(Disampaikan dalam bahasa Inggris, dengan 19 pilihan bahasa)

Retret Natal Hening Lima Hari, Hsihu, Formosa, 21 dan 24 Febuari 2007

Ilmuwan telah membuktikan bahwa saat kupu-kupu mengepakkan sayapnya, ia dapat mempengaruhi atmoser bumi dan menciptakan apa yang disebut “Efek Kupu-kupu”. Dalam kasus yang sama, betapa besarnya pengaruh dari ucapan, pikiran, dan getaran umat manusia? Dengan suara yang indah dan memikat, Guru membacakan puisi Rumi ---“ Sepanjang Malam Tuhan Memanggil Kita,” dan menjelaskan arti yang terkandung di dalamnya. Guru menceritakan pengalamannya sendiri saat Ia mabuk dalam Tuhan yang dijelaskan dalam puisi itu dan berharap agar kita dapat mengenali pengarang dan bertindak menurut ajaran-Nya. 

Dalam beberapa konferensi video, Guru menjawab berbagai pertanyaan dari rekan-rekan sepelatihan mengenai latihan rohani dan kehidupan sehari-hari.

Sebagai contoh, apa yang harus kita lakukan jika kita tetap tidak dapat konsentrasi saat meditasi, sedangkan kita telah memasang lagu Pujian Buddha Guru serta meletakkan foto Guru di depan kita? Bagaimana agar kita dapat selalu merasakan bahwa kita adalah satu dengan seluruh ciptaan? Ketika seorang aktor memainkan peran penderitaan dalam sebuah drama, aktor itu sendiri tidak merasa bahwa mereka sedang menderita; apakah ini berarti bahwa setiap jiwa juga bebas dari penderitaan di dunia? Apa tujuan yang sebenarnya di belakang kelahiran kembali dan penderitaan yang terus menerus dari sebuah jiwa? Bagaimana kita bisa tetap dalam kondisi meditasi ketika kita sedang tidur? Akankah kepribadian dan karma menghalangi pencerahan kita? Untuk mencapai pencerahan sempurna di masa hidup ini, mana adalah lebih penting – banyakknya waktu yang didedikasikan atau tingkat konsentrasi? Jawaban dari Guru batin menenangkan pikiran dan memberi semangat kepada setiap langkah kita di jalur rohani.

DVD-766

Selama retret natal hening lima hari, Guru memberikan beberapa ceramah yang berbobot dan penuh inspirasi. Guru memberikan nasihat bagaimana meraih pencapaian lebih besar dan maju dalam waktu yang singkat. Guru berkata, “Waktu terbaik dalam kehidupan kita adalah pada saat Anda meditasi, dan hadiah terbaik yang pernah Anda berikan kepada diri sendiri adalah pada saat Anda meluangkan waktu untuk duduk dan meditasi dengan Tuhan.” Guru juga berbagi filosofi kebahagiaan Beliau: Semakin banyak kita membantu orang lain, maka kita akan semakin bahagia. Semakin banyak kita memberi, maka kita akan semakin bahagia. Memberi mendatangkan kebahagiaan dua kali lipat daripada menerima. 

Guru memberi contoh yang menjelaskan bahwa kita harus berkonsentrasi dalam meditasi dan mencari pencerahan. Jika kita tidak tercerahkan, maka kita hanya akan menciptakan lebih banyak masalah pada saat kita ingin membantu. Guru memberi semangat kepada setiap orang untuk menjadi 100 persen tercerahkan. Kita harus siap meletakkan semuanya untuk pindah ke situasi ini.

(Disampaikan dalam bahasa Inggris, China, dan Au Lac, dengan 17 pilihan bahasa)

Retret Natal Hening Lima Hari, Hsihu, Formosa, 24 Febuari 2007

Setelah Retret Tahun Baru Imlek 2007 berakhir, Guru menikmati malam yang indah dengan setiap orang. Pesta barbeque vegetarian yang lezat diiringi dengan lagu-lagu rakyat dari berbagai negara termasuk Formosa, China, Au Lac, Mongolia, Korea, dan negara barat lainnya. Melodi yang merdu memenuhi udara, suara sorakan dan tawa meliputi tempat itu, dan setiap orang dipenuhi oleh Cinta Tuhan. Di tengah-tengah kebahagiaan, Guru dan para murid bersuka cita dan merayakan hari itu dengan suka cita. Ini merupakan saat yang sangat menyenangkan dan pesta musik yang tak terlupakan.