Pesan kasih dari anjing-anjing laut: “Penting sekali agar kami tetap hidup, agar kami diberkati, karena kami diperlukan untuk mewakili sebuah pertalian kasih yang sangat kuat, sebuah gelombang kasih seperti seorang ibu dan anaknya. Dan kasih yang amat kuat ini sangat diperlukan untuk mengembalikan keseimbangan bumi. Dan jika kami dibiarkan hidup, jika kami dibiarkan berenang, tugas itulah yang akan kami lakukan.”

~~Dr. Rima J. Morrell,  Komunikator Telepati Hewan

Ia dinamakan Sweety. Ia berusia sepuluh bulan dan kedua siripnya telah terpotong ketika melewati jaring pancing. Ia kini tidak dapat berenang atau mencari makanannya sendiri, dan ia pasti akan menderita haus kelaparan. Meski anjing laut yang indah ini sudah dilepaskan oleh penjaringnya, namun ia masih terlalu lemah untuk dilepas, sehingga ia tetap harus diasuh hingga bayi anjing laut yang rapuh ini cukup kuat untuk dapat berenang kembali. Kejadian yang amat berkesan antara makhluk laut yang menawan dengan Bapak Francois Hugo ini, telah membuka fakta kepadanya akan keadaan Anjing-Anjing Laut Cape yang menyedihkan. Hal ini juga telah mendorongnya untuk membangun Pusat Waspada Anjing Laut-SA. sekitar 10 tahun silam.

Pembantaian massal tahunan atas anjing-anjing laut Namibia akan dimulai pada tanggal 1 Juli dan terus berlanjut hingga tanggal 15 November. Di pagi hari sebelum para turis datang untuk melihat bayi-bayi anjing laut yang baru lahir itu, lebih dari 140 orang buruh imigran sudah berkumpul di Cape Cross, Luderitz dan Teluk Atlas dimana mereka sudah dipekerjakan untuk memukul mati ribuan bayi-bayi anjing laut yang tak berdosa dengan pentungan berpaku tajam. Sekitar 60 persen dari seluruh populasi bayi anjing laut dilahirkan di daerah pantai ini. Selama proses pembantaian massal ini, beberapa ekor anjing laut dapat berhasil melarikan diri. Namun karena panik, banyak bayi anjing laut yang kehilangan ibunya dan terus berenang hingga kelaparan dan mengapung hanyut terbawa air laut. Beberapa bayi anjing laut yang yatim piatu ini terus berenang hingga ratusan kilometer untuk mencari makanan atau sesama mereka, namun karena mereka masih kecil dan tidak berpengalaman, banyak yang tenggelam atau bahkan mati dan hanyut terbawa ombak ke pantai. Bapak Francois Hugo sering menyelamatkan dan merawat bayi anjing laut yatim piatu ini hingga sehat kembali. Anjing laut pertama yang ia selamatkan telah memberikan ia pelajaran yang tak terhingga mengenai rasa hormat akan kebebasan mereka dan agar selalu memelihara dan melestarikan kehidupan mereka. Melalui interaksi langsung dengan anjing-anjing laut, Bapak Hugo telah menyadari bahwa mereka juga dapat berbicara dan berpikir sama seperti manusia. “Mereka dapat berpikir sendiri; mereka dapat memutuskan apa yang baik dan apa yang tidak baik bagi mereka. Ketika mereka melihat manusia datang membantu mereka, mereka sangat menghargainya.” Bagi Bapak Hugo, anjing-anjing laut adalah perwujudan kasih yang agung.

Pada bulan Juli tahun 2009, Bapak Francois Hugo dengan berani berupaya membeli Industri Perburuan Anjing Laut Namibia senilai US$14 juta dolar. Atas upaya heroik yang bertujuan mulia ini, Guru kita yang murah hati menyumbang dana senilai US$200.000 dolar, ini adalah dukungan dana terbesar yang belum pernah diterima oleh organisasi tersebut. Bapak Hugo menyampaikan penghargaannya yang mendalam kepada Guru dan berjanji bahwa setiap sen dari dana ini akan langsung digunakan untuk menyelamatkan spesies Anjing-anjing Laut Cape. Meskipun upaya dalam mengambil alih industri anjing laut ini gagal, ia tetap terus berkarya dan semakin termotivasi untuk melanjutkan misinya.