T: Bagaimana seseorang dapat mengatasi keberadaannya sebagai manusia yang memiliki begitu banyak kelemahan moral dan ketakutan? Bagaimana ia dapat merasa bahwa dirinya seperti Tuhan? Mungkin ini adalah tantangan untuk merasakan bahwa Anda adalah Tuhan.

G: Tentu, sekarang kita tidak berani karena kita belum menjadi Tuhan. Anda telah lupa. Setelah membangunkan Tuhan yang ada di dalam batin kembali, maka Tuhan akan tahu bahwa Dialah Tuhan. Anda tidak akan mengidentifikasikan diri Anda dengan tubuh yang lemah ini, dengan penjara daging ini lagi. Anda tinggal terlalu lama dalam rumah ini, dan Anda mengira bahwa Andalah rumahnya. Tetapi, sekali Anda membuka pintunya dan berjalan ke luar, maka Anda akan tahu bahwa Anda bukan rumahnya. Tidak peduli betapa buruk rumahnya, betapa rusak dan mengerikan kondisi rumahnya, itu bukanlah diri Anda. Dalam rumah ini, ada sistem komputer yang kita sebut otak. Dan otaklah yang mengatakan bahwa Anda lemah, bahwa Anda keliru, bahwa Anda kacau, Anda bodoh, Anda bebal, dan seterusnya. Karena setiap hari otak terus merekam semua data tentang apa yang Anda lakukan, dan bagaimana Anda bereaksi, bagaimana Anda merasakan, dan seterusnya. Jadi, setiap saat Anda terus memainkan rekamannya lagi, dan membuat Anda merasa bahwa itulah Anda.

Setelah sadar, setiap hari, atau setidaknya untuk sementara ini, untuk beberapa waktu, maka kita dapat melepaskan diri dari tubuh dan otak jasmani, serta mengenal Diri sejati kita – yang Maha Sempurna, Maha Mulia, Maha Pengasih, dan Maha Bijaksana. Tetapi, ini hanya pembicaraan! Anda harus mengalaminya sendiri. Berbicara tentang kue tidak membuat Anda merasakan apa pun. Anda harus masuk dan menikmati kuenya sendiri agar Anda tahu apakah itu.

<<	Daftar Isi	>>
Beritahu teman tentang artikel ini