Lintasan Peristiwa

Umat manusia berada di persimpangan yang kritis karena terus dimanja oleh kebiasaan lamanya yang mempercepat pemanasan global. Dengan hati yang penuh kasih serta keadaan yang sangat mendesak, maka Maha Guru Ching Hai berbagi kebijaksanaan-Nya melalui selebaran yang baru untuk menyadarkan umat manusia tentang keharusan yang mendesak untuk mengadopsi gaya hidup alternatif demi membantu membalikkan pola perubahan iklim. Selebaran "SOS - Jadilah Vegetarian! Jadilah Hijau!" tidak hanya menampilkan fakta buruk, tetapi yang lebih penting lagi adalah agar kita beralih ke kehidupan yang berkelanjutan. Guru telah memberi pesan yang jelas: Diet Vegetarian, gunakan energi yang terbarukan, dan terapkan teknologi hijau adalah pilihan yang harus dilakukan oleh semua orang dan harus dimulai dari sekarang.

Selebaran dalam berbagai bahasa dapat diunduh di sini:
http://suprememasterchinghai.net/sos.htm


Indonesia

Gerak Jalan Kasih

Oleh Grup Berita Jakarta (Asal bahasa Indonesia)

[Jakarta] Gubernur Jakarta Fauzi Bowo menyatakan bahwa hari minggu terakhir setiap bulannya ditetapkan sebagai “Hari Tanpa Kendaraan” dalam rangka mengurangi emisi gas karbon. Para anggota Asosiasi Center Jakarta mengadakan Gerak Jalan Kasih di jalan-jalan bebas kendaraan bila ada wilayah baru yang mengadakan progam ini. Sampai bulan Desember, Tahun Emas 5 (2008), para rekan inisiat dan keluarganya sudah ikut enam kali acara Gerak Jalan Kasih. Dengan memakai  T-shirt SOS dan membagi-bagikan  selebaran SOS, mereka meningkatkan kesadaran tentang pemanasan global, menyampaikan kepada masyarakat tentang manfaat seketika serta jangka panjang dari cara hidup yang  ramah lingkungan, pola makan nabati, dan cara hidup yang lebih hijau.

       
   
<< Wali Kota Jakarta Barat H.M. Djoko Ramadhan berkata, “Sangat bagus jika kita makan lebih sedikit daging dan mulai makan lebih banyak sayur-sayuran.”
  Wali Kota Jakarta Utara (kiri) dan Wali Kota Interim Jakarta Selatan (kanan), menandatangani spanduk SOS  
       

Wali Kota Interim Jakarta Selatan, Bpk. Mara Oloan Siregar, Wali Kota Jakarta Utara, Bpk. Effendi Anas, dan Wali Kota Jakarta Barat, H.M. Djoko Ramadhan datang untuk meluncurkan hari tanpa kendaraan pertama di wilayah mereka masing-masing. Mereka semua mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan para inisiat mengenai pemanasan global dan cara hidup vegetarian, serta mencicipi contoh makanan vegan yang lezat. Mereka mendukung secara penuh cita-cita dari “Jadilah Vegetarian, Bertindaklah Hijau, Selamatkan Bumi.”

Melalui acara seperti itu, para inisiat telah mengumpulkan lebih dari 10.000 dukungan tanda tangan di empat lembar spanduk SOS yang panjangnya 10 meter, membagikan 10.000 bibit tanaman yang merupakan simbol cara hidup yang lebih hijau, dan mendemonstrasikan cara  memasak makanan vegan. Gubenur Jakarta Fauzi Bowo dan wali kota dari lima wilayah juga menunjukkan dukungan penuh bagi pesan “Jadilah Vegetarian, Bertindaklah Hijau, Selamatkan Bumi.”  Itu adalah harapan dari para inisiat Jakarta agar semakin banyak sesama wargakota yang bergabung dengan misi mulia untuk menyelamatkan Bumi ini dengan menjadi vegan.

Mengubah Kebiasaan Makan Kita untuk Mempertahankan Bumi Kita

Diinspirasi oleh saran Guru untuk mengundang para tetangga kita atau bahkan siapa saja yang tersenyum kepada kita untuk datang ke rumah kita untuk mencoba makanan vegan, dan membuka lebih banyak restoran vegan sehingga makanan-makanan ini semakin banyak tersedia dimana-mana, para inisiat dari Center Jakarta membentuk tim dapur di Tahun Emas 5 (2008) untuk membantu mempromosikan pola makan nabati.

Tim Dapur Yogi Bahagia

Dengan misi untuk menunjukkan kepada orang-orang setempat bahwa makanan vegan adalah sehat, mudah dimasak, dan juga lezat, Tim Dapur Yogi Bahagia telah membuka kelas-kelas memasak dan berpartisipasi di bazar makanan di sekolah-sekolah, plaza-plaza, mal-mal, kantor niaga, dan bahkan kantor Departemen Luar Negeri di Jakarta Selatan. Mereka juga ikut serta di Pameran Hari Vegetarian Dunia 2008 dan mengadakan berbagai macam seminar. Dengan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada, mereka membagi-bagikan selebaran Cara Hidup Alternatif dan  SOS.
 

Orang-orang memberikan tanggapan yang sangat  positif terhadap masakan dan pesan dari para inisiat yang luar biasa. Sebagai contoh, di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama BPK Penabur 2, tim dapur diundang untuk memberikan pelajaran memasak vegan. Semua murid sangat menyukai masakannya dan mereka meminta guru mereka untuk mengadakan kelas tersebut secara teratur. Kepala sekolah dan semua guru berjanji akan memberikan makanan nabati 2 atau 3 hari dalam seminggu. Seorang pegawai kantor memberitahu para inisiat bahwa sebelumnya ia terserang struk karena mengonsumsi banyak daging dan sekarang ia merasa seperti dipandu untuk bertemu dengan mereka dan mengenal ajaran Guru.

Dalam sebuah wawancara dengan Radio Wanita, Jakarta pada tanggal 11 dan 12 September, Tahun Emas 5 (2008), tim dapur menjelaskan mengapa kita harus beralih ke pola makan nabati, dan bagaimana cara hidup vegan dapat menyelamatkan Bumi kita dari kehancuran akibat pemanasan global. Pembawa acara di sana menjelaskan kepada pendengarnya bahwa bagi kebanyakan orang makan hanya untuk kelangsungan hidup dirinya sendiri, tetapi bagi grup kami, makan demi kelangsungan hidup seluruh planet.

Tim Warung Vegetarian

Sejak bulan Juni Tahun Emas 5, para inisiat telah membuka delapan kedai vegetarian dengan cara mengubah garasi rumah mereka menjadi tempat usaha atau dengan menyiapkan kios kecil di tempat mereka. Mereka menyajikan berbagai macam makanan vegan sederhana tetapi sangat lezat dengan harga yang terjangkau untuk membuat orang-orang lebih beralasan  menjadi vegan. Mereka juga menggunakan WarVeg sebagai fasilitas untuk mengadakan kelas memasak bagi mereka yang berminat. WarVeg para inisiat sering diundang untuk ambil bagian dalam acara-acara sekolah serta berbagai macam pameran makanan. Selama jam kerja, mereka selalu menghidupkan Supreme Master Television dan memberitahu orang-orang tentang betapa seriusnya pemanasan global dan manfaat dari pola makan nabati.

Para inisiat Jakarta berharap agar melalui usaha mereka, lebih banyak keluarga di mana saja yang beralih ke cara hidup vegan untuk menyelamatkan Bumi kita yang indah ini.
 

 
Makanan vegan lezat ini disajikan dengan harga subsisi US$0,50 >>