Menapaki Jalan Kasih Sejati
Menuju Surga
Disusun oleh para rekan inisiat
(Asal
bahasa Inggris dan China)
Pada beberapa bulan terakhir, para inisiat
dari seluruh dunia mendapatkan kesempatan untuk menghadiri sesi meditasi di
Center St Martin, Prancis dan menikmati kebahagiaan berkumpul bersama Guru
dalam naungan kemuliaan Tuhan. Meski jadwal-Nya sangat sibuk, Guru masih
menyempatkan diri untuk bertemu dengan kami, menyemangati kami, dan bercerita
untuk kami. Khususnya ketika Tahun Baru Imlek, Guru dengan ramah mentraktir
semua orang dengan sate vegetarian, dan kemudian menikmati acara perayaan
tahun baru bersama rekan-rekan inisiat dari beberapa negara melalui konferensi
video. Berkah dan kehangatan menyelimuti seluruh Center St Martin.
Tapi mengingat banyaknya makhluk hidup yang
menderita di Bumi ini, Guru berkata dengan penuh emosi bahwa meskipun manusia
sanggup memindahkan gunung dan mengeringkan lautan, tapi mereka mudah ditipu
oleh Raja Maya dan berakhir dalam lubang penderitaan yang sangat dalam. Guru
sangat menyesal dan berharap dapat berbuat lebih banyak dalam situasi ini.
Meskipun kita hanya membagikan selembar selebaran, Guru berterima kasih atas
bantuan kita, karena selebaran itu bisa saja membuahkan ratusan selebaran
lainnya. Mungkin saja penerima selebaran itu jernih pikirannya dan mempercayai
maksud baik kita, lalu mencetak ratusan atau ribuan lembar selebaran lagi dan
membagikannya.
Para rekan inisiat berbagi beberapa berita
bagus dengan Guru. Misalnya, Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris telah
mengeluarkan perintah kepada rumah-rumah sakit yang dinaunginya agar
mengurangi penyajian daging kepada pasien-pasiennya untuk mencapai target
hijau pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. Kantor Pusat Lingkungan Hidup
Jerman secara terbuka meminta masyarakat untuk mengurangi konsumsi daging, dan
Kantor Perlindungan Lingkungan Hidup AS juga mengusulkan untuk menarik tarif
pajak kepada industri peternakan atas emisi gas metana mereka. Guru mengimbau
kepada orang-orang di dunia agar, “Cepatlah bertindak, lebih cepat lebih baik,
sebelum semuanya terlambat!”
Guru menyatakan bahwa tanpa subsidi
pemerintah, sebuah hamburger akan dijual seharga US$30 bukan 99 sen. Semua
orang mengonsumsinya karena murah, dan dagingnya sudah diolah sehingga
orang-orang tertipu. Guru menyarankan agar semua pemerintah seharusnya
menyubsidi pertanian organik daripada peternakan hewan dan tidak perlu saling
menyalahkan. Guru sangat kecewa tidak bisa mengungkapkan kebenaran kepada
semua orang dan mempengaruhi pemerintah. Ada banyak orang kelaparan di dunia,
beberapa anak bahkan menjadi busung lapar. Ini sangat memalukan bagi umat
manusia, karena semua orang seharusnya bertanggung jawab, termasuk Guru
sendiri. Guru merasa bersalah karena tidak bisa berbuat banyak, dan tidak
memiliki kaki dan tangan yang lebih untuk membantu dunia. Keadaan frustasi dan
ketidakberdayaan ini membuat Guru meneteskan air mata.
Dalam pembicaraan lain, Guru menyebutkan
bahwa karma manusia telah berubah karena sudah banyak orang di dunia ini yang
berlatih rohani. Orang-orang ini sekarang bisa berpergian dengan bebas padahal
sebelumnya itu tidak mungkin. Tapi itu bukan berarti dunia akan berubah secara
total. Sekalipun pahala para praktisi rohani jauh lebih banyak daripada karma
dunia ini, tapi hukum alam semesta tidak akan menggantikannya dengan seluruh
karma dunia. Orang-orang harus sadar dan menjadi tercerahkan. Guru lalu
menjelaskan lagi tentang arti cinta kasih sejati: Di setiap saat dan
kesempatan apapun, jika Anda merasa dapat mengorbankan hidup Anda bagi orang
lain, pada saat itulah Anda merasakan cinta sejati. Jika Anda bisa tetap teguh
dengan semangat ini, maka Anda akan berjalan mantap ke Surga, menuju Alam
Tingkat Lima.

Pada tanggal 12 Februari, Guru menjelaskan
kepada kami arti dari Hari Kasih Sayang dan Sifat Pengasih. Hari Kasih Sayang
tidak ditujukan untuk sepasang kekasih, tapi aslinya untuk mengenang cinta
kasih keduabelas rasul Yesus Kristus. Guru berkata bahwa cinta dapat
dikembangkan. Misalnya: ketika kita tenggang rasa terhadap orang lain, maka
itulah cinta. Tapi banyak orang terpengaruh gaya hidup sosial dan berpikir
mereka harus berhasil melampaui orang lain. Ini adalah wabah keberhasilan yang
tiada habisnya. Jika Anda tidak mempunyai cinta kepada orang lain, tak peduli
betapa suksesnya Anda dalam hidup ini, di mata Tuhan Anda tidak ada apa-apanya.
Orang-orang tidak memahami kenyataan ini, mereka mencoba meraih apa saja yang
mereka inginkan, tanpa memikirkan akibatnya. Beberapa inisiat juga mempunyai
masalah ini. Guru berkata sangatlah penting untuk menjadi pengasih. Memang
baik jika kita merayakan Hari Kasih Sayang, tapi sebaiknya kita membuat setiap
hari seperti Hari Kasih Sayang.
Guru mengingatkan kepada kita bahwa Sifat
Mulia (NQ), dan Sifat Pengasih (LQ) lebih penting daripada IQ. Tapi sayangnya
banyak orang mempunyai LQ sangat rendah termasuk para inisiat, beberapa
inisiat hanya mempunyai 20% sampai 30% saja. Seseorang yang mempunyai LQ
sampai dengan 70% sangat mudah diajak kerja sama. Siapapun yang mempunyai LQ
di bawah 70% akan membuat Guru merasa tidak nyaman. Tentu saja kita harus
melihat sifat dan kebiasaan orang itu. Itulah sebabnya Guru sangat sulit
menemukan asisten yang mempunyai LQ yang tinggi, bersifat ramah, berlaku baik,
dan disiplin. Guru merasa sangat tidak nyaman bila berada di antara
orang-orang yang hanya memiliki LQ 50%. Jika mereka hanya mempunyai LQ 40%,
30%, atau 20 % maka suasananya akan terasa seperti di neraka bagi-Nya. Guru
menyesal kurang “bernasib baik” karena dikelilingi oleh banyak orang yang
seperti ini, karena Beliau sangat mengetahui seperti apa jadinya.
Guru memperingatkan bahwa suatu kesalahan
besar bagi umat manusia jika hanya mencoba mengandalkan penemuan teknologi dan
ilmu pengetahuan untuk mengatasi pemanasan global. Sejak dahulu kala sudah ada
peradaban kuno seperti Atlantik, Mu, dan Lemuria, dimana teknologinya lebih
canggih daripada yang kita miliki sekarang. Sayangnya manusia tidak
memperhatikan retribusi karma, tapi hanya tergantung pada teknologi dan
intelektual yang pada akhirnya mengiring mereka pada kehancuran. Guru berharap
agar umat manusia akan mengingat pelajaran ini dan tidak akan mengulang
kesalahan yang sama.
Ketika mengakhiri diskusi ini, Guru dengan
penuh kasih mengingatkan kepada kita bahwa tugas terpenting yang harus kita
lakukan sekarang adalah menyebarkan pesan “Selamatkan Bumi dengan Pola Makan
Vegan,” menyebarkan brosur SOS ke mana-mana, umumkan kepada publik, membuka
restoran vegetarian, menjual rantangan vegetarian, mendesak pemerintah untuk
mempublikasikannya di instansi periklanan terkait, dll. Guru berkata: “Saya
benar-benar sangat mencintai kalian. Ingatlah: Ketika kalian pulang, katakan
kepada orang-orang tentang kebenaran ini, jangan ragu dan sungkan. Saatnya
akan tiba dimana ada banyak orang yang menjadi vegetarian. Saya jamin!”
|