Kasih Dalam Tindakan

Laporan dari Taipei, Formosa

Kasih Tuhan Menyinari Kaum Tunawisma

Oleh Grup Berita Taipei (asal dalam bahasa Cina)

Pada tanggal 2 September 2005, sehari setelah Topan Talim menyapu Formosa dan ketika Festival Bulan Purnama hampir tiba, para inisiat Taipei dari Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai mengunjungi para tunawisma di kota mereka sebanyak tiga kali dengan harapan untuk berbagi kasih Tuhan kepada mereka yang kurang beruntung.

Di pagi hari, para saudari dan saudara pergi ke Jhonghe Shelter for the Homeless (Tempat Perlindungan Jhonghe bagi Kaum Tunawisma), yang dioperasikan oleh Taipei City Bureau of Social Affairs (Biro Urusan Kemasyarakatan Kota Taipei). Kami disambut hangat oleh Direktur Chen Xuecheng yang membantu mereka membawa tujuh puluh lima bungkus hadiah ke dalam fasilitas. Melihat para praktisi, para penghuni tersenyum gembira dan dengan ketulusan hati yang mengharukan, beberapa lelaki yang sudah berumur memohon untuk difoto bersama dengan foto Guru yang digenggam mereka. Seorang penghuni bernama Paman Zhan Yuchun yang berumur 61 tahun, mengingat kembali, “Saya biasanya mengantar rekan-rekan sepelatihan ke Center Hsihu di hari Minggu.” Ia menambahkan bahwa hatinya selalu tergerak oleh pemandangan Center di hari Minggu yang menyenangkan. Ada ratusan kendaraan yang diparkir dan para praktisi duduk dengan gembira di atas rumput tanpa gedung-gedung megah. Pada saat itu, Paman Zhan juga melihat Guru dan senang mendengar ceramah Guru. Mengingat pengalaman ini, dia berkata, "Guru mempunyai sikap yang elegan dan suara yang enak didengar, semerdu suara penyanyi Formosa yang terkenal, Deng Lijun.” Sebelum ia menjadi tunawisma, Paman Zhan memiliki beberapa rekaman kaset Guru dan sangat terinspirasi oleh ajaran-ajaran-Nya tentang kehidupan moral. Setelah pensiun, ia bekerja sambilan sebagai sukarelawan di Taipei’s Creation Social Welfare Foundation (Yayasan Kesejahteraan Sosial Taipei) untuk para pasien yang lumpuh.

Sore itu, para inisiat mengunjungi The House of Concern and Care for the Homeless (Rumah Kepedulian dan Pengasuhan Bagi Tuna Wisma), sebuah barak militer yang ditata ulang untuk menampung para penghuni miskin yang ingin memulai kehidupan baru mereka. Fasilitas tersebut juga berfungsi sebagai markas bagi Asosiasi Pelayanan Para Sukarelawan yang dibentuk oleh para pekerja sukarela dari dua puluh sembilan kotapraja dan perkotaan di Wilayah Taipei. Direktur tempat itu, Huang Meiying, adalah seorang wanita yang baik hati, bijaksana, dan penuh kasih. Ia memiliki sepuluh tahun pengalaman dalam membantu orang-orang jalanan untuk memulai kehidupan yang mandiri. Ia berkata, “Saya mengenal Guru melalui program TV yang berjudul Perjalanan Melalui Alam Estetis dan sangat kagum terhadap kasih serta ajaran-Nya.” Kemudian Direktur Huang menunjukkan fasilitas yang ada di sana sambil menjelaskan sejarah serta perkembangan tempat itu.

Banyak penghuni Rumah Kedamaian mengambil  salinan informasi rohani Guru dari bungkusan  hadiah mereka dan  mulai membacanya dengan seksama.

Kemudian Huang dengan singkat menjelaskan tugas dari Asosiasi Pelayanan Para Sukarelawan dan menceritakan beberapa kasus rehabilitasi yang berhasil, termasuk seorang anak lelaki yang kecanduan obat terlarang yang tinggal di jalanan selama sepuluh tahun dan menjadikan Stasiun Kereta Api Taipei sebagai tempat tinggalnya. Setelah beberapa kali mengunjungi anak muda tersebut pada malam hari, para pekerja dari Asosiasi Pelayanan akhirnya dapat meyakinkan anak itu untuk pindah ke Rumah Pengurusan dan Perawatan Bagi Tuna Wisma dan memulai kehidupan baru. Dia sekarang memperoleh pendapatan yang lumayan dari perusahaan yang bergerak di bidang perlindungan lingkungan. Huang juga menjelaskan bahwa setiap bulan yayasan ini mengundang para ahli untuk mengajar keterampilan dasar untuk membantu individu-individu tersebut menjadi mandiri. Mengenai berbagai kesulitan seperti kelangkaan dana, dia menambahkan, “Saya percaya ini adalah ujian bagi kebijaksanaan dan kasih kita. Tuhan akan selalu menjaga setiap insan. Selama ini, kesulitan demi kesulitan sudah dapat diatasi satu per satu, dan saya sangat berterima kasih atas kasih universal dan perhatian mendalam dari Guru Anda terhadap mereka yang kurang beruntung.“ Semua anggota staf dari Asosiasi itu adalah sukarelawan yang mempunyai tujuan yang sama dan mengatasi kekurangan dana dengan hati yang tulus dan penuh kasih.

Pada sore hari, para saudara dan saudari mengunjungi Rumah Kedamaian di Taipei, sebuah tempat perlindungan bagi kaum manula, orang cacat, dan tuna wisma yang berada di bawah pengawasan sebuah komisi pemerintahan oleh organisasi Katolik Congregatio Immaculati Cordis Mariae (CICM). Seorang sukarelawan muda di tempat itu, Wang Honglun, berkata, “Kebanyakan tunawisma di sini kembali bekerja dan lambat laun mengintegrasikan diri mereka kembali ke dalam masyarakat setelah memperoleh petunjuk.” Para inisiat melihat wajah para penghuni yang penuh senyuman sehingga mereka merasa disambut hangat sementara mereka membagikan bungkusan hadiah, memberikan salam, dan membuat foto. Para inisiat juga membagikan buku contoh Guru yang diterima dengan penuh suka cita dan segera dibaca oleh sebagian penghuni. Para saudari dan saudara merasa gembira karena rekan-rekan tunawisma ini dapat mengenal seorang Guru yang hidup. Kunjungan diakhiri dengan saling mengucap salam perpisahan.

Dua minggu kemudian, pada tanggal 15 September, atas nama orang-orang jalanan dari dua puluh sembilan kotapraja dan perkotaan di Wilayah Taipei, Direktur Huang Meiying dari Asosiasi Pelayanan Para Sukarelawan mengadakan suatu upacara khidmat yang sederhana untuk berterima kasih kepada Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai atas aktivitas kepeduliannya sebelum Festival Bulan Purnama. Selama aktivitas kepedulian tersebut, telah dibagikan 548 paket hadiah. Dalam pidato itu Direktur Huang berkata. “Selama bertahun-tahun, saya telah menyaksikan siaran TV tentang usaha Maha Guru Ching Hai dalam berbagi Kebenaran yang berguna untuk umat manusia, tetapi kali ini saya menyaksikan secara langsung kelompok pekerja sukarelawan yang mengikuti contoh-Nya dalam hal kepedulian terhadap kaum fakir miskin. Saya merasa sangat tersentuh dan berterima kasih!”

Setelah upacara, para inisiat mengunjungi Protestant Good 119 Center, menyediakan makan siang dan malam bagi para tuna wisma di Banciao daerah Taipei. Para praktisi disambut hangat oleh para teman jalanan mereka yang tampil ke depan untuk memberi salam. Pada gilirannya, murid-murid menyampaikan kepedulian Guru dan mempersembahkan paket hadiah kejutan kepada mereka. Sore itu, para inisiat menempuh perjalanan menuju markas para tuna wisma di Taman Datong dan Sinyi di  Sanchong. Setelah menerima bungkusan hadiah, orang-orang yang serba kekurangan yang tinggal di sana mengambil majalah Berita di dalamnya serta membacanya dengan seksama. Penghuni taman lain yang berdekatan menyatakan kekaguman yang besar atas pekerjaan kasih Guru. Beberapa bahkan meminta lebih banyak buku contoh dan majalah Guru atas inisiatif mereka sendiri.

Kemudian, pada tanggal 19 September, para saudari dan saudara mengunjungi penduduk tunawisma yang paling miskin di Provinsi Taipei. Ditemani oleh beberapa pekerja dari Asosiasi Para Sukarelawan, para inisiat  mendatangi beberapa taman, kuil, dan paviliun untuk menyampaikan kasih Guru.

Melalui serangkaian aktivitas kepedulian ini, banyak tunawisma dari Propinsi Taipei  mendapatkan kehangatan kasih Guru. Ketulusan dari rekan-rekan inisiat juga turut menggugah hati mereka untuk mengenal ajaran-Nya. Semua saudara dan saudari yang mengambil bagian dalam pekerjaan tersebut menyadari bahwa kekuatan Guru turut membimbing pada saat mereka sedang membawakan kasih Tuhan kepada jiwa-jiwa yang rindu yang tak terkira banyaknya.