Menciptakan Perkampungan Global yang Vegetarian dan Welas Asih
Rusia

Tuhan dengan Tepat Waktu Mengirim Malaikat untuk Mendukung Penyebaran Gagasan Vegetarian

Oleh Grup Berita Taoyuan, Formosa (Asal dalam bahasa China)

Grup inisiat Formosa lainnya membawa pamflet ‘Cara Hidup Alternatif’  ke Rusia bagian timur. Mereka mengunjungi Vladivostok, Khabarovsk, dan tempat lainnya dari tanggal 16 Juni sampai 21 Juni Tahun Emas 3 (2006) untuk berbagi pesan Tuhan.


Vladivostok

Vladivostok mendapat sebutan sebagai San Francisco Timur. Itu adalah sebuah kota pantai yang indah yang dibangun di sepanjang lereng gunung. Menurut pemandu perjalanan kami, sebagian besar penduduk setempat tidak menganut kepercayaan agama tertentu. Orang-orang beragama yang sedikit itu termasuk Gereja Ortodoks Timur. Pada tanggal 17 Juni pagi, kami membagi rombongan menjadi tiga grup untuk membagikan pamflet di tempat-tempat di mana orang banyak berkumpul, seperti Central Square, Golder Horn Bay, Bright Street, stasiun kereta api, dan stasiun bus.

Di stasiun kereta api, para inisiat bertemu dengan seorang dokter wanita yang sangat setuju dengan gagasan kami. Setelah berdiskusi sebentar, kami mengetahui bahwa dia telah menjadi seorang vegetarian selama dua belas tahun dan percaya bahwa semua orang di dunia ini seharusnya menjadi vegetarian. Tersentuh dengan kata-katanya, para inisiat menghadiahkan kepadanya sebuah bandul yang ada foto Guru di atasnya. Dia merasa sangat bahagia saat melihat foto Guru, karena dia berpikir bahwa Guru dan dirinya tampak serupa; jadi dia merasa sangat dekat dengan Guru. Sebelum pergi, dia meninggalkan data pribadinya kepada kami dan meminta kami untuk menghubunginya di kemudian hari.

Seorang dokter wanita (yang berpakaian coklat di tengah) dengan para inisiat

Ketika kami berada di pintu keluar kereta api bawah tanah dekat Bright Street, tiga pemuda tiba-tiba muncul. Mereka mengambil beberapa helai pamflet untuk dibaca. Lalu mereka kembali lagi dan meminta setumpuk pamflet dari kami dan mulai membagikannya dengan rajin. Hati kami terasa hangat ketika melihat mereka dengan bersemangat memberikan pamflet kepada orang-orang. Kami sangat berterima kasih kepada Tuhan yang telah mengirimkan tiga malaikat yang baik budi kepada kami untuk membesarkan hati kami dan mengingatkan kami untuk selalu beriman!

Kami juga merasakan keramahan dari para penjual keliling ketika kami sedang berjalan keliling. Melihat kami bekerja keras dengan semangat tinggi, wajah mereka menunjukkan tanda setuju. Di stasiun bus, orang-orang bergegas untuk mengejar bus mereka dengan tepat waktu, jadi angka penolakannya tinggi. Kami merasa frustrasi dengan banyaknya penolakan, akan tetapi secara menakjubkan, beberapa pemuda berusia sekitar 17 atau 18 tahun muncul, dan salah satu dari mereka meminta sebuah pamflet dari kami. Pada mulanya kami berpikir bahwa dia melakukannya hanya untuk main-main. Tetapi, setelah kami menunjukkan gambar dari para inisiat di seluruh dunia yang sedang membagikan pamflet ini, dia segera mengubah kelakuannya dari bermain-main menjadi serius. Teman-temannya yang mengolok-oloknya juga ikut membagikan pamflet bersamanya. Moral kami sangat terangkat dengan adanya keajaiban ini.

Para Utusan Tuhan – pemuda setempat membantu membagikan pamflet

Seorang wanita modern membaca pamflet kami, lalu meminta empat lembar lagi untuk temannya. Dia berkata bahwa dia adalah seorang pengikut setia dari Gereja Ortodoks Timur. Para pengikut Gereja Timur Ortodoks percaya kepada Yesus Kristus, dan pengikut yang tulus semuanya adalah vegetarian. Oleh karena itu, dia merasa cocok dengan cita-cita kami. Setelah mendengar komentarnya, kami merasa bahagia dan bersemangat untuk terus membagikan pamflet ini. Sesuai dengan jadwal, kami berangkat ke Khabarovsk malam itu juga dengan naik kereta api selama 13 jam untuk pembagian tahap berikutnya.


Khabarovsk

Kami tiba di sebuah hotel di Khabarovsk pada tanggal 18 Juni pagi. Setelah istirahat sebentar dan makan secara sederhana, kami membagi rombongan menjadi dua grup untuk membagikan pamflet di beberapa daerah sibuk, seperti Central Park, Lenin Square, Church Square, pasar tradisional, stasiun bus, jalan-jalan, dan stasiun kereta api.

Ketika seorang saudari sedang bekerja di Central Park, seorang penjaga memberi tahu bahwa dia tidak diperkenankan berada di sana, jadi dia harus segera pergi. Pada saat itu, sepasang suami istri yang membaca pamflet kami di dekat situ memperhatikan apa yang sedang terjadi dan berbicara kepada penjaga itu. Setelah itu, penjaga tersebut berhenti menghalau saudari itu. Sekali lagi kami berterima kasih kepada Tuhan atas dua orang malaikat utusan-Nya! Ketika seorang saudara sedang membagikan pamflet di atas jembatan di depan Lenin Square, seorang anak muda berusia 17 tahun ingin membantu. Anak muda itu begitu efisien sehingga saudara kami tidak dapat menyamai kecepatannya. Dia membagikan 500 pamflet dengan cepat sekali. Bahkan yang lebih menyentuh lagi adalah bahwa sahabat muda itu tidak pergi sampai seluruh pekerjaan kami rampung.

Pagi hari berikutnya (19 Juni), kami melanjutkan pembagian pamflet di pasar tradisional, stasiun bus, dan stasiun kereta api yang dekat dengan jalan utama. Kami harus membatalkan kegiatan pembagian pamflet di sore harinya karena hujan deras. Jadi, kami memutuskan untuk membiarkan kantor pos untuk mengantarkan pamflet yang tersisa ke kotak pos penduduk setempat.

 

Di pertengahan perjalanan, pemandu kami tidak dapat menemani kami lagi. Akan tetapi, tiba-tiba muncul seorang pemandu lain yang muncul di depan kami, dan membantu secara sukarela; dia bernama Bapak Andrey. Utusan dari Tuhan ini sangat rajin dan cerdas. Setelah dengan saksama menilai situasi kami,  dia memberi banyak usulan baik yang sesuai dengan kebiasaan setempat dan minat publik. Misalnya, lebih dari 99% penduduk setempat tidak mengerti bahasa Inggris. Penduduk setempat tidak menginginkan penyebaran khotbah, tetapi berorientasi pada kesehatan. Oleh karena itu, Bapak Andrey mengusulkan agar kami mengubah bagian belakang pamflet dari bahasa Inggris menjadi daftar bahan-bahan vegetarian dan resep dalam bahasa Rusia. Hal ini akan membantu penduduk setempat untuk menjadi vegetarian dengan lebih mudah. Dia bahkan menyuruh kami untuk belajar mengucapkan "makanan sehat" dalam bahasa Rusia sehingga penduduk setempat mau menerima selebaran kami. Dia dengan sabar mengajari kami cara mengucapkan kata-kata itu, sampai kami dapat mengucapkan semuanya dengan benar.

Percobaan pertama kami menunjukkan hasil yang sangat positif, dan proses pembagian menjadi lebih lancar setelah itu. Dengan segera kami mengurangi jurang pemisah di antara kami dengan penduduk setempat, dan angka penerimaan pamflet meningkat tajam. Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Andrey atas usulan dan petunjuknya yang tepat untuk menghadapi masalah yang sering kami jumpai selama kegiatan pembagian sebelumnya. Beberapa orang sangat tertarik terhadap makanan vegetarian, dan sering mengajukan pertanyaan seperti "Tahu, gluten itu apa?", "Bagaimana Anda memasak makanan vegetarian?", dan "Apakah Anda mempunyai resep vegetarian?" Beberapa orang kurang beruntung dalam segi keuangan dan tidak mempunyai komputer di rumah untuk membuka internet. Oleh karena itu, membawa beberapa resep vegetarian dan bahan-bahan yang bersangkutan sangat membantu dalam membagikan pamflet ‘Cara Hidup Alternatif’, dengan usaha yang separuh saja dapat memberikan hasil dua kali lipat.

Ketika kami kembali dari Khabarovsk ke Vladivostok, tujuh warga negara China mengambil kesempatan yang jarang terjadi untuk belajar Metode Kemudahan melalui pengaturan dari seorang wanita yang dengan tulus menantikan inisiasi. Ketika kami mengetahui kerinduan spiritual mereka dan situasi sulit mereka bekerja di luar negeri, kami mengeluarkan publikasi Guru, pakaian surgawi, dan bahan-bahan vegetarian, dll. untuk diberikan kepada para praktisi baru itu. Memandang mereka yang dengan ceria menerima hadiah dari Tuhan, kami semua merasa terangkat oleh kasih suci Guru!

Selama perjalanan pembagian pamflet, kami berulang kali menyaksikan mukjizat Tuhan, dan kami dapat terus merasakan perlindungan Guru sehingga berbagai kesulitan yang kami hadapi dapat diselesaikan dengan cepat. Misalnya, biasanya seorang polisi akan menanyai setiap orang Asia yang lewat. Namun, ketika mereka melihat kami membagikan pamflet, mereka akan mengamati kami secara diam-diam seperti pengawal, tetapi tidak ikut campur dalam kegiatan kami. Setiap kali ketika para inisiat merasa kecil hati karena penolakan yang terus-menerus, maka malaikat baik budi akan muncul tepat pada waktunya untuk membantu mereka membagikan pamflet. Kami menghubungkan sukses kami dengan Guru. Tanpa berkah Guru, kami tidak akan pernah dapat melakukan pembagian dengan sedemikian lancarnya di negara yang tidak dikenal dan dengan rintangan bahasa seperti itu.

 

Beritahu teman tentang artikel ini