Beberapa dari mereka menanyakan, di mana mereka dapat membeli foto Guru. Beberapa murid bahkan dengan antusias memberitahukan rekan-rekan inisiat bahwa mereka mulai berlatih meditasi dan melihat Cahaya batin, dan mereka ingin tahu lebih banyak tentang meditasi dan diet vegetarian. Masukan ini sangat membesarkan hati kami dan juga mengingatkan kami bahwa kami hanyalah alat Guru dan melalui hal-hal seperti pengajaran bahasa Inggris, kami membantu murid-murid untuk menerima ajaran Guru hidup yang sejati sambil meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka. Kami juga berharap agar konsentrasi dalam belajar bahasa Inggris dapat mengubah fokus mereka kepada minat yang sehat dalam kehidupan mereka sehingga mereka dapat menjauhkan diri dari godaan narkoba.

Tainan

 

Cahaya Suci Tuhan Menyinari
Hati Para Narapidana

Oleh Grup Berita Tainan (Asal dalam bahasa China)

Rekan-rekan inisiat Center Tainan telah mengunjungi narapidana di Penjara Tainan setiap bulan, hujan atau cerah, selama bertahun-tahun, terus-menerus memberikan dorongan dan energi kepada para narapidana. Perhatian yang terus-menerus ini berasal dari kasih Tuhan!

Pada tanggal 31 Agustus Tahun Emas 3 (2006), kami kembali mengunjungi Penjara Tainan. Dalam setiap kunjungan, rekan-rekan inisiat selalu menyampaikan ajaran-ajaran Guru kepada para narapidana melalui sesi pengajaran rohani dan memberikan mereka publikasi Guru yang terbaru, majalah Berita, dan buku contoh, sehingga dapat memuaskan hati mereka yang dahaga dengan santapan rohani dari Guru.

Kali ini, kami mengajarkan mereka untuk menyanyikan sebuah lagu. Lirik lagu itu berbunyi, “Lebih banyak berdiet vegetarian, lebih jarang sakit; Lebih banyak mengasihi, lebih jarang menderita. Burung-burung yang cantik terbang di langit, dan ikan-ikan yang bahagia berenang di sungai. Biarkan segalanya menikmati keberadaannya.” Lagu tersebut mempunyai melodi yang gembira, dan murid-murid langsung mengikuti ritme dan menyanyi. Setelah itu, seorang saudari-inisiat melantunkan Puisi Wu Tzu, dengan suara keras dan menyentuh hati setiap orang. Jarang sekali kita dapat melihat mereka begitu gembira dan tersenyum seperti bayi. Kami sangat bersyukur karena berkah Guru telah membuka hati mereka.

Sesi terakhir adalah pengajaran meditasi Metode Kemudahan. Melalui penjelasan dari seorang saudara-inisiat, para murid mempelajari bahwa meditasi Metode Kemudahan itu luar biasa. Karena itu, sesi meditasi berlangsung penuh kedamaian. Setelah meditasi, setiap orang bercahaya dan penuh semangat. Kami merasa gembira untuk mereka karena jiwa mereka dipenuhi dengan kasih Tuhan.