Menciptakan Perkampungan Global yang Vegetarian dan Welas Asih
Namibia dan Botswana

Membagikan Warta Kasih
kepada Penduduk di Belakang Rumah Tuhan

Oleh Grup Berita Johannesburg  (Asal dalam bahasa Inggris)

Namibia

Pada tanggal 15 Juni Tahun Emas 3 (2006), para inisiat dari Center Johannesburg terbang ke Windhoek, Namibia untuk membagikan selebaran ‘Cara Hidup Alternatif’. Ini merupakan tempat kelima dalam kunjungan inisiat ke negara-negara tetangga sekitar Afrika Selatan. Setibanya di sana, para inisiat membagikan sekitar 800 lembar brosur berbahasa Inggris kepada penduduk setempat yang bekerja di pusat kota. Di pagi hari berikutnya mereka mendistribusikan sekitar 200 brosur dengan menaruhnya di mobil-mobil dan membagikannya kepada pejalan kaki. Seorang wanita Timur mendatangi para inisiat untuk menanyakan di mana dia dapat membeli produk vegetarian. Mereka menjelaskan kepadanya bahwa dia dapat menemukan makanan vegetarian di hampir semua tempat dan dia juga dapat dengan mudah menyiapkan masakan vegetarian sendiri. Seorang laki-laki lain memberitahu inisiat bahwa dirinya sangat gembira saat melihat kami membagikan berita vegetarian karena dia menjalankan diet vegetarian dan berasal dari kelompok Adven Hari Ketujuh. Dia menjelaskan bahwa gerejanya juga mendukung diet vegetarian.

Para inisiat kemudian mengunjungi kantor pos utama dan menitipkan 1000 lembar brosur untuk dimasukkan ke setiap kotak pos.

Mereka kemudian mengendarai mobil selama 4 jam ke Swakopmund, sebuah kota indah di Namibia di mana lautan bertemu dengan padang pasir. Pertemuan padang pasir yang panas dengan Samudra Atlantik yang dingin telah menciptakan sebuah pemandangan mistis di pagi dan sore hari. Para inisiat sangat menikmati pemandangan yang mistis dan gaib ini. Seribu lembar brosur dibagikan di tempat khusus ini dan disambut ramah oleh penduduk setempat yang melewati toko buah dan pusat-pusat informasi wisata.

Inisiat-inisiat sangat gembira saat melihat beberapa penduduk lokal yang datang dengan sendirinya untuk menerima brosur ‘Cara Hidup Alternatif’ dan bahkan menghentikan mobil mereka untuk mengambil hadiah yang sangat berharga ini. Tidak terlihat selembar brosur pun yang terbuang; ini adalah sebuah bukti telah terangkatnya planet ini dan datangnya Zaman Keemasan. Jiwa-jiwa di bumi ini telah mengenali pesan kasih ketika mereka menerimanya.


Botswana

Pada hari Jumat, tanggal 16 Juni Tahun Emas 3 (2006), para inisiat dari Center Johannesburg berangkat dengan 4000 lembar brosur ‘Cara Hidup Alternatif’ untuk dibagikan di Botswana yang merupakan tempat tujuan keenam dan yang terakhir dalam kunjungan mereka ke negara-negara tetangga Afrika Selatan. Botswana adalah negara yang indah dan terkenal dengan fauna dan floranya yang lebat dan memiliki Delta Okavango yang sangat terkenal. Delta di pedalaman ini merupakan delta yang paling besar di dunia. Botswana berpopulasi sekitar 1,5 juta jiwa, dan ibu kotanya, Gaborone, berpenduduk sekitar 186.000 jiwa

Kami tiba di Gaborone siang hari dan dapat memulai pembagian brosur sesudah jam 3 siang. Ketika sedang mengendarai ke sekeliling untuk mencari tempat yang tepat, kami melihat sebuah jembatan yang sangat ramai di daerah stasiun kereta. Kami memutuskan untuk kembali, tetapi entah kenapa kami mengambil putaran yang salah dan akhirnya kami berada di depan sebuah gedung yang indah, "Departemen Kesehatan", Sekali lagi kami menyadari bahwa Gurulah yang menyetir kami ke jalur ini dan itu bukanlah putaran yang salah! Kami diberi tahu oleh satuan keamanan bahwa ada sekitar 2000 orang yang bekerja di dalam gedung! Mereka menyuruh kami untuk menaruh sebagian brosur di pintu masuk sehingga para karyawan dan tamu yang datang dapat mengambil ketika mereka masuk dan keluar. Mereka juga meminta kami untuk pergi ke gedung pemerintahan lain di sekitarnya. Kami juga mendapatkan kesempatan untuk menaruh brosur di atas mobil. Melalui arahan Guru, kami dapat menggapai banyak karyawan pemerintah yang bekerja di departemen kesehatan, pendidikan, peradilan, dan bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa!

Semuanya berjalan sangat lancar. Kami membagikan banyak brosur, dan kira-kira satu jam kemudian kami masuk ke dalam mobil lagi. Kali ini, Guru mengarahkan kami ke daerah stasiun bus dan stasiun kereta dan kami memutuskan untuk berdiri di kaki jembatan di dua sisi sehingga kami dapat membagikan kabar kasih ini dengan orang-orang yang masuk ataupun keluar dari stasiun. Ada ribuan orang dan kadang-kadang kami dikelilingi oleh banyak orang sehingga mereka harus menunggu untuk mendapatkan brosur! Kami bekerja secepat mungkin dan mengusahakan yang terbaik untuk membagikan selembar brosur kepada semua orang yang lewat! Dalam waktu sekejap, kami sudah membagikan hampir semua selebaran yang kami miliki, jadi kami berpikir untuk menyisakan beberapa ratus lembar untuk dibagikan di hari berikut di daerah yang berbeda. Kami bertemu seorang laki-laki yang baik hati. Dia tinggal di Botswana, dan dia sangat berminat untuk belajar tentang vegetarisme dan hal-hal yang berhubungan dengan spiritual. Dia sangat tulus dan penuh kasih sayang, dia bahkan membawa Alkitab dalam tasnya! Dia menyebutkan bahwa dia merasa sakit hati karena ada begitu banyak binatang yang menderita hanya untuk sepiring makanan dan betapa hatinya terluka ketika memikirkan hewan yang sedang dianiaya. Di bawah bimbingan Guru, kami dapat dengan mudah mengingat beberapa ungkapan dalam Kitab Suci! Kami juga menjelaskan, Yesus dan Tuhan penuh dengan kasih sayang dan tidak akan membuat makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang lemah, indah, dan lugu ini menderita demi hal-hal yang tidak perlu ini. Laki-laki itu tampak dapat menerimanya dan memberi tahu kami bahwa saudarinya juga sudah menjadi vegetarian. Kami memberikan satu buku contoh lagi untuk saudarinya dan dia sangat berterima kasih!
 

Pagi berikutnya kami membawa brosur terakhir ke pusat perbelanjaan yang dekat. Ketika kami tiba, kami memasang beberapa poster dan meninggalkan sejumlah brosur di apotek. Menyadari bahwa Universitas Botswana berdekatan, maka kami memutuskan untuk membagikan brosur terakhir, poster, dan buku contoh di sana. Semua orang sangat ramah dan bersedia menerima brosur. Karena hampir semua mahasiswa sedang berlibur, maka mereka meminta kami untuk meninggalkan sejumlah brosur di perpustakaan.

Kesediaan untuk menerima pesan kasih dari Tuhan sangatlah menakjubkan untuk disaksikan. Penduduk setempat sangat berminat dan sangat ramah! Terima kasih, Guru, atas bimbingan dan dukungan-Mu yang penuh kasih selama perjalanan ini. Kami selamanya bersyukur atas kesempatan untuk membagikan berita yang sangat penting ini kepada negara-negara tetangga kami!

 

Beritahu teman tentang artikel ini