Ketika Guru terkasih kita mendengar bahwa sebagian daerah Fiji terkena banjir parah karena hujan lebat baru-baru ini, Beliau segera menyediakan US$15.000 untuk meringankan penderitaan di daerah yang terkena musibah. Dengan berkah dan pengaturan sempurna dari Guru, tiga orang inisiat Australia memesan penerbangan pertama ke Fiji pada tanggal 15 Januari 2009. Begitu mereka sampai di Bandara Nadi, mereka menemui penduduk lokal bernama Poni, yang tidak hanya membantu mencarikan tempat tinggal, tetapi juga rela menjadi pemandu mereka. Pemilik rumah dimana inisiat tinggal menyewakan toko yang tidak dipakainya dengan harga yang sangat murah. Toko ini digunakan sebagai tempat untuk menyimpan dan menyiapkan barang bantuan untuk dibagikan. Dengan sangat cepat, mereka bisa menyewa sebuah mobil gerbong untuk mengirim perbekalan makanan yang sangat dibutuhkan yang dibeli dari sebuah perusahaan grosir besar. Tuhan mengirim banyak penolong kepada mereka, termasuk tiga anggota dari kelompok Gereja Advent Hari-Ketujuh. Bantuan tambahan ini memungkinkan tim bantuan dibagi menjadi dua kelompok kecil, dengan seorang saudara tinggal di toko untuk melanjutkan pengepakan bersama para penolong itu, sementara dua inisiat lainnya keluar untuk membagikan bungkusan makanan.
Ke manapun mereka pergi, Guru selalu mengirimkan seseorang untuk membimbing mereka kepada yang membutuhkan. Meskipun kondisi jalan berlumpur, tim mampu menyerahkan bantuan makanan pertama ke Lautoka, dimana orang-orang mengeluarkan semua barang dari rumah untuk dijemur. Di Kota Barotu, penasihat lokal menuntun mereka ke korban banjir dan pada hari terakhir mengatakan, “Saya sangat tersentuh hingga saya tidak bisa menemukan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan saya. Tuhan memberkati Maha Guru Ching Hai atas kebaikan hati Beliau.” Banyak korban banjir yang meminta mereka untuk menyampaikan terima kasih mereka kepada Guru atas perbuatan Beliau yang mulia dan mengirim salam mereka kepada Beliau. Tim bantuan sangat tersentuh melihat orang Fiji yang begitu lembut dan bersifat mulia yang terus memelihara semangat mereka tetap optimis dan gembira meskipun mendapat kesulitan. Mereka mengucapkan terima kasih kepada Guru atas segala berkah yang Beliau limpahkan kepada mereka pada saat usaha penyelamatan.
|