Menciptakan Perkampungan Global yang Vegetarian dan Welas Asih

Myanmar

 

Mempromosikan Diet dan Gaya Hidup yang Penuh Kasih di Myanmar

Dicatat oleh Saudari Jin Fang Zheng, Taipei, Formosa
Dilaporkan oleh Grup Berita Taoyuan (Asal dalam bahasa Cina)

Myanmar terletak di sebelah barat Semenanjung Indocina (di Asia) dan memiliki populasi sekitar 53 juta orang. Setelah mengumpulkan informasi dari beberapa sumber dan berkonsultasi dengan siswa penghubung setempat dari Burma, para inisiat dari Formosa memutuskan untuk pergi ke ibu kota Myanmar, Yangoon, untuk membagikan brosur ‘Cara Hidup Alternatif’, untuk mempromosikan gaya hidup yang penuh kasih.

Pada tanggal 8 April, Tahun Emas 3 (2006), sebuah kelompok yang terdiri dari 10 orang  Formosa berangkat dari Bandar Udara CKS (Chiang Kai-Shek) di Taoyuan dan membawa 40.000 lembar brosur serta berkah dari Guru. Pada siang hari, mereka tiba di kota Yangoon dan segera bertemu dengan siswa penghubung untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang situasi setempat. Pada awalnya, dengan alasan keamanan, siswa penghubung menyarankan untuk menitipkan brosur ke wihara-wihara lokal sebagai saluran utama distribusi dan meminta agar pegawai wihara membagikan pesan itu. Akan tetapi, setelah para inisiat mengekspresikan keinginannya untuk membagikan brosur secara langsung ke tangan penduduk setempat, inisiat penghubung dengan fleksibel merevisi rencananya. Sebaliknya, dia memimpin inisiat untuk pergi ke Wihara Sule di pusat kota. Pegawai di sana sangat menghargai isi brosur dan memberikan izin penuh kepada para inisiat untuk mendistribusikannya di dalam wihara. Hanya dalam waktu 20 menit, beberapa ratus lembar brosur sudah dibagikan. Pada dini hari, lagi-lagi saudara penghubung membawa dua orang inisiat ke wihara paling terkenal di Yangoon, Shwedagon. Setibanya di sana, mereka dibanjiri oleh lautan massa. Brosur-brosur itu disambut dengan ramah oleh khalayak ramai. Dalam waktu satu jam, lebih dari 10.000 lembar selebaran telah habis.

Hari berikutnya adalah hari Minggu; merasa terdorong oleh pengalaman di hari sebelumnya, para inisiat membentuk 3 kelompok dan mendistribusikan brosur di lokasi yang berbeda: Wihara Sule, Wihara Shwedagon, dan wihara-wihara lain di kota.

Wihara Shwedagon dipadati orang pada hari Minggu. Ketika tiba, para inisiat menemukan bahwa orang yang beribadah tampak sangat tulus, oleh karena itu, pada waktu itu sangat mudah untuk membagikan brosur. Meskipun polisi penjaga mencoba menghentikan proses ini, tetapi beberapa biarawan beserta orang yang berdiri memberi semangat kepada inisiat untuk terus mendistribusikan brosur. Antusiasme penduduk-penduduk lokal telah menyentuh hati inisiat dengan dalam. Setelah itu, praktisi-praktisi hanya membagikan di beberapa tempat yang disarankan oleh wihara itu supaya pembagian brosur berikutnya dapat berjalan lancar.

Banyak dari mereka yang menerima brosur dengan tata krama tradisional yang penuh hormat. Mereka menyangga tangan kanan dengan tangan kiri, dan menggunakan tangan kanan untuk menerimanya. Dengan inisiatif mereka sendiri, banyak orang yang datang untuk meminta brosur. Ada yang meminta lebih banyak untuk teman dan keluarga mereka, sementara yang lainnya menyanjung isi brosur dan mengekspresikan kemauannya untuk berubah menjadi diet vegetarian. Yang paling berkesan bagi para inisiat adalah ekspresi ketulusan di wajah orang-orang pada saat mereka membaca brosur. Bahkan banyak orang yang tangannya sudah penuh, tetapi tidak satu pun dari mereka yang membuang brosur. Ada yang bahkan secara sukarela membantu pendistribusian.
Penduduk setempat membaca brosur dengan penuh perhatian

Meskipun para inisiat yang berangkat untuk membagikan di pusat kota sudah diperingatkan bahwa membagikan brosur di jalan adalah berbahaya, mereka tetap berani menjalankan misinya. Tanggapannya sangat mengejutkan. Pejalan kaki maupun penumpang bus sangat ingin tahu dan datang meminta brosur. Bahkan seorang sopir menghentikan mobilnya dan meminta satu. Lebih menarik lagi, seorang polisi juga menghampiri seorang inisiat untuk mendapatkan satu lembar brosur. Hal ini menambah semangat para inisiat untuk membagikannya dengan lebih antusias lagi demi memuaskan setiap uluran tangan dan menyampaikan kasih Guru. Sejumlah kecil tunawisma dan anak-anak menawarkan diri untuk membantu sehingga proses distribusi menjadi lebih cepat. Dengan bantuan dari sopir lokal, rekan-rekan praktisi berhasil mengunjungi 8 wihara dan semuanya tidak hanya mengizinkan inisiat-inisiat untuk membagikan di dalam wihara, tetapi juga setuju untuk menyimpan sejumlah brosur untuk diambil orang-orang. Berkat bantuan sopir di sepanjang jalan, para inisiat mampu mengatasi segala macam halangan dan akhirnya berhasil membagikan 27.000 lembar brosur dengan lancar.

Pada hari ketiga tanggal 10 April, para inisiat memutuskan untuk memublikasikan ‘Cara Hidup Alternatif’ di koran lokal. Seorang pemilik restoran vegetarian merekomendasikan untuk memublikasikannya di koran populer "Weekly Eleven" yang memiliki kualitas cetak tinggi. Para inisiat segera mengunjungi perusahaan koran dan yang menyenangkan mereka, staf di sana sangat mendukung. Setelah melalui beberapa diskusi, mereka mengatur untuk memasang pengumuman sehalaman penuh di koran itu selama 3 minggu sehingga kasih Tuhan dapat dirambatkan ke setiap pelosok Myanmar. Seorang teman dari sopir inisiat juga memberitahu mereka bahwa aksi mereka sudah menarik perhatian media lokal dan sebuah koran bahkan melaporkan aktivitas pendistribusian brosur di Burma. Mendengar berita itu, para inisiat merasa sangat terangkat.

Secara umum, semua inisiat yang berpartisipasi merasakan suatu mukjizat karena mereka dapat membagikan 40.000 lembar brosur dengan lancar di sebuah negara yang situasi politiknya tidak stabil. Meskipun mereka menemui banyak masalah dan kesulitan, semuanya diperlancar atau pada akhirnya terpecahkan. Mukjizat terjadi satu per satu. Mereka dengan sangat jelas mengerti bahwa berkah dan bimbingan Gurulah yang menjadikan mereka mampu menyelesaikan misi itu dengan sukses.

 

Beritahu teman tentang artikel ini

Apa yang dapat manusia lakukan untuk melawan berjangkitnya wabah penyakit yang berulang-ulang? Untuk menanggapi pertanyaan ini dan menyelamatkan jiwa hewan yang tak terhitung jumlahnya, Guru secara pribadi  menyusun sebuah artikel singkat yang lengkap dengan ilustrasi warna-warni yang berjudul ‘Cara Hidup Alternatif.’. Selebaran ini menyediakan informasi dasar mengenai gaya hidup vegetarian serta sebuah daftar “Tokoh  Dunia yang Bervegetarian dan Vegan”.
Silakan merujuk ke situs http://AL.Godsdirectcontact.org.tw untuk rinciannya. Versi cetak dalam berbagai bahasa akan segera tersedia. Anda dipersilakan untuk meneruskan, mencetak ulang, atau membuat rujukan ke situs Internet yang memuat selebaran ini.