Tuhan tidak mempunyai
bentuk walaupun Dia dapat mewujudkan diri-Nya dalam bentuk fisik dan
metafisik sehingga kita dapat mengidentifikasikan diri kita dengan-Nya,
bicara kepada-Nya, dan bahkan mengeluh kepada-Nya. Kita juga dapat
mendengarkan nasihat-Nya dan menjadi lebih bijak agar dapat menangani
persoalan sehari-hari kita dengan lebih baik. Dan begitulah caranya
kita menjadi orang suci dan bijaksana.
Di masa silam,
orang-orang menjadi pria atau wanita yang bijaksana, karena mereka
dapat berkomunikasi langsung dengan Tuhan, atau melalui pengajaran
langsung dari Yang Maha Tinggi. Jadi, pada saat awal ketika kita mulai
mengenal Tuhan, Dia mungkin muncul di depan kita sebagai Cahaya atau
bicara kepada kita dalam bahasa manusia atau sebagai intuisi di dalam
pikiran kita. Tetapi nantinya Dia akan mengangkat kita semakin tinggi
hingga kita menjadi satu dengan Dia. Dan itulah saatnya kita
menyatakan, “Aku dan Bapaku adalah satu”, cara yang sama dari Tuhan
Yesus mencapai Tuhan.