Guru Berkata

 

Selalu Ingat
Tujuan Hidup
yang Sebenarnya

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Taipei, Formosa, 18 Oktober 1988
(Asal dalam bahasa Cina) MP3-CG02

Rekan inisiat yang Guru bicarakan di bawah ini bekerja selama lima belas jam sehari sebagai seorang pemrogram komputer dan selalu merasa mengantuk selama meditasi. Khawatir dengan terhambatnya kemajuan rohani oleh karena kelelahan fisik, ia mencari bantuan Guru untuk menemukan pemecahan masalahnya.


Kehidupan yang rumit itu melelahkan

Alangkah sayangnya! Kita menciptakan komputer dan belajar bagaimana menggunakannya supaya hidup kita dapat menjadi lebih nyaman dan santai. Tetapi, kita tidak menyadari bahwa ini juga dapat menambah masalah-masalah kita. Tujuan awalnya adalah untuk membuat  hidup kita menjadi lebih mudah dan santai, tetapi pada akhirnya, semakin kita mencipta, hidup kita menjadi semakin rumit dan waktu yang kita miliki semakin sedikit.

Ini bukan salah Anda, tetapi Anda menjalani kehidupan yang melelahkan. Anda terpancang pada komputer, bekerja lima belas jam sehari. Bagaimana Anda dapat bertahan? Saya mengagumi Anda. Jika saya menjadi Anda, saya pasti sudah ambruk sejak lama, tepat di depan komputer. Karena pekerjaan ini sangat menjemukan, dingin, tanpa emosi. Selain itu, Anda harus bekerja selama lima belas jam sehari. Pada saat Anda sampai di rumah, pikiran dan tubuh Anda tidak berdaya karena kelelahan. Sekalipun Anda tidur selama tujuh jam, itu tidak cukup. Karena itu, tentu saja Anda jatuh tertidur saat Anda bermeditasi.

Saya sungguh bersimpati dengan keadaan Anda. Saya tidak menyalahkan Anda; saya hanya menyalahkan pekerjaan Anda. Dapatkan pekerjaan baru atau potong beban kerja Anda separuh dan memperoleh gaji separuhnya. Dengan kelelahan, tentu saja Anda tidak dapat duduk bermeditasi! Ini akibat keadaan, bukannya Anda tidak ingin bermeditasi. Karena gaya hidup seperti inilah maka saya mengalami kesulitan untuk menyelamatkan orang-orang di zaman ini. Ini sangat tidak mudah karena orang tidak mempunyai waktu. Bukannya Anda tidak ingin mengikuti saya dalam latihan rohani, tetapi kehidupan Anda terlalu melelahkan. Setelah inisiasi, walaupun Anda telah berusaha yang terbaik untuk bangun dan bermeditasi, pada akhirnya Anda jatuh tertidur lagi. Pada awalnya, Anda tidur dengan merebahkan diri, dan setelah bangun, Anda tidur dalam posisi yang lain. Tidak ada perbedaan. Sungguh disayangkan!

Bila Buddha Shakyamuni harus bekerja sebanyak Anda, Ia tidak mungkin dapat menjadi Buddha; saya dapat menjaminnya. Tidak peduli Bodhisattva tingkat apa, Ia tidak mungkin dapat melakukannya. Seperti halnya, keadaan dapat membuat Anda menjadi pahlawan, keadaan juga dapat membuat Anda menjadi Bodhisattva. Sebagai contoh, bila Mahatma Gandhi tidak dilahirkan di India, ia tidak akan menjadi seorang pahlawan. Atau sekalipun ia dilahirkan di sana, tetapi bukan di zaman itu atau dalam keadaan itu, ia juga tidak akan menjadi begitu terkenal.


Ciptakan keadaan yang mendukung latihan rohani

Bila kita ingin menjadi Orang Suci, kita harus menciptakan keadaan yang santai bagi latihan rohani. Saya tidak menyuruh Anda mencukur rambut dan meninggalkan rumah, saya hanya berharap supaya Anda memilih pekerjaan yang cocok. Jika pekerjaan kita terlalu menghabiskan tenaga, atau kita terikat terlalu kuat oleh dunia ini sedemikian rupa sehingga kita tidak dapat naik lebih tinggi, kita seharusnya mencari pekerjaan yang baru atau memotong beban pekerjaan kita separuhnya. Kita tidak datang ke Bumi untuk bekerja sampai kita meninggal; kita datang untuk menemukan Hakikat Keilahian kita, untuk meningkatkan diri kita secara rohani melalui tubuh manusia kita. Jadi, kita harus menyadari bahwa tujuan utama kita adalah untuk naik ke alam-alam yang lebih tinggi,  bukannya terbelenggu di sini.

Jadi, jika kita menemukan pekerjaan tertentu yang tidak menguntungkan bagi kemajuan rohani atau pencarian Kebenaran, kita seharusnya mengetahui bahwa ini bukanlah pekerjaan yang ideal; kita harus mencari sebuah pekerjaan baru. Kita harus mengatur hidup kita supaya kita memiliki waktu bagi perkembangan rohani. Ini merupakan hal yang paling penting. Mencari penghasilan tidaklah cukup baik. Jangan tertipu oleh dunia ini! Siapa yang akhirnya akan membelanjakan uang yang kita peroleh? Kita tidak dapat mengenakan lebih dari tiga pasang pakaian setiap hari! Kita hanya mengenakan sepasang pakaian saja. Tidak peduli betapa indah pakaian itu, kita tidak dapat mengenakan tiga pasang pakaian sekaligus! Demikian juga makanan, kita tidak dapat makan terlalu banyak. Mengapa kita harus melelahkan diri kita hingga menjadi seperti itu? Bekerja selama lima belas jam sehari akan menyebabkan kita gila!


Jangan terikat kepada benda-benda materi

Di zaman ini, ketika orang-orang memiliki sedikit kebijaksanaan, sangatlah sulit bagi mereka untuk mengejar kerohanian. Semakin beradab mereka, semakin kurang bijak mereka jadinya, karena waktu mereka terisi penuh. Sebagai contoh, sekarang ini kita memiliki telepon, maka jika kita mempunyai waktu luang, kita menelepon teman-teman kita atau mengobrol dengan seseorang. Sekarang kita memiliki televisi, dan kita terus berada di depannya. Jika tidak, itu akan sayang. Karena kita memiliki mobil, kita harus mengendarainya. Kadang  kita sama sekali tidak mempunyai tujuan, tetapi kita suka berkendara keliling kota tanpa tujuan yang jelas karena kita merasa bosan. Saat kita memiliki waktu, kita harus mencuci mobil, memperbaiki, dan mengurus asuransinya. Ada demikian banyak hal yang harus dikerjakan!

Karena itu, menyelamatkan makhluk hidup di zaman ini dapat sekaligus menjadi sangat mudah dan tidak mudah karena semua orang sangat sibuk. Kita demikian sibuk sehingga kita tidak memiliki waktu untuk memikirkan pembebasan, untuk bertanya-tanya, “Mengapa kita berada di sini?” Kita tidak memiliki kesempatan untuk berpikir, “Hei! Saya tidak dilahirkan untuk menjadi budak komputer ini!” Demikian banyak waktu yang terbuang, tetapi kita masih belum terbangunkan. Kita mencurahkan lima belas jam kepadanya, tetapi untuk apa akhirnya? Tidak untuk apa-apa.

Sebelumnya, dunia kita baik-baik saja tanpa komputer. Maksud saya bukannya komputer itu tidak berguna. Kita dapat menggunakannya, tetapi kita seharusnya tidak diperbudak olehnya. Kebanyakan orang lupa bahwa mobil ada di sini untuk melayani kita, tetapi saat ini kita sebaliknya malah diperbudak oleh mobil. Apa benar begitu? Sebagian orang memoles mobilnya sampai bercahaya dan enggan mengendarainya. Mobil ada dalam pikiran mereka setiap harinya. Mereka menjadi budak mobil mereka. Sebagian orang bahkan lupa akan penyakit mereka karena giatnya mencari uang. Mereka bahkan tidak berani makan apa yang mereka inginkan. Mereka ingin mengenakan pakaian-pakaian yang indah, tetapi tidak rela menggunakan uangnya. Mereka tidak pernah membantu sanak keluarga dan teman-teman mereka hanya karena mereka ingin menimbun uang lebih banyak, semakin banyak semakin baik.

Mereka lupa bahwa uang ada untuk kita belanjakan, bukan kita bekerja untuknya. Jadi, tidak masalah apa yang kita gunakan atau di zaman apa kita dilahirkan, sepanjang kita tahu di mana harus berhenti dan tidak diperbudak oleh benda-benda materi, itu baik saja.

Berpikir luaslah dan cakup alam semesta

Kita harus berpikiran luas dalam pencarian rohani kita. Kita melakukannya untuk kepentingan dunia di atas kepentingan pribadi, keluarga, atau lima generasi keluarga kita. Akan tetapi, paling tidak berlatih demi lima generasi keluarga kita sedikit lebih baik daripada berlatih demi ketenaran, keuntungan, usia panjang, atau kekuatan gaib.

Saat kita berdoa memohon bantuan Guru, semakin luas pikiran kita dan semakin mulia kehendak kita, maka semakin besar kekuatan kita. Tetapi, bila kita berdoa hanya untuk keuntungan pribadi, maka doa-doa kita tidak akan kuat. Doa-doa itu berguna, tidak seluruhnya sia-sia, tetapi jauh lebih lemah. Suatu saat kita akan mencapai suatu tingkatan dalam latihan rohani dimana kita tidak peduli terhadap situasi apa pun, kita hanya berserah kepada Guru untuk mengurus kita bila kita jatuh sakit, tidak peduli apakah kita memenangkan lotre atau sekalipun kita tidak memiliki uang sepeser pun. Kita tidak berdoa untuk apa pun; kita hanya berpikir, “Guru, karena Engkau mengetahui segalanya, saya tidak perlu mengatakannya.” Maka, kita dapat mengatakan, kita telah mencapai tingkatan yang sangat tinggi. Kita tidak mempedulikan apakah kita mendapatkan Cahaya saat bermeditasi atau apakah kita mendapat Suara saat merenungkan Suara. Itulah saat dimana kita memiliki pikiran yang tenang dan sangat puas. Itulah keadaan seseorang yang telah mencapai Kebenaran.

Setelah mengikuti saya, sebagian orang masih mengajukan pertanyaan demikian: “Guru, suami saya…” atau “Anak saya…” atau “Saya…”. Saya tidak melarang Anda untuk mengajukan pertanyaan ini, tetapi kita harus berpikiran lebih luas untuk mencakup seluruh makhluk hidup di dunia ini. Hanya dengan demikianlah kita dapat mengatakan bahwa kita merupakan seseorang yang tulus dalam mencari Kebenaran. Dengan begitu, tingkatan kita akan terangkat; kita akan menjadi lebih bebas, kuat, dan mencapai Kebuddhaan dengan lebih cepat.

Jika kita hanya memikirkan satu atau dua orang saja, maka kita akan dipengaruhi oleh mereka — maksud saya, kita akan menuai karma mereka. Karena saat kita memikirkan seseorang, energi mereka akan sampai kepada kita, apakah itu positif atau negatif, besar atau kecil, dari kekuatan Buddha atau kekuatan Maya. Kita dipengaruhi oleh siapa saja yang kita pikirkan. Maka kita harus memikirkan Yang Mahatinggi, Yang paling berkuasa dan bebas dari karma sehingga kita dapat memetik keuntungan dari-Nya.

Bila kita menyukai karma dunia ini lebih daripada kita mengasihi Tuhan atau kebijaksanaan yang mahakuasa dalam diri kita, maka kita secara alami memberi kesempatan kepada dunia untuk menyeret kita turun. Jadi, semakin luas sudut pandang kita, maka semakin besar kebijaksanaan dan kekuatan kita. Manfaat yang kita peroleh pun akan semakin besar. Saya tidak secara ketat melarang Anda untuk memikirkan pasangan atau anak-anak Anda. Anda boleh memikirkan mereka, tetapi mereka seharusnya hanya menjadi bagian dari keseluruhan. Jangan menjadikan mereka aspek yang paling penting, tetapi masukkan mereka sebagai bagian dari alam semesta. Saat kita berdoa, yang terbaik adalah jika kita memohon kekuatan Guru atau kekuatan Tuhan untuk meringankan penderitaan dunia. Dalam pengertian ini, tentu saja, termasuk kita dan sanak keluarga kita. Inilah jenis doa yang terbaik.


Tuhan merupakan dermawan sejati yang menyokong segalanya

Mengapa kita tidak dapat mencapai pembebasan? Mari saya ceritakan sebuah “rahasia pertahanan negara”. Karena kita salah mengira kepalsuan sebagai Kebenaran. Kita datang ke dunia ini dengan meminjam rahim seorang ibu. Kita lalu berpikir bahwa dialah ibu kita. Kita merasa ada kewajiban, tetapi kita melupakan sesuatu yang memberi kelahiran kepada ibu kita. Tuhanlah yang melahirkannya. Ia juga yang melahirkan kita. Tuhan memeliharanya dan memperkenankannya tumbuh dewasa. Sekarang Tuhan juga memelihara kita, tetapi kita melupakan siapakah dermawan yang sejati. Saat seseorang memberi kita satu atau dua dolar, kita bersyukur dan mengucapkan, “Terima kasih, terima kasih banyak!” Saat seseorang menyajikan makanan, kita juga mengatakan, “Terima kasih, terima kasih banyak!” Dan saat seseorang menyuntik kita, kita mengatakan, “Wow! Saya berterima kasih!” tetapi kita melupakan sesuatu yang sesungguhnya memelihara kita, yang memelihara dokter, dan memberinya kekuatan sehingga dia dapat menyelamatkan kita.

Sesungguhnya, yang menyelamatkan hidup kita adalah Tuhan; yang sesungguhnya menopang kita adalah Tuhan; yang sesungguhnya mengasihi kita juga adalah Tuhan. Yang saya maksudkan adalah kekuatan tertinggi, yang juga merupakan kebijaksanaan kita yang sebenarnya. Kadang-kadang kita melupakan dermawan sejati kita karena dermawan palsu ini. Itulah sebabnya kita tidak dapat memperoleh pembebasan. Sebagai contoh, surat-surat yang kita terima berasal dari ibu atau kekasih kita, bukan dari tukang pos. Tukang pos hanya mengantarkan surat; dia tidak memiliki gambaran tentang isi suratnya. Akan tetapi, saat kita mengetahui siapa yang telah mengantarkan surat tersebut, kita mengatakan, “Terima kasih, Pak Pos!” Tidak ada yang salah tentang ini. Akan tetapi, saat kita berterima kasih kepada seseorang di dunia ini, kita menganggapnya sebagai dermawan kita. Itulah sebabnya mengapa saya tidak mengizinkan Anda untuk memuja saya. Saya hanyalah tukang pos yang mengantarkan hadiah kepada Anda. Hadiah ini pada mulanya sudah merupakan milik Anda. Jadi, Anda tidak perlu memuja tukang pos ini. Saat dipuja, egonya dapat semakin besar dan besar karena ia berpikir bahwa ialah orang yang melakukannya.

Di dunia ini, tubuh jasmani kita tidaklah agung. Hakikat Keilahian kita berada di dalam diri kita. Anda memiliki Hakikat Keilahian dan saya juga. Karena Anda telah melupakan Hakikat Keilahian Anda, maka saya datang untuk membuka milik Anda. Itu saja. Tidak perlu memuja siapa pun. Orang-orang di luar mengira bahwa saya menyukai ketenaran dan keuntungan, serta sangat suka disembah sehingga saya memberikan ceramah untuk umum. Ini tidak benar! Jika demikian, saya mungkin sangat gembira karena saya memiliki Anda yang memuja saya setiap hari. Bukan demikian. Bukankah saya paling sering memarahi mereka yang memuja saya? (Ya.) Maka, janganlah bodoh dan terjebak ke dalam sopan santun yang demikian rendah.

Buddha Shakyamuni mengatakan sesuatu yang serupa: “Saya hanyalah jari yang menunjuk pada bulan, saya bukanlah sang bulan. Ikutilah telunjuk saya lalu Anda akan melihat sang bulan.” Akan tetapi, orang-orang di dunia mengubah-Nya  menjadi seseorang yang merupakan satu-satunya Buddha. Selama masa hidup-Nya, Ia merupakan satu-satunya. Ini tidak selamanya benar, tetapi kebanyakan orang tidak menyadari kebenarannya. Di manapun dan kepada siapa pun Anda menjelaskan ini, tidak seorang pun yang menerimanya. Itulah sebabnya orang-orang mempercayai bahwa “Buddha Shakyamuni lebih tinggi daripada Yesus Kristus”, “Yesus Kristus lebih tinggi daripada Buddha Shakyamuni”, “Lao Tze lebih tinggi daripada Konfusius” atau “Buddha Shakyamuni lebih tinggi daripada Konfusius”. Orang-orang di dunia ini tidak dapat membebaskan diri mereka karena mereka menganggap kepalsuan sebagai Kebenaran.


Selesaikan hubungan karma dan bantu orang lain dalam jalur rohani

Kita masing-masing memiliki pertalian jodoh dengan banyak orang. Kita memiliki banyak orang tua. Di zaman apa pun kita dilahirkan, kita selalu memiliki orang tua; apakah kita dilahirkan sebagai hewan, makhluk Surgawi, makhluk astral, serangga, atau pohon, kita memiliki orang tua. Orang tua buah jambu ini adalah pohon jambu. (Tertawa) Tidak pernah dalam masa kehidupan kapan pun, kita dilahirkan tanpa orang tua. Karena itu, kehidupan demi kehidupan, kita memiliki banyak orang tua. Tiap kali kita bereinkarnasi ke dunia ini, kita memiliki sepasang orang tua. Sekalipun kita tidak memilih mereka, orang lain yang memilih, karena orang tua tersebut memiliki pertalian dengan orang lain selain diri kita. Kita memiliki banyak ikatan pertalian. Itulah sebabnya sangat sulit bagi kita untuk memutuskan semua pertalian dan karma ini.

Setiap kali, sebelum kita datang ke sini, kita membuat sumpah di atas sana untuk mengembangkan diri kita agar menjadi makhluk yang mulia atau Orang Suci. Tetapi pada akhirnya, saat kita datang ke sini, kita menjadi terikat kepada “ibu saya”, “ayah saya”, “istri saya”, “anak saya”, dan “cucu saya”. Maka, habislah kita! Kita terperangkap dalam jaring ini, tidak dapat pergi meninggalkannya dan tidak dapat menyadari Kebenaran. Saat kita turun dari atas dan dapat mengingat sumpah yang kita buat, maka hal itu akan menjadi terlalu sederhana!

Saat kita turun, bagaimana mungkin kita dapat turun ke sini jika kita tidak memiliki sepasang orang tua untuk memberi kita tubuh? Kita bisa datang justru karena kita memiliki pertalian dengan mereka. Mereka hanyalah sebuah kendaraan, seperti taksi. Lebih nyaman naik taksi dari Taipei ke Kaohsiung. Bila kita tidak bisa menemukan taksi, kita harus naik kereta api atau pesawat udara. Semua ini hanyalah kendaraan. Akan tetapi, makhluk hidup pada umumnya tidak dapat memahami Kebenaran ini. Ibunya mengira, “Dialah anakku.” Anaknya juga mengenali ibunya sebagai orang tuanya, maka mereka terikat satu sama lain.

Bila orang tua dan anak-anak, semuanya, tercerahkan dan menyadari bahwa mereka berada dalam dunia yang menyesatkan ini untuk saling membantu satu sama lain dalam menemukan seorang Guru tercerahkan dan untuk berlatih rohani, maka keluarga demikian merupakan keluarga yang paling terberkati. Dengan saling membantu dalam latihan, mereka akan maju dengan cepat dan naik bersama-sama. Sekalipun mereka tidak memiliki pertalian untuk waktu yang lama ketika mereka di sini, mereka dapat tinggal bersama-sama setelah mereka naik. Bukankah itu lebih indah? (Ya!) Dengan saling melekat di sini, mereka hanya dapat saling mengikat paling lama seratus tahun. Setelah itu, mereka semua harus mengikuti jalan mereka sendiri, jalan yang bahkan lebih menderita!

Bila Anda sungguh mengasihi anak-anak atau orang tua Anda, maka Anda seharusnya membujuk mereka untuk bersama-sama berlatih Metode Quan Yin, lalu kalian dapat naik bersama-sama, tidak pernah terpisahkan lagi. Bukankah itu cara yang terbaik? (Tepuk tangan) Ya! Walaupun kita memberi orang tua dan anak-anak kita uang, itu tidaklah banyak. Mereka masih menderita, jatuh sakit, dan gelap batin. Nanti pada saat kita naik, mereka masih terus merangkak di sekitar sini.

Jadilah anak yang berbakti dengan memperkenalkan metode tertinggi
kepada orang tua Anda

Buddha Shakyamuni mengatakan bahwa anak-anak yang paling berbakti adalah mereka yang membujuk orang tua mereka untuk mengejar kerohanian dan memberitahukan mereka tentang metode yang sejati. Kita merupakan anak-anak yang paling berbakti ketika kita membantu mereka menyadari Kebenaran dan mencapai pencerahan, bukan hanya memberi mereka uang untuk dibelanjakan. Namun, bila orang tua Anda tidak memiliki uang, kita tidak dapat mengabaikan mereka dan membiarkan mereka kelaparan saat kita mencari Kebenaran. Ini juga bukan hal yang tepat untuk dilakukan. Bila ada seseorang yang dapat mengurus orang tua kita dan mencegah mereka kelaparan, itu akan sangat baik! Hal itu menunjukkan bahwa kita memiliki takdir yang menakjubkan!

Sesepuh Zen Keenam, Hui Neng, merupakan anak lelaki satu-satunya dan tidak memiliki uang sehingga tidaklah mudah baginya untuk pergi mencari Kebenaran. Tetapi, suatu hari seseorang membantunya dan memberinya sedikit uang. Dia kemudian memberikan uang itu kepada orang lain dan mempercayainya untuk mengurus ibunya. Setelah melakukan itu, Ia segera meninggalkan rumah. Itulah jalan orang yang tercerahkan. Buddha Shakyamuni berlatih rohani dan mencapai Kebudhaan sehingga ibu-Nya dapat pergi ke Surga Trayastrimsas setelah kematiannya. Bila Buddha Shakyamuni tidak mencapai Kebenaran, atau jika ibu-Nya tidak melahirkan-Nya, tetapi melahirkan orang biasa, mungkin dia tidak akan naik ke Surga Trayastrimsas. Maka akan sulit memperkirakan ke mana dia akan pergi setelah meninggal.

Menjadi seorang ratu, ia juga mendatangkan karma yang berat. Setiap hari ia tidak melakukan apa-apa selain mengkonsumsi makanan yang ditanam oleh orang lain, sementara ia sendiri mengenakan pakaian terindah. Ia tinggal dalam istana yang dibangun dengan uang pajak dan tenaga orang lain, ia juga mempunyai orang yang melayaninya setiap hari. Semua ini menghasilkan utang karma kepada makhluk hidup, maka bagaimana dia dapat pergi ke Surga Trayastrimsas? Neraka penuh dengan para raja. Kebanyakan raja zaman dahulu pergi ke sana karena utang karma mereka kepada orang-orang. Bila seorang raja tidak bermoral dan gagal mengurus rakyatnya, ya Tuhan! Semua raja yang bebal dan zalim pergi ke neraka. Semakin besar kekuasaan mereka saat mereka hidup, semakin rendah mereka pergi setelah kematiannya.

Kita, para praktisi rohani, membawa keuntungan rohani yang tak dapat diraba bagi orang tua kita. Keuntungan yang terbesar adalah mengangkat jiwa mereka daripada mengurus tubuh jasmani mereka yang fana sementara mereka masih tetap gelap batin dan dengan bodoh memboroskan masa hidup mereka. Bila kita tidak dapat menyelamatkan mereka secara rohani, jalan yang terbaik bagi kita adalah berlatih rohani dan berbagi berkah rohani kita dengan mereka secara tidak terlihat. Jika tidak, maka kita akan menjadi anak-anak yang paling tidak berbakti!