Di berbagai negara yang tertimpa bencana
Tsunami Asia dan Afrika Timur 2004, hewan-hewan menunjukkan kecerdasan
batin serta kasih mereka terhadap manusia dengan menyelamatkan jiwa
banyak orang dari bahaya bencana.
Sebagai contoh, pada sebuah tempat
peristirahatan di pantai Phuket, Thailan, suatu tempat yang paling
parah tertimpa bencana Tsunami, seekor gajah menyelamatkan beberapa
anak kecil di pantai saat gelombang pasang menerjang pantai tersebut.
Gajah tersebut digunakan untuk menghibur anak-anak,
tetapi pada saat alam melepaskan kemurkaannya, pawang gajah menaikkan
anak-anak ke punggung gajah dan membawa mereka ke tempat yang aman.
(Silakan merujuk ke:
http://www.freerepublic.com/focus/f-news/1310876/posts
)
Dalam kasus yang lain, seorang wanita
Indonesia di provinsi Aceh yang terporak-poranda oleh Tsunami,
menyelamatkan dirinya beserta anak-anak tetangganya sementara ular
raksasa menuntunnya melewati luapan arus banjir. Riza, seorang penjual
baju dari ibukota Provinsi Banda Aceh, berkata bahwa ia mulanya hanya
menonton dengan tidak berdaya saat Tsunami memporak-porandakan
rumahnya. Kemudian ia terbawa arus keluar dari rumahnya dan terseret
menuju ke tetangganya yang terluka parah dan sedang bergulat keras
memeluk kedua anak kembarnya yang berusia 9 tahun. “Tolong selamatkan
anak kembar saya. Lepaskan saja saya, asalkan mereka selamat,” Riza
mengingat kembali apa yang diucapkan oleh ibu anak kembar tersebut.
Kemudian Riza menempatkan kedua anak kembar tersebut dipunggungnya, dan
saat mengarungi arus banjir tersebut, ia melihat seekor ular sebesar
tiang telepon yang meluncur mengikuti arus air menuju ke tepian.
“Anehnya, saya tidak merasa takut sama sekali pada ular itu,” Riza
menambahkan, ia mengikuti ular tersebut sampai selamat. “Terima kasih
pada Tuhan. Dengan kekuatan tersisa yang saya miliki, saya berhasil
sampai ke tempat yang lebih tinggi.” (Silakan merujuk ke: http://www.command-post.org/nk/2_archives/018357.html
)
Dalam situasi yang bahkan lebih dramatis di
Pondicherry, bagian Tenggara India, seekor anjing peliharaan
menyelamatkan jiwa dari seorang anak lelaki berusia 7 tahun saat
tsunami menyapu bersih desa mereka. Saat semua keluarga anak itu
memanjat untuk menghindar dari ombak yang datang menerpa; anak lelaki
itu tidak mengikuti mereka, melainkan lari ke tempat teraman yang ia
ketahui--gubuk beton yang terletak sekitar 40 yard dari pantai. Saat
air laut menerpa mata kaki, keluarga itu telah sampai di bukit yang
aman; akan tetapi anjing mereka yang bernama Selvakumar berenang dan
menyelam masuk ke dalam gubuk untuk mencari anak lelaki itu. Sambil
menggigit dan menarik, anjing tersebut mendesak anak lelaki tersebut
untuk naik ke atas bukit. “Anjing itu menangkap kerah baju saya dan
menarik saya keluar,” kata anak tersebut. Ibu anak lelaki itu terisak
bahagia saat melihat anak lelakinya berjalan menghampirinya dengan
Selvakumar yang ada di sampingnya. “Anjing itu adalah Dewa Penyelamat
saya,” seru sang ibu. (Silakan merujuk ke: http://www.cbsnews.com/stories/2005/01/02/world/main664271.shtml
)
Kisah hewan yang sedemikian gagah berani,
penuh kasih dan kesadaran telah memperkuat kenyataan bahwa sahabat kita
- mahluk hidup lainnya, penuh dengan energi Ketuhanan dan memiliki
kasih seperti manusia.