Bepergian ke Negara-Negara
di Bagian Utara untuk
Mempromosikan Diet Welas Asih

Menciptakan Perkampungan Global yang Vegetarian dan Welas Asih
Mongolia and Rusia

 

Dicatat oleh Saudari-initiat Wenjuan Cai
Disusun oleh Grup Berita Taoyuan , Formosa (Asal dalam bahasa China)

Mongolia terletak di antara China dan Rusia dan berpenduduk lebih dari dua juta orang. Mongolia mempunyai wilayah yang luas dan kepadatan penduduknya rendah. Ulan Bator, ibu kota Mongolia adalah kota terbesar di negeri ini. Pada tanggal 12 Juni tengah malam Tahun Emas 3 (2006), 17 inisiat Formosa tiba di Ulan Bator. Segera setelah keluar dari pabean, kami disambut oleh lebih dari sepuluh inisiat Mongolia yang telah menunggu kami. Hal itu sangat menyentuh hati kami. Pada saat kami tiba di Center setempat dan makan malam, waktu sudah lewat jam dua pagi, jadi kami memutuskan untuk bermeditasi bersama sampai subuh.


Siaran Televisi - Sambutan Sepenuh Hati

Tanggal 13 Juni pagi, kami membagi rombongan menjadi lima grup dan dipandu oleh lima inisiat setempat yang ditentukan oleh Saudari Baasandamba, salah satu siswa penghubung Mongolia. Kami pergi berjalan kaki ke berbagai tempat yang berbeda di kota untuk membagikan pamflet. Orang Mongolia ramah dan berhati murni. Mereka menerima pesan ‘Cara Hidup Alternatif’ dengan gembira. Setelah menerima pamflet, beberapa orang berkata dengan bahagia kepada kami, "Oh, saya kenal grup kalian, saya melihat kalian di TV…" Pada mulanya kami merasa heran. Belakangan kami mendengar bahwa seorang inisiat setempat yang namanya Nominjin, adalah seorang penyanyi yang sangat terkenal. Lagu-lagunya sekarang berperingkat nomor satu di antara lagu-lagu yang sangat populer di Mongolia. Semalam para wartawan mengikutinya ke bandara ketika dia datang menyambut kami. Oleh karena itu, berita tentang kegiatan pembagian pamflet kami segera mengudara di televisi.

Karena kami harus pergi ke Rusia malam itu, kami kembali ke Center sekitar jam empat sore. Secara keseluruhan, kami membagikan sekitar 10.000 pamflet dalam waktu kurang dari satu hari. Hati kami tergugah oleh semangat para inisiat Mongolia yang dengan sepenuh hati mempromosikan ajaran Guru dan membagikan pamflet. Mereka memberi tahu kami bahwa sebelumnya mereka telah menulis surat kepada Presiden Mongolia dan juga mengunjunginya untuk memperkenalkan gaya hidup vegetarian. Dan sang presiden sangat mendukung cita-cita ini.

Demi mempromosikan diet vegetarian, seorang-saudari inisiat bekerja keras meneliti dan mengembangkan makanan vegetarian pengganti daging. Dia menjelaskan bahwa karena harga daging semakin mahal, maka orang-orang Mongolia sangat bergairah dan penuh pengharapan begitu mereka mendengar tentang makanan vegetarian pengganti daging yang lebih sehat dan murah.  Sepengetahuan kami, berkat usaha keras para inisiat setempat, di Mongolia ada banyak inisiat, dan sekitar 700 praktisi Metode Kemudahan. Di antara 700 orang itu, 150 orang sekarang sedang menantikan inisiasi. Melihat semua hal ini, kami memutuskan untuk lebih memperhatikan perjalanan ke Rusia, dan pergi ke sana satu hari lebih awal daripada rencana.

 


Menunjungi Parisnya Siberia

Meninggalkan Ulan Bator, kami tiba di Irkutst pada tanggal 14 Juni pagi. Irkutsk, sebuah kota di Rusia bagian selatan terkenal sebagai "Parisnya Siberia", dan sekarang merupakan pusat perekonomian Siberia bagian timur dengan jumlah penduduk sebanyak 800.000 jiwa. Kami membagi rombongan menjadi tiga grup dan seorang inisiat Mongolia yang mengerti bahasa Rusia menemani kami.

Kami kemudian membagikan sekitar 2.000 pamflet berbahasa Rusia di sepanjang Sungai Angara di dekat hotel kami. Malam harinya, ketika kami duduk bersama untuk mengkaji ulang pekerjaan kami selama hari itu, kami merasa perlu meningkatkan efisiensi kami. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk melakukan meditasi dengan baik malam itu agar terisi kembali dengan energi. Kami juga berdoa agar esok harinya setiap pamflet akan menemukan orang yang tepat.


Berpaling ke Dalam, Masalah Terpecahkan dengan Mudah

Pada tanggal 15 Juni, kami membuat rencana perjalanan tiga rute dan segera berangkat setelah makan pagi. Kami berjalan kaki sambil memberikan pamflet di sepanjang jalan, di taman, pemberhentian bus, atau di pasar. Kami sangat bahagia karena tidak satu pun dari tiga grup kami yang mendapat pertanyaan dari polisi. Sebaliknya, beberapa penduduk setempat mendekati kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan mendengarkan penjelasan kami dengan sungguh-sungguh. Seorang wanita tua yang berjualan makanan kecil di taman juga mengizinkan kami untuk menaruh sejumlah pamflet di kiosnya. Ketika kami sampai di pasar lokal yang terbesar, pasar itu penuh sesak dengan penjual keliling dan orang yang tak terhitung banyaknya. Dengan segera, seluruh pamflet yang kami miliki terbagi habis. Siang harinya, ketika kami kembali ke hotel untuk beristirahat makan siang, wajah semua orang terlihat berseri-seri dan tersenyum lebar. Pemimpin tim juga sudah mengadakan perjanjian dengan dua surat kabar besar untuk menyisipkan 12.000 pamflet ke dalam surat kabar setempat.

Pada tanggal 16 Juni, kami pergi ke Danau Baikal, danau terbesar di dunia. Di sepanjang jalan terlihat hutan cemara yang sangat cantik. Pemandu perjalanan kami merasa sangat bahagia dan senang dengan grup kami. Dia memberi tahu kami bahwa dulu dia pernah menjadi seorang vegetarian, tetapi karena jadwal kerjanya yang sibuk, maka ia tidak dapat mempertahankannya. Tetapi besok, dia akan beralih kembali ke diet vegetarian. Kami segera menanggapi, "Oh! Anda dapat memulainya sekarang juga" dan kami kemudian memberikan sebuah nasi gulung keju vegetarian kepadanya. Dalam perjalanan ke danau, kami mengunjungi Museum Arsitektur Kayu 'Taltsy dan sebuah desa yang dinamakan Listvyanka untuk mengenal kehidupan orang-orang di sana. Kami mengedarkan pamflet kepada orang-orang yang kami jumpai di sepanjang jalan itu, dan menyelipkan pamflet ke dalam kotak pos di daerah perumahan. Sebagian besar orang-orang Rusia menerima pesan dengan sikap yang ramah dan membacanya dengan teliti.

Pesta Perpisahan di Center Mongolia

Pada tanggal 17 sebelum subuh, kami kembali ke Mongolia. Inisiat setempat telah mengatur sebuah perjalanan bagi kami untuk menikmati tamasya sambil melihat-lihat kehidupan para pengembara. Hingga saat ini, 70% dari jumlah penduduk masih tinggal di padang rumput. Mereka menjalani kehidupan yang relatif miskin dan tidak mudah bagi mereka untuk berubah ke diet vegetarian. Oleh karena itu, merupakan hal yang lebih menantang untuk mempromosikan gaya hidup vegetarian di antara mereka. Namun, kami percaya bahwa dengan semangat dan ketulusan para inisiat Mongolia, serta berkah dari Tuhan, maka masalah apa pun tentu dapat dipecahkan. Karena kami harus terbang kembali ke Formosa malam itu, para inisiat Mongolia mengadakan pesta perpisahan bagi kami di Center setempat. Ada banyak pertunjukan dan nyanyian. Para inisiat Mongolia sangat spiritual dan kreatif karena banyak di antara mereka yang menggubah lagu dan menulis puisi untuk Guru. Hati kami sangat tersentuh saat mendengarkannya.

Penutup

Berkat pertolongan Guru, segalanya berjalan dengan lancar, tanpa halangan apa pun. Dalam satu minggu yang singkat, kami banyak belajar dan mendapat banyak pengalaman. Kami percaya bahwa dengan kasih agung dan berkah dari Tuhan, kesadaran orang-orang di kedua negara ini akan terangkat semakin tinggi.

Beritahu teman tentang artikel ini