Mercusuar dalam Kegelapan

Surat-surat dari Penjara

Jiwa Mereka Bebas

Oleh Grup Berita Korea (Asal dalam bahasa Korea)

Setiap tahun para inisiat dari Korea menyebarkan berita-berita positif mengenai pembebasan abadi kepada para tahanan di berbagai lembaga pemasyarakatan. Untuk mendorong semangat mereka berlatih rohani, kami juga mengadakan kunjungan secara teratur kepada mereka yang telah berlatih meditasi Metode Kemudahan. Kita sering menerima surat tanda terima kasih dari mereka. Berikut ini adalah beberapa kutipan dari surat-surat tersebut.

 

 

 

Namo Maha Guru Ching Hai!

Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kasih Guru yang tak terbatas. Saya seolah-olah merasa berada di Surga karena saya menyadari bahwa Guru selalu bersama saya, yang mengerjakan segalanya untuk diri saya dan membuat saya menjalani kehidupan yang baru. Saya juga sangat berterima kasih kepada rekan-rekan inisiat atas perhatian dan kasihnya, demikian juga atas perjuangannya menghadapi berbagai kesulitan demi diri saya. Dengan kasih Guru serta hal-hal lainnya, saya sedang mencoba dan berjanji kepada diri sendiri untuk bermeditasi dan mempelajari ajaran Guru dengan baik. Jika bukan saya, siapa lagi yang mengerjakannya. Saya mencoba untuk selalu santai dan fokus untuk berkomunikasi dengan Guru.

Saya menerima kiriman Majalah Berita secara teratur dari Anda. Setiap edisinya memuat kasih yang luar biasa dan ini merupakan suatu yang saya pikir paling berharga di dunia ini. Saat saya membaca Majalah Berita, saya merasa dibaptis dan lahir kembali. Kesengsaraan menimpa diri saya secara bertubi-tubi sebelum pengaturan Guru datang ke dalam kehidupan saya. Saat saya sedang berpikir tentang hal ini, saya menyadari pengaturan yang luar biasa dari Tuhan. Karena yang saya inginkan sekarang hanyalah mendapatkan inisiasi ke dalam meditasi Metode Quan Yin, maka saya menyerahkan diri saya sepenuhnya kepada Guru seperti seorang anak kecil yang baru belajar berjalan. 

Saudara sepelatihan Kang di Penjara Cheongsong

17 Juni, Tahun Emas 4 (2007)

 

Sebagai tahanan seumur hidup yang senantiasa berpindah-pindah dari satu LP ke LP yang lain, saya berpikir bahwa mendapatkan kontak dengan ajaran Guru  merupakan kebahagian yang luar biasa dalam hidup saya ini. Walaupun pada mulanya masih ragu-ragu, tetapi kemudian saya mempelajari ajaran Guru dengan tekun, menjalani pola hidup vegetarian dan berlatih meditasi secata teratur sesuai dengan ajaran-Nya. Saya akhirnya mendapatkan kedamaian di dalam pikiran, suatu yang tidak pernah saya alami sebelumnya. Memang saya tidak bisa mendapatkan inisiasi karena saya berada di dalam LP, tetapi sebagai gantinya, saya bisa berlatih meditasi Metode Kemudahan. Sambil menggabungkan ajaran Guru dan meditasi ke dalam kehidupan saya, saya mampu menjalani kehidupan baru dan membuang kebiasaan buruk yang melekat pada diri saya di masa lalu.

Mendengar cerita perjalanan rohani dari rekan-rekan sepelatihan dan mendiskusikan latihan rohani kita sehari-hari, saya merasakan adanya perubahan pada diri saya menuju yang lebih baik; muka saya terasa lebih bersinar karena saya meninggalkan kebiasaan yang lama dan menempuh pola hidup yang baru. Dengan bermeditasi setiap pagi dan malam, hal ini membuat saya merasa tidak lagi seperti di dalam tahanan meskipun tubuh fisik saya masih tetap berada di balik jeruji besi. Dan keteladanan saya itu mendapatkan pengakuan sehingga saya ditunjuk sebagai kepala tim kerja. Dan pada saat mengalami kesulitan, saya mampu memecahkannya secara bijak hanya dengan memikirkan Guru dan bermeditasi. Karena alasan itulah, saya percaya bahwa bertemu dengan rekan-rekan inisiat di sini merupakan keberuntungan yang luar biasa bagi saya. Semoga berkah dan kemuliaan Guru menyertai mereka semua.!

Saudara sepelatihan Yoon dari Penjara Andong    

Mei, Tahun Emas 4 (2007)

 

 

 

Pada tanggal 14 Mei, Tahun Emas 4 (2007), sekelompok rekan-rekan inisiat mengunjungi LP Andong dan mengadakan pesta kecil untuk para tahanan yang terkurung oleh dinding putih setinggi 15 kaki. Kemudian seorang gadis kecil datang menyerahkan hadiah berupa bungkusan kecil  kepada saya dari tangannya yang kecil mungil, dan berkata, “Silahkan ambil ini.” Pada saat itu air mata saya mengalir deras. Dia persis seperti anak perempuan saya yang terkecil. Saat itu, saya tidak mampu menyatakan emosi saya yang meluap-luap, sehingga akhirnya saya menulis puisi sederhana ini.

 

Suci nan murni, seorang bodhisatva Quan Yin kecil

Menciptakan musim semi yang suci nan murni.

 

Bintang dengan cahya nan lembut bersemi di dalam hatiku

Cahya yang tidak pernah memudar sepanjang malam.

 

Pada suatu  pagi

Ketika bumi diliputi oleh wewangian beraneka ragam bunga,

Langit biru nan cerah mulai menampakkan diri,

Maka semua kegelapan kita sirna ditelan bumi,

Dan hati kita menghangat riang gembira,

Saya akan menyanyikan sebuah lagu  untuk  bohdisatva Quan Yin kecil, yang suci nan murni.

 

Sebuah lagu kasih sayang yang akan bergema selamanya

Walau sang surya dan rembulan terbenam

Si kecil bodhisatva Quan Yin

Telah membuat hatiku yang kering bersemi kembali,

 Amrita manis yang menidurkanku dengan penuh kedamaian.

Saudara Kim dari Penjara Andong