Perkembangan Positif di Planet Bumi

Tas Plastik – Dalam Proses Penarikannya

Oleh Grup Berita Inggris (Asal dalam bahasa Inggris)

Larangan atau anjuran untuk tidak menggunakan kantong plastik telah menjadi tren yang berkembang secara internasional, dan hal ini merupakan pertanda yang meyakinkan lainnya tentang kesadaran yang semakin meningkat di atas planet ini.

Denmark telah merintis hal ini jauh di masa lampau, yaitu pada tahun 1994 dengan memberlakukan sebuah pajak dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan tas-tas kertas dan plastik sebesar 66 persen.

Kerajaan Bhutan di Himalaya telah membuka diri dengan dunia barat sebelum peralihan milenium baru, dan mempunyai pandangan yang jauh untuk melindungi alam serta kesejahteraan rakyat mereka, termasuk binatang. Negara ini juga telah menerapkan sebuah larangan keras mengenai penggunaan tas plastik.

Dari tahun 2002, aksi menentang plastik mulai muncul sebagai sebuah gerakan yang mendunia: Irlandia memperkenalkan “plastax” 15 sen pada tas plastik sehingga mengurangi penggunaan bahan itu sebesar 90%. Bangladesh mengesahkan sebuah rancangan undang-undang secara bulat untuk melarang produksi, impor, pemasaran, penjualan, pameran, penyimpanan, penyaluran, dan pembawaan tas-tas plastik secara keseluruhan.

Pada tahun-tahun berikutnya, banyak pemerintah dari berbagai negara yang mengakui berbahaya tas plastik terhadap lingkungan, dan secara aktif mencari cara untuk memecahkan persoalan tersebut.

Pada bulan Mei tahun 2003, tas-tas plastik tipis yang dibuat secara tidak sah di Afrika Selatan akan dikenakan denda yang berat (sekitar US$14.000) atau masa penjara 10 tahun bagi mereka yang melanggar hukum tersebut.

Malta dengan sukses menerapkan sebuah pajak-lingkungan terhadap tas-tas plastik di awal Tahun Emas 2 (2005), dan jumlah penggunaan tas-tas plastik di negara tersebut telah turun sebesar 25 juta dalam dua tahun.

Pada Tahun 2005, para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Perancis secara bulat memberikan suara untuk melarang tas-tas plastik yang tidak bisa hancur mulai dari tahun 2010. Italia juga telah mengesahkan sebuah hukum yang serupa untuk pelarangan tersebut yang akan dimulai pada tahun 2010.

Di Australia, mengikuti inisiatif dari beberapa kota kecil di negara tersebut yang telah mengurangi penggunaan tas plastik sebesar 45 persen antara tahun 2002 dan 2005. Undang-undang negara bagian Victoria memperkenalkan sebuah retribusi 10 sen pada setiap penyerahan tas plastik. Pergerakan tersebut dilihat sebagai sebuah katalisator untuk pelarangan seluruh negara. New South Wales dan Australia Selatan sekarang telah mempertimbangkan tindakan yang serupa.

Di India, negara bagian Sikkim Gunung Himalaya bangga akan dirinya yang menjadi negara bagian pertama yang secara efektif menerapkan pelarangan penuh terhadap tas-tas plastik. Negara bagian lain seperti Himachal Pradesh, Goa, Kerala, dan Karnataka, semua telah menerapkan hukum yang serupa. Penambahan yang terakhir pada daftar adalah negara bagian barat Maharashtra dimana Mumbai terletak. Hukum mereka yang diterapkan pada bulan Agustus 2005 telah melarang produksi, penjualan, dan penggunaan semua tas plastik. Pelanggar akan dikenakan denda atau hukuman penjara.
Kampanye ‘Hari Tanpa Tas Plastik’ di Hong Kong secara sukses mengangkat kesadaran publik akan pengurangan penggunaan tas plastik

Pada tahun-tahun yang lalu, Pemerintah Hong Kong telah membuat usaha yang luar biasa untuk mengurangi penggunaan tas plastik. Mengikuti kampanye ‘Hari Tanpa Tas Plastik’ yang sukses besar di Tahun Emas 3 (2006), pemerintah memotong lebih dari 40% penurunan dalam penggunaan tas plastik oleh pedagang yang ikut berpartisipasi. Dan sekarang, pembuatan undang-undang tersebut semakin dekat lagi dengan pengesahan sebuah retribusi lingkungan pada tas-tas untuk memotong penggunaannya sebesar satu miliar dalam satu tahun.

 Di Kanada, sebuah kota kecil yang disebut Leaf Rapids di Manitoba akhir-akhir ini menerapkan sebuah peraturan ramah lingkungan. Sejak tanggal 2 April, Tahun Emas 4 (2007), para pedagang toko tidak lagi diizinkan untuk memberi atau menjual tas-tas plastik sekali-pakai, akan tetapi hanya diizinkan yang multi-pakai - tas yang dapat digunakan kembali. Perundang-undangan baru tersebut didukung oleh “bawa tas kamu sendiri”, sebuah program tas-lingkungan yang dapat digunakan kembali, yang membawa para pedagang, pelanggan, dan masyarakat bersama-sama untuk melindungi lingkungan. Pemerintah provinsi Ontario sedang merencanakan untuk mengurangi penggunaan tas-tas plastik sebesar separuhnya pada lima tahun ke depan melalui sebuah kerja sama dengan Dewan Daur-Ulang Ontario dan asosiasi-asosiasi penjual bahan makanan serta pedangang eceran. Dengan 7 juta tas plastik yang digunakan setiap hari saat ini, sebuah pengurangan sebesar 50% akan berarti lebih dari satu miliar pengurangan penggunaan tas di Ontario. 
Zanzibar, Tanzania, telah melarang tas plastik dalam sebuah usaha untuk melindungi ekologinya yang terancam. Direktur perlindungan lingkungan pemerintah negara tersebut mengatakan, “Kita harus meletakkan lingkungan di atas segalanya.”

Rwanda, Republik Somaliland, Kenya, dan Tanzania telah menyatakan ketidak-sahan tas plastik tipis. Uganda menerapkan sebuah larangan yang serupa dari tanggal 1 Juli tahun ini, dan masyarakatnya didorong untuk menggunakan bahan-bahan pembawa yang lebih tradisional seperti daun pisang.

Pada bulan Maret tahun ini, kota dan kabupaten San Francisco, Amerika Serikat, menjadi kota yang pertama yang mengesahkan sebuah perundang-udangan yang melarang tas belanja plastik. Dari bulan September, semua supermarket besar di negara bagian Kalifornia akan diwajibkan oleh hukum untuk menggunakan tas belanja yang dapat didaur ulang atau yang dapat hancur dengan alami, dan apotek-apotek besar akan menerapkannya pada bulan Maret berikutnya. Kota-kota lain seperti Portland Oregon juga telah diharuskan untuk mengikuti hal ini.  
‘Saya Bukan Sebuah Tas Plastik’ oleh Anya

Rantai barang eceran yang besar juga bergabung dalam aksi ini, mereka melakukannya dengan cara-cara inovatif demi mendorong pebelanja untuk mengubah kebiasaan tas mereka. Beberapa toko meyakinkan pelanggannya dengan desain alternatif yang dapat digunakan kembali. Trader Joe’s di Amerika Serikat akhir-akhir ini memperkenalkan tas biru dan hijau yang mengkilap yang sedang dijual di semua negara. Dan supermarket Sainsbury di Inggris menawarkan sebuah tas rancangan Anya Hindmarch dengan kata-kata, “Saya bukan sebuah tas plastik”, yang kemudian menjadi sebuah sukses besar. Begitu juga di Britania, pedagang besar seperti Tesco, Marks & Spencer, dan Sainsburys. Toko Walmart telah menyetujui untuk mendorong pelanggan untuk menggunakan tas plastik dan kertas lebih sedikit. Dalam usaha untuk mendorong penggunaan tas plastik yang dapat digunakan kembali, mereka akan menyediakan tas-tas bawaan yang dapat didaur ulang pada akhir Tahun Emas 5 (2008). Dengan demikian, Emisi karbondioksida diharapkan akan berkurang sampai dengan 58.500 ton setahun, setara dengan menghilangkan 18.000 mobil dari jalan!

Pergerakan tersebut tidak hanya didukung oleh perundang-undangan pemerintah dan pedagang besar, tetapi juga dari orang-orang yang bertanggung jawab. Mereka secara sepakat berinisiatif dan mengatur sebuah larangan dalam komunitas lokal mereka sendiri.
Usaha Ben Kearney telah membuat tas pertama Coles Bay Australia menjadi gratis di kota.

Cole Bay, sebuah komunitas kecil di Tasmania, Australia, telah menarik semua tas-tas plastik di semua toko barang ecerannya sejak tahun 2003. Hal tersebut dimulai oleh pemilik toko roti setempat, Ben Kearney, dengan dukungan penuh dan partisipasi dari semua pedagang eceran di kota tersebut. Rancangan dan pemberian harga pada tas kain dan kertas alternatif disetujui. Lima tas gratis didistribusikan ke setiap rumah tangga, dan itu telah berhasil dilakukan!

Di bulan Agustus 2005, Komunitas Collingwood di Golden Bay, Selandia Baru, mengumumkan keputusannya untuk tas belanja gratis, dan secara resmi menjadi yang pertama di Selandia Baru untuk mencapai hal ini dalam jangka waktu tujuh minggu sejak tanggal 4 Oktober.

Tuan Chen Fei mendorong orang-orang untuk berhenti menggunakan tas plastik dengan menyediakan keranjang bambu tradisional bagi mereka

Petani China, Mr. Chen Fei ♥♥♥♥♥, yang tinggal di Yongjia, provinsi Zhejiang, berkeliling sepanjang provinsi, kemudian menyeberangi negara tersebut untuk berkampanye  mengenai penggunaan keranjang bambu tradisional untuk menggantikan tas plastik pada kegiatan belanja bahan pangan. Dalam rangka menghentikan polusi putih oleh pembuangan sampah plastik di Sungai Nan Xi di dekat rumahnya, dia mulai mengubah kotanya sendiri menjadi bebas tas plastik dengan memberikan keranjang kepada para penduduk dan toko-toko setempat demi mendorong mereka untuk berhenti menggunakan tas-tas plastik. Sisanya adalah sejarah. Selama 6 tahun terakhir, usaha yang tekun dari Tuan Chen Fei yang telah mendistribusikan lebih dari 6.000 keranjang, dan menganjurkan banyak untuk menghindari tas plastik. Pada tahun 2006, pemerintah China telah mempersembahkannya Penghargaan Bumi (Globe Award), piala lingkungan yang paling bergengsi di China.
Tekad Ibu Rebecca Hosking untuk membuat kotanya sendiri menjadi bebas tas plastik telah mengilhami komunitas lainnya di Inggris untuk ikut serta

Keseluruhan 43 pedagang di pasar kota Modbury di Devon, Inggris, secara sukarela telah menghentikan penyediaan tas plastik dari 1 Mei tahun ini. Hal itu semua dimulai ketika Ibu Rebecca Hosking, seorang kamerawati untuk program kehidupan satwa dari BBC, kembali dari pengambilan gambar di Hawaii, dimana dia terharu sampai menangis oleh pengaruh mengerikan pembuangan plastik bagi kehidupan laut. Bertekad untuk membuat kotanya menjadi bebas tas plastik, dia menunjukkan filmnya*  kepada semua

Terima kasih banyak kepada orang-orang ini atas kesadaran dan usaha mereka yang gigih. Kami berharap ada lebih dan lebih banyak individu, organisasi, serta pemerintah yang mengambil aksi yang sama untuk mengurangi penggunaan plastik; dan sebagai gantinya menggunakan bahan-bahan yang dapat hancur secara alami untuk membuat planet kita menjadi jauh lebih bersih dan sehat dalam waktu dekat di masa depan.

* Film perkenalan dapat dilihat pada situs web: http://www.messageinthewaves.com/index.php