Oleh Grup Berita Taoyuan
Pada bulan Agustus 2004 Topan Aere menggerakkan
longsoran lumpur, bebatuan, tanah, dan pepohonan ke dalam Waduk Air
Shihmen dan menyebabkan sedimentasi berat yang menyumbat sistem suplai
air setempat. Dengan demikian, penduduk wilayah selatan Taoyuan tidak
mendapat aliran air selama lebih dari dua minggu. Bagi para inisiat
Taoyuan, yang mengikuti Maha Guru Ching Hai dalam berlatih Metode Quan
Yin, cobaan berat ini memberikan pemahaman akan belas kasih Guru yang
besar dan semangat sosial dari center lokal mereka.
Di tahun 2002, Formosa
didera kekurangan air parah, dan ketika para inisiat Formosa sedang
berada di Amerika Serikat untuk sebuah retret di sekitar waktu itu,
Guru menganjurkan mereka untuk mengebor sumur untuk meringankan situasi
tersebut. Saat memikirkannya kembali, “anjuran biasa” oleh Guru ini
menunjukkan cara pandang ke depan-Nya yang hebat.
|
Untungnya, di sana
sudah ada sebuah sumur di Center Taoyuan sehingga tidak seorang pun
perlu mengebor. Tetapi ketika mendapat berita adanya kekurangan air di
selatan Taoyuan, penghubung setempat segera mengingat komentar Guru,
dan kemudian memberitahu semua rekan inisiat di daerah yang terkena
bahwa mereka dapat memperoleh air dari sumur Taoyuan. Pada saat sesi
meditasi kelompok, pengumuman berikut ini diulang kembali: “Kita semua
adalah anggota keluarga besar Quan Yin sehingga air yang ada di Center
Taoyuan adalah milik semua orang. Inisiat yang ada di daerah
dipersilakan untuk menggunakan air di sana. Mari atasi cobaan berat ini
bersama-sama.” Segera sesudah pesan yang menyentuh ini menyebar, banyak
rekan sepelatihan datang tidak hanya untuk memperoleh air, tetapi juga
membawa keluarga mereka ke Center untuk mandi, mencuci sayur, dan
mencuci baju. Selama dua minggu orang-orang berbagi air siang dan malam
dalam rasa kekeluargaan yang sejati. Pelayanan kasih yang diberikan
oleh Center Taoyuan tersebut menghangatkan hati rekan inisiat setempat
dan membuat mereka lebih dekat.
Kekurangan air
tersebut juga membawa pencerahan atas ketidakabadian dan hakekat
keberadaan fisik yang tidak dapat diprediksi. “Dalam dunia ilusi ini,
bencana melanda terus-menerus dan menimpa kita tanpa peringatan
terlebih dahulu,” kata beberapa inisiat. Tetapi ucapan syukur juga
muncul. Sebagai contoh, seorang saudari yang telah mencuci
sayur-sayurnya di sumur Center Taoyuan berkata, “Untungnya, kita adalah
satu keluarga besar Quan Yin!” Dalam situasi percobaan seperti itu,
semua inisiat perlu dengan tulus bersyukur bahwa mereka mengikuti
seorang Guru tercerahkan sejati dalam latihan rohani, yang membimbing
mereka melalui dunia kebahagiaan yang singkat ini untuk akhirnya
kembali ke Rumah abadi mereka!