[Gunma] Musim gugur telah tiba dua minggu lebih lambat akibat iklim yang memanas, kata Badan Meteorologi Jepang. Sementara itu Menteri Lingkungan Jepang melaporkan bahwa emisi karbon dioksida negara ini mencapai level tertinggi pada tahun 2008.

Sebagai tanggapannya, pada tanggal 19 Oktober, Tahun Emas 5 (2008), tinjauan masyarakat atas peraturan kota untuk menghentikan perubahan iklim diselenggarakan di Kepolisian Gunma. Sebagian besar pembicara menganjurkan daur ulang dan standar emisi, sementara seorang inisiat setempat dan ibu dari bayi berusia 16 bulan membuat seruan agar lebih banyak mengonsumsi sayuran serta mengurangi daging, hal ini untuk memacu pertumbuhan sektor pertanian. Komentarnya didukung dengan fakta ilmiah dan menarik perhatian Departemen Kebijaksanaan Lingkungan.

Seorang inisiat lokal yang duduk di antara penonton menyarankan agar masyarakat harus diberikan informasi yang cukup mengenai dampak positif pola makan vegetarian untuk membantu mereka membuat keputusan yang tepat sehubungan dengan peraturan. Proposal tersebut mendapat persetujuan Profesor Nishizono dari Universitas Gunma, kepala dari komite yang meneliti studi kelayakan dari peraturan tersebut.

Center Gunma berencana menyarankan makan siang tanpa daging satu hari setiap minggunya di sekolah sebagai bagian dari pendidikan makanan dan lingkungan bagi siswa.

Sebuah tinjauan masyarakat yang lain diselenggarakan di Kantor Cabang Kepolisian Pemerintah Ota pada tanggal 25 Oktober. Seorang saudari inisiat mengutip peningkatan suhu sebagai salah satu alasan munculnya jenis serangga baru di sekitar tempat peristirahatan musim panasnya di pegunungan. Sebagai ibu dari dua anak kecil, dia berbicara bagaimana dia menyarankan keluarganya untuk beralih ke pola makan vegetarian dan betapa pentingnya bagi masyarakat untuk menyadari dampak merusak dari konsumsi daging bagi lingkungan.

Diberkahi oleh tuntunan penuh kasih dari Guru, rekan inisiat sangat berterima kasih atas kesempatan untuk membentuk peraturan kota yang akan berguna bagi masyarakat di masa depan.

Pada tanggal 15 November, rekan inisiat dari Kepolisian Gunma menyelenggarakan Seminar SOS Pemanasan Global di Kantor Kepolisian Pemerintah Kota Maebashi. Video diputar untuk memperkenalkan cara mengurangi pemanasan global, kemudian diikuti dengan ceramah yang diberikan oleh dua tamu yang mempunyai bisnis vegetarian serta seorang utusan dari Perkumpulan Vegetarian Jepang.

Peserta mendukung konsep bahwa pola makan daging berhubungan dengan pemanasan global, tetapi mereka terus berusaha untuk berubah ke pola makan vegetarian. Pembicara memberikan jawaban yang mengena untuk setiap pertanyaan, sementara rekan inisiat berbagi pengalaman pribadi mereka masing-masing. Beberapa tamu berjanji untuk mengubah pola makannya sebisa mungkin. Salah satu dari mereka menyebarkan pesan "Jadilah Vegetarian, Bertindaklah Hijau, Selamatkan Bumi" kepada atasan dan rekan kerjanya yang menerimanya dengan positif. Dengan begitu semakin banyak orang yang berjanji untuk menganjurkan kepada temannya untuk mengurangi konsumsi daging.

[Osaka] Pada tanggal 5 Oktober, rekan inisiat Center Osaka berpartisipasi dalam Festival Vegetarian Kyoto dengan penuh kegembiraan. Poster dan spanduk yang berisi pesan Guru mengenai gaya hidup vegetarian menimbulkan ketertarikan di antara para pengunjung. Masyarakat membaca brosur dan tersentuh dengan program konstruktif Supreme Master Television serta ajaran Guru yang berharga. Mereka juga kagum akan citarasa dari roti gulung dan dadar gulung vegetarian yang disajikan di stan kami. Sepanjang hari itu baik rekan inisiat maupun tamu merasa terberkahi oleh cahaya penuh kasih Guru selama mereka menonton DVD tentang ajaran dari Guru yang masih hidup.

[Tokyo] Festival Vegetarian Tokyo tahun 2008 diselenggarakan di Taman Yoyogi pada  tanggal 18 dan 19 Oktober, Tahun Emas 5 (2008) dengan tema “Bersahabatlah dengan lingkungan di Bumi begitu juga dengan sesama manusia dan hewan.” Dibandingkan dengan tahun lalu, kegiatan ini lebih banyak menarik pengunjung dari berbagai negara, kelompok, dan umur. Center Tokyo diwakili oleh Loving Hut yang berpartisipasi dalam kegiatan dan menyenangkan pengunjung dengan burger vegan, beras bakar tiga warna, roti manis, dan banyak makanan lezat yang lain. Kami juga mendistribusikan selebaran Loving Hut dan SOS pada kesempatan itu.

Diberkahi dengan kasih Guru, rekan inisiat bekerja sepanjang malam untuk menyiapkan roti manis yang lebih banyak dari biasanya dan lebih lezat yang menarik antrian panjang selama beberapa jam. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka akan kembali lagi untuk membeli lebih banyak karena makanannya benar-benar lezat.

Kami sangat senang karena melalui kegiatan ini kami memiliki kesempatan untuk menyampaikan makna dari pola makan vegan bagi orang banyak sambil memberikan dorongan yang lebih besar bagi perkembangan Loving Hut di masa depan.

<<	Daftar Isi	>>
Beritahu teman