Pergunakan Hati dan Ubahlah Cara Pandang Kalian Ketika Berinteraksi dengan Sesama
Guru Berkata

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Konferensi Video dengan para inisiat
dari Center Midwest, Amerika Serikat, 1 September 2002
(Asal dalam bahasa Inggris) Kaset Video #753#753

T: Saya dan rekan kerja saya baru-baru ini bertugas dalam sebuah proyek dimana pelanggan yang kami layani sangatlah menuntut dan kadang bahkan tidak masuk akal sehingga membuat kami bekerja lebih lama dan kadang mempersalahkan kami meskipun hal itu bukan kesalahan kami.

Maka pada awalnya kami sangat marah, mempergunjingkan hal-hal buruk mengenai dirinya dan sangat menentangnya, namun semua ini menciptakan suasana yang sangat negatif. Maka kami berusaha berdialog untuk memahami mengapa dia membuat permintaan semacam itu dan juga berusaha untuk membuatnya memahami kami.

Tetapi dalam hati, saya masih merasa tidak tenang dalam mengerjakan tugas dan merasa bahwa saya tidak menyukai pelanggan ini. Karena itu, saya ingin tahu apakah melalui latihan spiritual kita, kita dapat memperlakukan seseorang dengan kasih meskipun kita diperlakukan dengan buruk oleh mereka.

G: Saya mengerti. Hanya otak Anda saja yang bereaksi dalam keadaan khusus itu. Itu bukan berarti hati Anda tidak mencintainya. Hati Anda berbeda dengan otak Anda. Anda banyak menggunakan otak, jadi ketika berhubungan dengan orang lain Anda juga menggunakan otak itu. Otak berkata: “Mata diganti mata dan gigi diganti gigi.” Tapi itu berbeda dengan hati Anda. Anda memiliki kasih; hanya saja Anda menggunakan otak. Berusahalah menggunakan hati Anda pada kesempatan berikutnya.

Dia juga mempunyai masalah yang tidak Anda pahami. Istrinya mungkin hendak menceraikannya atau berselingkuh dengan orang lain dan dia melampiaskannya kepada Anda. Anda bekerja keras, lalu dia datang tanpa mengetahui apapun tentang kerja keras, konsentrasi, serta usaha Anda. Dia hanya menumpahkan segalanya kepada Anda karena dia juga memiliki banyak masalah. Dia mengalami depresi dan dia juga mungkin mendapat tekanan dari atasannya atau mungkin saja tekanan dari istri atau anak-anaknya. Dunia ini selalu memberikan tekanan kepada semua orang dan sebagai akibatnya kita saling menekan satu sama lain, dan itulah masalahnya.

Mungkin ketika meditasi, Anda dapat mencoba untuk mengirim kasih kepadanya. Katakan kepadanya “Saya harap Anda mendapatkan yang terbaik dan semakin tercerahkan sehingga Anda dapat terlepas dari semua frustasi dan kemarahan ini.” Kemudian Anda bermeditasi dan mencoba untuk memahami bahwa dia juga memiliki masalah.

Tetangga saya juga selalu memberikan masalah kepada saya untuk hal-hal yang sepele. Sebenarnya sewaktu saya tinggal sendiri, saya tidak mempunyai masalah dengan tetangga atau siapapun. Tapi, sewaktu-waktu saya membutuhkan para siswa yang lainnya untuk membantu pekerjaan saya karena kadang saya tidak dapat mengerjakan segalanya seorang diri. Jika saya tidak bekerja untuk kalian atau untuk seluruh dunia, maka saya tidak membutuhkan siapapun, namun karena saya bekerja, maka kadang saya membutuhkan bantuan fisik. Lalu, karena karma mereka berinteraksi dengan karma tetangga, maka kami pun mengalami konflik, dan kadang hanya karena hal-hal yang sepele saja.

Tetapi saya selalu berusaha untuk memahami lewat sudut pandang tetangga dan juga memahami bahwa itu bukanlah salahnya melainkan kesalahan dari asisten, pekerja, orang yang membantu saya, dan siapapun yang datang bekerja di rumah saya. Kadang mereka menarik karma semacam ini terhadap diri mereka sendiri dan karena itu rumah saya, di tempat saya, maka saya berada di tengah masalah itu. Karena itu, saya tidak pernah menyalahkan pihak lain. Saya melihat ke akar persoalan dan bahkan berkata kepada beberapa asisten saya, “Lihatlah, itu adalah kesalahan kalian. Ini karena karma bertempur kalian menarik karma bertempur atau reaksi semacam ini dari tetangga kita.” Jadi jangan marah kepadanya atau merasa marah di dalam hati karena dengan begitu kalian menciptakan lebih banyak karma untuk diri sendiri. Dan pada gilirannya, bagaikan dalam lingkaran, kalian akan menarik lebih banyak energi bertempur semacam ini dan kita tidak akan pernah selesai dengan hal itu.

Bukan hanya secara fisik. Bukan hanya secara mental. Bukan hanya pertengkaran mulut. Itu adalah akar karma dari sesuatu dimana kita kadang tidak mempunyai kemampuan untuk melihatnya. Dan juga tentu saja berbicara secara fisik atau dengan logika, dia sendiri, atau atasannya, atau siapa saja juga seorang manusia. Dia juga memiliki masalahnya sendiri dan terkadang dalam suasana hati yang kurang baik lalu melemparkannya kepada siapa saja yang berada di dekatnya.

Jadi, maafkan dia dan jangan bertengkar dengannya. Tenang saja, berdoa dan lantunkan Nama-nama Suci. Kadang dia hanya mengeluarkan isi hatinya dan kemudian merasa sangat tolol. Karena jika Anda tidak menjawab atau tidak bereaksi mungkin saja dia akan merasa tidak enak hati dan datang meminta maaf.

Cobalah untuk mengubah cara pandang Anda. Tentu saja ini akan menambah tekanan dalam pekerjaan. Ubahlah cara berpikir Anda daripada pindah pekerjaan atau mengubah orang tersebut. Berusahalah. Anda tidak pernah tahu: Kadang kita memiliki karma yang lebih baik dengan seseorang dan kadang kala tidak. Kita hanya harus berusaha sampai semuanya menjadi cocok.