Panggilan Darurat untuk Menyelamatkan Bumi
Seorang guru spiritual internasional,
seniman dan tokoh kemanusiaan terkemuka, Maha Guru Ching Hai, telah
mendirikan Supreme Master Television pada tahun 2006 untuk menyiarkan
pesan-pesan perdamaian dan pencerahan di seluruh dunia. Saat ini,
Supreme Master TV menyoroti tentang isu-isu penting yang sering tidak
dibahas di media lain—khususnya tentang perubahan iklim dan hubungannya
dengan konsumsi daging. Jika Anda ingin menyelamatkan Bumi ini, hal
terbaik yang dapat Anda lakukan adalah dengan menjadi vegan, kata Maha
Guru Ching Hai. Sekarang kami akan berdiskusi dengan Maha Guru seputar
topik pemanasan global, flu babi, dan masalah mengejutkan lainnya yang
dihadapi dunia kita saat ini—serta tindakan apa yang wajib kita semua
lakukan untuk menghentikan situasi ini.
T:
Supreme Master Television telah mewawancarai banyak ilmuwan di bidang
perubahan iklim. Ini termasuk Dr. Rajendra Pachauri, ketua Panel Antar
Pemerintah PBB tentang Perubahan Iklim (IPCC), Dr. James Hansen, ahli
iklim terkenal di dunia dan kepala Institut Goddard NASA untuk
Penelitian Luar Angkasa, dan pemenang penghargaan fisikawan Global 500
serta seorang periset lingkungan, Dr. Vandana Shiva. Apakah para ahli
ini sudah yakin dengan hasil penelitian dan rekomendasi mereka?
G:
Semua ilmuwan terkemuka ini setuju bahwa pemanasan global dalam beberapa
dekade terakhir telah semakin meningkat dan bahwa perubahan besar harus
segera dilakukan. Dr. Hansen telah menyatakan bahwa hal terpenting yang
seorang individu dapat lakukan untuk menghentikan pemanasan global
adalah dengan menjadi vegan. Dr. Pachauri sendiri juga telah menjalankan
pola makan vegetarian, dan menyatakan bahwa tindakan individu dengan
menghilangkan konsumsi produk hewani adalah cara terefektif untuk
menghentikan emisi gas rumah kaca. Dan Dr. Shiva, yang juga seorang
vegan, menekankan bahwa pertanian vegan organik adalah solusi yang tidak
hanya bermanfaat untuk menghentikan perubahan iklim, tetapi juga bagi
kesehatan masyarakat, kelaparan dunia, dan bahkan ekonomi.
T:
Flu babi baru-baru ini ditetapkan sebagai wabah menular mematikan nomor
satu, yang terjadi selama 40 tahun. Mengapa kita semua harus prihatin
dengan wabah flu babi?
G:
Menurut Laurie Garrett, wartawan pemenang Hadiah Pulitzer dan Rekan
Senior untuk Kesehatan Global di Dewan Perhubungan Luar Negeri, virus
flu babi telah berkembang di dunia selama bertahun-tahun dari sumbernya
di daerah industri peternakan Amerika Utara. Dalam lingkungan peternakan
yang amat kotor ini, berbagai virus dari hewan-hewan dengan mudah dapat
bergabung satu sama lain untuk bermutasi menjadi virus flu baru yang
lebih mematikan. Pada tahun 1918, wabah flu ini menelan korban sebanyak
seratus juta orang. Para ahli mengatakan bahwa hal serupa dapat terjadi
lagi akibat mutasi virus flu babi yang terjadi saat ini. Flu babi
hanyalah salah satu dari berbagai akibat industri produk hewani yang
mengancam kesehatan manusia.
T:
Para ilmuwan juga membicarakan tentang
kenaikan permukaan laut, tapi misalnya dimana kita dapat melihat
kejadian ini?
G:
Di negara-negara dataran rendah aliran
sungai utama, dimana jutaan orang sedang berjuang untuk bertahan hidup—garis
pantai negara mereka sudah longsor. Bangladesh, misalnya, negara ini
adalah salah satu negara aliran sungai delta utama, di sana sudah
sekitar 155 juta orang kehilangan tempat tinggal. Menurut Penjaga
Pesisir Pantai berbasis di Dhaka, rata-rata ada 11 orang penduduk
Bangladesh yang kehilangan tempat tinggal akibat naiknya air laut di
setiap jam. Mereka harus mengalami semua penderitaan ini akibat
pemanasan global.
T:
Departemen Pertanian Irlandia melaporkan bahwa
sudah terjadi peningkatan 80 persen dari jumlah individu yang menerapkan
konservesi produksi organik. Bagaimana pertanian organik dapat
bermanfaat bagi lingkungan dan kesehatan kita?
G:
Saya amat berterima kasih kepada para pemimpin cerdas, pemerintah Anda
dan orang-orang Irlandia yang mendukungnya, terutama bagi para petani
organik yang rajin. Pertanian vegan organik harus kita dukung. Pertanian
organik amat bermanfaat terhadap kesehatan kita karena tidak ada lagi
sisa-sisa penggunaan pestisida dan insektisida serta antibiotik dan
bahan-bahan tambahan lainnya yang tidak alami dalam makanan kita yang
akan menyebabkan banyak jenis penyakit.
Manfaatnya di lingkungan adalah, pertanian
vegan organik dapat melindungi dan bahkan memperkaya tanah, membantu
melestarikan habitat liar, dan menghasilkan lebih sedikit polusi.
T:
Apakah peningkatan penyakit-penyakit kronis di kalangan masyarakat saat
ini (penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, obesitas) adalah akibat
dari konsumsi daging?
G:
Ada banyak sekali penelitian yang membuktikan hubungan erat antara
konsumsi daging dan semua penyakit-penyakit kronis ini. Anda sendiri
dapat melihat kasus-kasus seperti penyakit jantung, kanker, diabetes,
dan obesitas yang semakin meningkat karena taraf konsumsi daging yang
kian meningkat selama lima atau sepuluh tahun ini. Sebuah penelitian
yang dilakukan di Universitas Harvard terhadap puluhan ribu orang, pria
dan wanita, menemukan bahwa konsumsi daging akan meningkatkan risiko
kanker usus sebesar 300 persen. Sebuah penelitian terhadap para wanita
Jepang menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi daging lebih banyak dari
sayuran dan buah, delapan kali lebih besar kemungkinannya akan terkena
kanker payudara.
T:
Bagaimana pola makan daging dapat berakibat bagi kelaparan dunia?
G:
Menurut Program Pangan PBB, ada lebih dari satu miliar orang di seluruh
dunia yang saat ini kelaparan. Sementara itu, sebagian besar hasil
pangan di seluruh dunia disuplai untuk produksi daging. Sekitar 40
persen dari panen gandum dunia disuplai ke peternakan, dan 85 persen
dari hasil kedelai yang kaya protein diberikan secara paksa kepada
ternak sapi dan ternak hewan lainnya. Jika semua orang menjalankan pola
makan nabati, kita semua akan punya cukup persediaan makanan, bahkan
dapat memberi makan 10 miliar orang.
T:
Bagaimana pola makan vegetarian dan vegan dapat mengurangi jejak karbon
masyarakat jika mereka menjalankan pola makan ini?
G:
Satu porsi daging sapi membutuhkan 16 kali lebih banyak gasolin, atau
bahan bakar fosil, dibanding dengan satu porsi makanan vegan. Jika semua
orang di dunia menjadi vegetarian atau vegan, kita semua akan menghapus
setidaknya 50 persen dari semua emisi gas rumah kaca. Ini jauh lebih
efektif daripada menghilangkan semua transportasi di dunia, dimana
jumlah gabungan transportasi di seluruh dunia hanya menghasilkan13,5
persen emisi.
T:
Di beberapa bulan terakhir, kami sudah mendengar mengenai para peneliti
dan tokoh lingkungan yang mengatakan bahwa kita seharusnya lebih
berfokus untuk mengurangi gas metana, ozon, dan karbon hitam (jelaga)
daripada CO2. Mengapa hal itu dapat membantu kita untuk mendinginkan
Bumi dengan lebih cepat dan dapat menghentikan perubahan iklim?
G:
Baiklah, misalnya gas metana, para peneliti dari IPCC telah menemukan
bahwa metana sebenarnya 72 kali lebih panas dibanding gas CO2, tapi ia
akan hilang dalam periode 20 tahun. Ia akan hilang sepenuhnya dari
atmosfer dalam waktu satu dekade, tapi CO2 akan tetap tinggal
menghangatkan planet ini selamat ribuan tahun! Jadi, jika kita ingin
mendinginkan Bumi ini dengan yang lebih cepat, maka kita harus
menghilangkan gas-gas yang dapat menghilang lebih cepat di atmosfer.
T:
Mengapa menyingkirkan konsumsi daging dan
produk susu dapat membantu kita mengurangi dampak pemanasan global?
G:
Berdasarkan Laporan PBB tahun 2006 yang berjudul “Bayang-Bayang Panjang
Peternakan,” menegaskan bahwa peternakan adalah penghasil utama gas
metana terbesar – jadi menghapus daging dan produk susu tentu saja akan
membantu mendinginkan planet ini dengan segera.
T:
Mengapa permintaan konsumen produk daging
di Eropa juga turut berkontribusi menghancurkan hutan Amazon dan
menambah pencairan es di Antartika?
G:
Lebih dari 80% hutan Amazon ditebang untuk dijadikan lahan peternakan
sapi. Dan seperti yang Anda ketahui, Eropa adalah salah satu konsumen
daging sapi terbesar yang diimpor dari negara Brasil. Jadi, pengrusakan
hutan Amazon jelas sekali disebabkan oleh produksi daging. Pencairan es
Antartika juga dapat dihubungkan secara langsung dengan meningkatnya
industri peternakan, karena potensi panas dari gas metana jauh lebih
tinggi dari gas CO2.
T:
Kita semua sedang berada dalam situasi penurunan ekonomi nasional dan
global. Bagaimana pola makan vegan dapat membantu kita dalam mengurangi
angka emisi gas rumah kaca?
G:
Pola makan vegan jelas sekali paling ekonomis. Kita dapat mengetahuinya
sendiri secara logika, karena dengan berpola makan vegan, kita akan
mengonsumsi produk makanan langsung dari lahan. Makanan itu tidak perlu
lagi ditangan keduakan dengan diberi makan ke hewan-hewan, kemudian
makanan yang dimakan hewan-hewan itu kembali lagi ke manusia lewat
daging mereka. Sebuah laporan dari negara Belanda yang berjudul
“Perubahan Pola Makan Bermanfaat pada Perubahan Iklim,” menyatakan bahwa
dana sekitar US$40 triliun yang akan digunakan untuk menyetabilkan gas
rumah kaca pada tahun 2050 dapat dikurangi sebesar 80% jika dunia
menjalankan pola makan vegan.
T:
Rapat Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim akan diadakan di
Kopenhagen dari tanggal 7 hingga 18 Desember tahun ini. Apa yang akan
Anda sarankan bagi para pemimpin dunia dalam membuat keputusan yang
berarti bagi masyarakat dunia?
G:
Saya hanya punya satu saran sederhana: yang terbaik adalah mengatasi
dari penyebab utamanya yaitu dari produksi daging hewan. Jika kita ambil
tindakan tegas dengan menghentikan permintaan konsumsi daging, maka
pengrusakan hutan hujan akan dihentikan. Akan ada banyak persediaan
makanan bagi yang kelaparan. Kita adalah manusia; sebagai manusia
berarti harus “berperikemanusiaan.” Kita harus menjadi jati diri kita
sebenarnya, yaitu “berperikemanusiaan.”
Supreme Master
TV adalah saluran TV tanpa perlu berlangganan yang menayangkan
berita-berita konstruktif dan program menginspirasi selama 24 jam sehari.
Saksikan di Sky Channel 835 atau kunjungi situs web:
www.suprememastertv.com/ina
|