Tel Aviv, Israel
Pada tanggal 7 April, kami meneruskan tur ke tempat perhentian ketiga, Tel Aviv, Israel. Karena sebelumnya Guru pernah memberikan ceramah di sini, maka segala sesuatunya berjalan lebih lancar dibanding dengan kedua perhentian terakhir; bahkan cuaca turut membantu dengan menghentikan turunnya hujan. Penghubung setempat yang telah pindah ke Inggris, secara khusus datang kembali untuk kegiatan pembagian selebaran dan telah menyiapkan 100.000 selebaran dalam bahasa Yahudi, bahasa Arab, dan bahasa Rusia sebelum kedatangan kami. Dia juga menyiarkan pesan ‘Cara Hidup Alternatif’ di surat kabar mingguan paling populer yang dipublikasikan dengan gratis yang memuat informasi mengenai makanan, pakaian, tempat penampungan, transportasi, dan hiburan. Pesan ‘Cara Hidup Alternatif’ di surat kabar ini dibagikan ke rumah tangga di lima kota besar pada hari kedua setelah kami tiba di Tel Aviv. Hal ini berarti bahwa 500.000 keluarga di Israel telah menerima pesan penuh kasih Guru secara bersamaan pada minggu tersebut. Setelah bekerja keras selama dua hari, kami berhasil membagikan 44.000 selebaran di Tel Aviv dan Yerusalem. Orang Israel berpikiran terbuka dan rasio penerimaan terhadap selebaran ini sangat tinggi. Di jalan-jalan kami bertemu dengan beberapa orang yang telah menjadi vegetarian; mereka sangat senang melihat kami datang untuk membagikan pesan ini dan menawarkan untuk membantu kami membagikan selebaran. Kami juga bertemu dengan seorang vegetarian yang pekerjaannya berkenaan dengan pengobatan alternatif. Orang itu menekankan bahwa "makanan merupakan obat yang terbaik," nasihat bijaksana yang berasal dari zaman kuno. Banyak pemilik toko dengan gembira mengizinkan kami menempatkan selebaran di dalam toko mereka untuk para langganan mereka. Dalam sebuah bazar besar di Yerusalem, kami bertemu dengan seorang pemilik toko roti yang mengatakan kepada kami dengan penuh kegembiraan bahwa dia telah menjadi seorang vegetarian selama bertahun-tahun, tetapi dia tidak pernah berpikir untuk membagi konsep ini dengan orang lain. Dia sangat berterima kasih karena kami telah datang dari jauh untuk melaksanakan pekerjaan yang penuh makna ini, dan berkata bahwa besok dia pasti akan bergabung dengan tim pembagian selebaran karena dia mengambil cuti. Dia mengambil sejumlah besar tumpukan selebaran dan dengan segera mulai membagikannya. Dengan menyesal kami mengatakan kepadanya bahwa besok kami harus pergi ke tempat lainnya dan tidak dapat bekerja bersama-sama dengannya. Namun demikian, kami meninggalkan sejumlah besar selebaran dan memintanya untuk membantu kami meneruskan penyebaran pesan mulia ini di Yerusalem. Di pasar-pasar Tel Aviv, semua pintu masuk dijaga oleh tentara bersenjata yang tampak agak menakutkan. Pada awalnya, mereka meminta kami untuk tidak membagikan selebaran di sekitar tempat mereka berjaga, tetapi setelah beberapa saat, beberapa tentara yang sedang tidak bertugas datang untuk menolong kami. Ketika kami akan beranjak pergi, mereka minta untuk berfoto bersama kami dan bertanya apakah kami akan datang lagi keesokan harinya. Salah seorang tentara mengatakan kepada kami bahwa dia adalah seorang siswa kedokteran dan akan menjadi dokter untuk melayani dunia di kemudian hari. Calon dokter itu mendapatkan bahwa konsep ideal yang kami bagi itu sangat baik sekali dan meminta kami memberinya lebih banyak selebaran sehingga dia dapat membagikannya ke teman-teman sekolahnya.
|