Seni Adikarya

Menyadari Kasih Tuhan
Melalui Lukisan Guru

Oleh inisiat Phan, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat (Asal dalam bahasa Au Lac dan Inggris)

Saya menerima inisiasi lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Sejak itu, hidup saya berubah secara menakjubkan, menjadi lebih baik dan lebih baik dalam semua aspek, baik secara materi maupun secara rohani, dari keluarga sampai pekerjaan, dari tempat tinggal sampai bagian yang terpenting, latihan rohani saya. Saya tidak tahu harus mengatakan apa atau berbuat apa selain mencoba yang terbaik untuk membagikan kasih-Mu kepada orang-orang di sekeliling saya.

Di samping kenyamanan fisik, Engkau telah melimpahkan kepada saya banyak rahmat yang istimewa dengan pengalaman batin yang baik dan di luar imajinasi. Di antaranya adalah beberapa pengalaman yang berhubungan dengan lukisan-Mu.

Saya tidak mempunyai pengetahuan dasar tentang lukisan. Ketika saya membaca artikel majalah mengenai keahlian melukis Guru yang luar biasa, pada awalnya saya sama sekali tidak mengerti arti rohaninya. Saya hanya menyukai lukisan “Hope (Harapan)” karena Engkaulah satu-satunya harapan agar saya dapat selamat dalam sisa hidup saya di dunia ini.

 

 

 

 

 

Harapan (Hope)

Lama setelah inisiasi, Engkau memberikan sebuah pengalaman yang sangat bagus dan tidak terlupakan, tetapi saya tidak dapat memahaminya sampai saya melihat lukisan “Heavenly Flowers (Bunga Surgawi)” untuk pertama kalinya. Saya tidak dapat mengingat kembali dengan jelas apakah pengalaman yang saya miliki adalah saat sedang meditasi atau pada saat tidur, tapi bunga di lukisan itu mengingatkan saya kepada bunga dalam pengalaman saya, sejernih kristal, berkilauan seperti berlian, tetapi tidak berwujud padat. Cahaya dari bunga memancarkan sebuah getaran lembut dan terang tak terhingga. Setiap kali saya melihat “Bunga Surgawi” itu, saya dengan gembira mengingat kembali pengalaman itu dan berterima kasih, Engkau begitu welas asih dan mahir melukiskannya untuk dinikmati oleh orang-orang.

Sejak itu, setiap kali saya mengamati lukisan-Mu, saya menyadari bahwa segala sesuatu yang Engkau lakukan, semuanya bertujuan untuk mengingatkan orang-orang agar mengingat Surga dan jati diri kita. Sama halnya dengan lukisan “Stone Cave (Gua Batu)” yang mengagetkan saya ketika pertama kali saya mengamatinya. Saya masih ingat perasaan saya ketika badan saya berputar dan tertarik ke dalam sebuah terowongan saat pertama kali saya mendapatkan inisiasi dan saya mengetahui bahwa jiwa saya terbebaskan dari semua tingkatan fisik melalui terowongan ini. Kemudian saya mendengar penjelasan-Mu bahwa Engkau telah melancarkan pembukaan ”pintu” ke Surga sehingga kami tidak merasakan perbedaan yang begitu jelas saat jiwa kami “meninggalkan” atau “ kembali” ke dalam tubuh.

Baru-baru ini, Engkau memberikan pengalaman lain yang sangat bagus tentang lukisan “Nostalgia” karya-Mu. Hari itu, saya baru saja duduk untuk bermeditasi seperti biasa. Saya tidak merasa dapat bermeditasi dengan baik karena saya mempunyai perasaan tidak nyaman. Tiba-tiba saya melihat lukisan “Nostalgia” muncul dan bertambah besar dan semakin besar. Separuh potongan buah di dalam lukisan itu menjadi begitu besar hingga menutupi seluruh alam semesta dan saya merasa kecil seperti sebutir biji buah yang hitam di dalamnya. Saya menyadari bahwa saya adalah sebutir partikel “Nostalgia” alam semesta dan terhubungkan dengan makhluk lain melalui ruang yang penuh cahaya di antara biji-biji hitam tersebut. Seluruh alam semesta terus bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, termasuk seluruh partikel di dalamnya.

 

Gua Batu (Stone Cave)

 

 

 

 

Setelah bangun dari meditasi, saya teringat akan kata-kata-Mu bahwa kita berada di dalam sebuah "pesawat angkasa" alam semesta. Ini membuat saya sadar bahwa tujuan sebenarnya dari lukisan “Nostalgia” maupun semua lukisan Guru yang lain adalah untuk mengingatkan orang-orang kepada alam batin.

Saya mengetahui bahwa saya mendapat sedikit pengertian rohani mendalam dari lukisan itu, tidaklah sepenuhnya mengerti dan tidak pada tingkat pengertian yang tinggi. Tetapi, yang menyentuh hati saya adalah kasih Tuhan yang besar ketika Dia menciptakan setiap makhluk di alam semesta ini—setiap perincian, warna, bentuk, karakter, struktur, lingkungan hidup, dan sebagainya. Setiap rincian merupakan sebuah karya cipta yang unik.

Sejak saya mengalami pengalaman batin dari lukisan “Nostalgia”, apabila saya mengamati alam semesta, saya menghargainya bahwa Tuhan telah menaruh semua kasih-Nya di dalam setiap makhluk. Saya lebih menyadari ini daripada sebelumnya. Saya ingat sebuah bacaan bahwa karya seni-Mu berasal dari inspirasi surgawi dan inspirasi tersebut dapat bangkit secara alami dan memiliki kesamaan seperti pengalaman batin alam semesta yang indah sekali.

Seperti biasanya, saya tidak dapat mengatakan apa-apa kecuali sangat berterima kasih atas kasih yang dilimpahkan kepada setiap makhluk. Semoga makhluk di bumi dan "pesawat angkasa" alam semesta dapat segera menyongsong Zaman Keemasan.

Bunga Surgawi (Heavenly Flowers)
Nostalgia