Sebelum
bertemu dengan-Mu, Guru nan Suci
Aku adalah
sekuntum bunga layu berjiwa sedih
Namun dengan
Belas Kasih-Mu Engkau mengairiku
Dan Aku
berkembang lagi,
merasakan
kekuatan Kasih
Engkau
mengusap mataku yang buta karna rasa sakit, iri, dan sedih
Dan Aku
melihat-Mu…
Engkau
begitu cantik,
gemilang
bagai matahari yang tak terhitung banyaknya
Dan dengan lutut
gemetaran
Aku jatuh di
hadapan kaki teratai-Mu
Memeluk-Mu
dengan air mata bercucuran
Apa lagi
yang seseorang dapat lakukan
Saat Tuhan
berdiri di hadapannya?
Engkau
bisikkan rahasia Surga kepadaku
Dan suara
Surgawi-Mu menbuyarkan kegelapan
Ia bahkan
menundukkan kepala di hadapan-Mu,
di hadapan
Kebaikan dan Kesucian
Dan
menyadari bahwa Engkau telah menciptakan
semua
Buddha, dan dewa
Aku merasa
tenteram dan tinggal dengan hening bersama-Mu
Memimpikan
dunia-dunia lain…
Kini,
kupanggil nama-Mu terlebih dulu
sebelum
semua nama yang lain
Dan aku
berjanji tuk mencari-Mu di langit biru yang tiada akhir!
Untuk Guruku
satu-satunya dengan kasih dan hormat.
Krasimir |
|