PANGGILAN
MENDESAK UNTUK MENYELAMATKAN BUMI KITA
dari Maha Guru Ching Hai |
Wawancara oleh jurnalis Charlie
Norton
|
Supreme Master
Ching Hai wearing Veggie Fur (Faux Fur)
|
Pemerintah Inggris telah mendapatkan
pujian atas upayanya dalam membuat kebijakan
makanan yang berkelanjutan dari seorang filosofer dan tokoh kemanusiaan
kelahiran Vietnam (Au Lac) bernama Ching Hai, dan ia mendesak Gordon
Brown agar bertindak lebih jauh untuk menyelamatkan Bumi.
Pada wawancara baru-baru ini, Ching Hai
menyatakan bahwa ketergantungan konsumsi daging pada pola makan kita
berarti membunuh Bumi dan juga membunuh hidup kita. Desakannya ini
bertepatan dengan pengumuman terakhir yang dikeluarkan olah Pendanaan
Penelitian Kanker Dunia (WCRF), bahwa “fakta meyakinkan” dari proses
meningkatnya risiko kanker perut adalah akibat konsumsi daging.
Ching Hai berkata, “Pada awal bulan Juli
2008, sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Gordon Brown
yang menilai kebijakan makanan di Inggris, menyatakan bahwa “pola makan
yang sehat dan berdampak lebih rendah adalah makanan yang terkomposisi
lebih sedikit daging dan produk susu dibanding makanan yang biasa kita
makan.” Ia menambahkan bahwa konsumsi daging akan mengakibatkan
pengeluaran besar bagi NHS. “Sebuah penelitian di Inggris juga menemukan
bahwa para vegetarian tidak hanya akan berusia lebih panjang dan jarang
berobat ke rumah sakit, tapi mereka juga menghemat NHS, dan uang pajak,
bahkan hampir £50.000 untuk setiap orang. Jika dijumlahkan semuanya maka
dapat menghemat uang hingga miliaran.
“Saya berharap
Inggris akan terus melanjutkan upaya ini seperti yang telah mereka
lakukan dalam menekan penjualan rokok. Jika rokok dapat berhasil
dilarang, maka saya yakin itu juga dapat dilakukan terhadap daging.”
Ching Hai percaya bahwa langkah proaktif
akan berdampak dengan seketika. “Industri peternakan adalah penghasil
gas rumah kaca terbesar. Terbitan laporan PBB tahun 2006 menyatakan
bahwa industri peternakan menghasilkan emisi gas rumah kaca lebih banyak
dari emisi gabungan seluruh transportasi di dunia – pesawat terbang,
kereta api, mobil, sepeda motor, dll. Kajian terbaru ini telah
menyatakan bahwa industri peternakan berkontribusi sekitar 50% terhadap
pemanasan global.
Ia meminta untuk menghapus konsumsi daging
dengan berkata, “Saat ini, 80 persen dari anak-anak yang kelaparan hidup
di negara-negara yang mengekspor sebagian besar hasil panen mereka untuk
dijadikan pakan ternak di negara-negara yang berkembang. Selain itu, dua
pertiga biji-bijian ekspor Amerika, dijadikan pakan ternak alih-alih
untuk makanan manusia. Veg adalah langkah pertama dan yang utama untuk
menghentikan wabah kelaparan dan pemanasan global.
Ia mengatakan bahwa Simon Fairlie, editor
dari Land Magazine, memperkirakan bahwa jika seluruh penduduk
Inggris Raya menjalankan pola makan vegan, maka Inggris akan dapat
memberi makan penduduknya sendiri hanya dengan membudidayakan lahan
seluas 3 juta hektar. Ia juga amat memuji Pangeran Charles atas
kepemimpinan beliau dalam sektor lingkungan. Ching Hai berkata, “Ada
berapa banyak pemimpin yang bertindak seperti dia? Ia adalah pria
perkasa yang berhati mulia. Misalnya, ia telah mendirikan pasar produk
organik dan berupaya menghentikan pengrusakan hutan hujan di seluruh
dunia. 80 persen lahan hutan Amazon yang ditebang, digunakan untuk
peternakan. Sedangkan 20 persen lahan sisanya digunakan untuk menanam
kedelai yang juga digunakan untuk memberi makan hewan ternak. Tapi ia
malah menyumbang dana sebesar £1,5 miliar untuk memulihkan hutan itu.
Siapa lagi yang berhati mulia seperti dia?”
Ia juga menambahkan bahwa Pangeran Charles
adalah orang yang baik hati. “Pangeran Charles dengan bijaksana berkata
bahwa, kita hanya bisa menyelesaikan masalah perubahan iklim jika kita
‘berani dan revolusioner’. Kepemimpinannya amat menginspirasi masyarakat,
tidak hanya di Inggris Raya, tapi juga di seluruh dunia.”
Ia juga memuji Profesor Tim Lang, Menteri
Lingkungan Hilar Benn, Polisi Militer David Drew dan Parlemen Edward
McMillan yang juga mendukung pola makan berbasis tumbuhan.
Ching Hai kemudian menegaskan bahwa
peternakan adalah sumber utama gas metana yang disebabkan oleh manusia
dan telah berkontribusi sebesar 37 persen dari seluruh gas rumah kaca,
berdasarkan laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB. Karenanya,
Ching Hai percaya bahwa kebijakan mengontrol iklim seharusnya mengacu ke
gas metana bukannya karbon dioksida. “Karbon dioksida akan tetap di
udara selama puluhan ribu tahun. Meskipun kita sekarang dapat menekannya
hingga habis, namun CO2 yang sudah berada di udara akan tetap terus
memanaskan Bumi. Para ilmuwan kini menyatakan bahwa gas metana memiliki
potensi panas 100 kali lebih besar dari gas CO2 dalam 5 tahun awal. Tapi
gas metana ini akan menghilang di udara dalam waktu sekitar delapan
tahun.”
Ching Hai mengatakan bahwa solusinya
sangat mudah. “Jika konsumsi daging dihentikan, maka kita akan punya
cukup waktu untuk mengatasi karbon dioksida.”
Untuk melakukan upaya ini, Ching Hai
menganjurkan untuk membudidayakan lebih banyak pertanian vegan organik.
Ia berkata bahwa pertanian ini akan memberikan banyak manfaat bagi
lingkungan. “Ia akan menghemat energi hingga di atas 37 persen , dan
bahkan menghemat air lebih banyak dibandingkan metode pertanian
konvensional. Humus akan tetap ada dan menjaga tanah dari banjir dan
badai. Alam liar dan ekosistemnya juga mendapat keuntungan. Selain itu,
pertanian vegan organik tidak memerlukan pupuk kimia yang dapat
mengakibatkan zona mati di lautan.” Ia kemudian mengutip fakta data yang
mengejutkan. “Satu peternakan besar memproduksi kotoran dan polusi lebih
banyak dari polusi dan kotoran seluruh Kota Houston, Texas, dan
bayangkan ada berapa banyak hewan ternak yang kita miliki.”
Ia menambahkan, “Hal ini sudah dibuktikan
di Inggris bahwa pertanian organik memang bermanfaat. Berdasarkan hasil
studi pertanian organik yang dilakukan di Inggris Raya, pertanian
organik akan melestarikan 85 persen spesies tumbuhan, dan 71 persen dari
tanaman itu akan tumbuh dengan lebih tinggi dan tebal, serta akan
mengembalikan habitat asli dari semua spesies hewan.”
Seperti yang dikatakan Ching Hai, bahwa
ini tidak akan berdampak buruk karena tanah organik sangat efektif untuk
menyerap lebih banyak gas CO2. “Zat tanah organik juga sangat efektif
untuk menyerap gas CO2, dimana Institut Rodale menyatakan bahwa
pertanian vegan organik adalah sebuah strategi luar biasa untuk
mengurangi pemanasan global.” Jika ada 60% saja bidang tanah yang
dibudidayakan secara organik, maka tanah ini akan menyerap 50% gas CO2
di atmosfer.
Ia menambahkan bahwa
pemerintah seharusnya mendukung hal ini
dengan mengalihkan subsidi dari industri daging ke pertanian vegan
organik.
Bahkan ada beberapa studi yang menyatakan
bahwa pola makan vegan akan menjadi cara terefektif untuk mendinginkan
Bumi. Ching Hai berkata, “Sebuah studi ilmiah yang diadakan oleh oleh
Badan Perlindungan Lingkungan Belanda, yang disebut ‘Manfaat Mengubah
Pola Makan terhadap Iklim’ menyatakan bahwa pola makan vegan yang
meniadakan seluruh produk hewani, akan mengurangi biaya pemerintah
global dalam menyetabilkan atmosfer Bumi hingga 80 persen dibandingkan
dengan pola makan daging.” Laporan ini juga menyimpulkan bahwa dana
sebesar US$20 triliun, atau 50 persen dari total biaya perkiraan sebesar
US$40 triliun, akan dihemat melalui peralihan pola makan tanpa daging
secara global.
Bahkan beberapa penelitian lainnya juga
menujukan kesimpulan yang luar biasa. Ia berkata, “Para peneliti di
Jerman telah membandingkan jumlah emisi berdasarkan pada pola makan.
Mereka mengukur perbandingan ini dalam kilometer, dengan mengendarai
mobil Eropa berukuran sedang. Jadi, jika pola makan daging sama dengan
mengendarai sebuah mobil Eropa ukuran sedang sejauh 5000 kilometer per
tahun, maka pola makan vegan organik tanpa unsur hewani, hanya sebanding
dengan 281 kilometer atau menghasilkan emisi gas 94 persen lebih sedikit.”
Ini sudah dibuktikan bahwa dampak
merugikan terbesar di seluruh dunia adalah industri peternakan. Seperti
yang Ching Hai katakan bahwa, “Tahun ini Uni Eropa telah menyatakan
bahwa konsumsi daging berdampak negatif terhadap perubahan iklim.
Presiden Taiwan, Ma Ying-Jeou dan seluruh kantor kepresidenan telah
mensahkan sebuah deklarasi tentang pengurangan karbon dioksida, yaitu
termasuk menggunakan produk lokal serta mengurangi konsumsi daging dan
lebih banyak konsumsi sayuran.” Ia menambahkan bahwa kota terbesar kedua
di Belgia, kota Ghent telah mengumumkan bahwa setiap hari Kamis di kota
itu akan menjadi Hari Vegie. Dan mulai tahun ajaran ini, seluruh sekolah
akan meransum makanan vegan di setiap hari Kamis. Pada musim tahun panas
ini juga, Anggota Kongres Amerika Serikat Dennis Kucinich, yang juga
seorang seorang vegan, mengesahkan Hari Bumi Vegan untuk yang pertama
kalinya. Senator Negara bagian Maryland, Jamie Raskin, juga telah
menetapkan minggu vegan di Taman Tacoma, Maryland.
Tim Lang, seorang profesor di Kebijakan
Makanan di Universitas City, juga setuju bahwa di Inggris harus ada
tindakan perubahan. Baru-baru ini di kolom Daily Telegraph, ia
berkomentar, “Karena jika masyarakat Inggris berpola makan yang
berkelanjutan, maka ini akan mengurangi jejak karbon dan air. Yaitu
berarti penurunan konsumsi daging dan produk susu secara besar-besaran,
dan akan lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah, sehingga akan lebih
sedikit biji-bijian untuk pakan ternak (yang menggunakan dua kali lipat
lahan untuk menanamnya) dan mereka akan lebih banyak diberi makan
rerumputan, dimana kotorannya dapat dibiarkan menjadi karbon di tanah.
Beberapa orang berkomentar bahwa sistem makanan dengan banyak tenaga
kerja intensif ini, juga dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan.
Semoga saja begitu. Sistem yang ada saat ini tidak boleh dibiarkan terus
berlanjut.”
Ching Hai juga memuji para pemimpin
ilmuwan ternama di bidang perubahan iklim NASA, Dr. James Hansen dan Dr.
Rajendra Panchauri, ketua Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim
PBB. Ching Hai berkata, “Dr. Hansen telah menjelaskan ancaman dari
meningkatnya jumlah emisi karbon. Menurut mereka, taraf ‘aman’ gas
karbon dioksida di udara adalah 350 ppm. Tapi ketika gas itu dihitung
jumlahnya di atmosfer, ternyata ia telah melebihi tanda aman; saat ini
kita berada di taraf 385 ppm.” Di 385 bagian per juta ppm!
“Pada tahun 2008, Dr. Pachauri menyatakan
bahwa apa yang sudah diperkirakan oleh PBB, ternyata jauh lebih rendah
dari apa yang saat ini ditemukan oleh para ilmuwan, yaitu industri
peternakan berkontribusi lebih besar terhadap pemanasan planet kita.”
“Dr. Pachauri juga pendukung kuat dari
kampanye Sir Paul McCartney, Senin Tanpa Daging. Mereka berdua
menegaskan bahwa menjalankan pola makan berbasis tumbuhan adalah
satu-satunya tindakan terefektif yang dapat dilakukan secara individu
untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis.”
Ching Hai juga mengatakan bahwa efek
samping yang menguntungkan dari veganisme adalah, dapat menghilangkan
wabah menular, misalnya flu burung, dengan mengurangi peternakan yang
menjadi pusat asal virus dan penyakit. “Komite Dokter Farmasi di PBB
meminta kepada para pemimpin dunia agar menutup lokasi asal virus flu
burung, meskipun itu hanya 1 dari 3 ekor babi yang menyebarkan virus
flu. Kita seharusnya bertanya kepada diri kita sendiri,
Apakah selera makan daging kita jauh lebih
berharga dari akibat terkena wabah menular yang mematikan?”
|