Kemah Meditasi Quan Yin bagi Para Guru
Oleh Grup Berita Busan (Asal dalam bahasa Korea)
[Busan] Selama
liburan sekolah di Korea, para guru memiliki kesempatan untuk mengikuti
program latihan dalam bidang mata pelajaran pilihan mereka. Dan karena
Center Busan memiliki banyak anggota yang merupakan guru sekolah, para
inisiat setempat memutuskan untuk mengadakan kemah musim panas dengan
topik meditasi bagi guru-guru sekolah non-inisiat.
Kemah
semacam ini diadakan pertama kalinya bagi para praktisi Busan, dan
mereka mengerahkan usaha yang terbaik untuk mengoordinasi secara teliti
setiap detail acara, termasuk mengirimkan surat undangan kepada sekolah
TK, SD, SMP dan SMU di sekitar kota Busan.
Lalu
dari tanggal 17-18 Juli 2005, Kemah Meditasi Quan Yin bagi Para Guru
diadakan di Pusat Pelatihan Remaja di dekat Pantai Songjeong. Tempatnya
yang lapang dan cocok serta memiliki pemandangan laut yang indah, telah
menciptakan suasana santai saat memandang dari jendela aula meditasi;
tempat tersebut ideal untuk melakukan retret meditasi kecil-kecilan.
Pada
hari pertama Kemah, setelah sebuah sesi penyambutan dan perkenalan,
acara dimulai dengan sebuah kelas yoga yang diajarkan oleh seorang
saudari yang merupakan seorang pelatih yoga profesional. Latihan
peregangan dalam kelas ini membantu menghangatkan suasana dan
menciptakan suasana hati yang santai di antara para peserta.
Kemudian
pada waktu makan malam, semua orang dihidangkan makanan lezat yang
disediakan oleh restoran vegetarian Center Busan. Sesudah makan malam,
sebuah ceramah video tentang pentingnya vegetarian dan semangat kasih
yang melandasi gaya hidup vegetarian dipertunjukkan, diikuti penayangan
ceramah Guru, Misteri Dunia Supra,
yang disampaikan di PBB pada tahun 1992. Selama penayangan video,
sebagian besar guru menyaksikan dengan penuh perhatian dan
memperlihatkan minat yang besar untuk mempelajari Metode Kemudahan
sehingga sesi pengajaran Metode Kemudahan diadakan setelah itu.
Hidangan
teh juga disajikan. Pada kesempatan kali ini, para peserta diberi
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Sebagai tambahan, seorang
profesor teknik yang telah diinisiasi menjelaskan tentang bagaimana
dunia materi dibentuk oleh gelombang. Bukti ilmiah tentang energi
gelombang yang melahirkan alam semesta pun dibahas tuntas. Seperti yang
bisa dibayangkan, dengan sekelompok guru-guru terpelajar, pembicaraan
yang menarik ini berlanjut hingga tengah malam.
Keesokan
paginya, semua orang melakukan jalan cepat di pantai terdekat,
menikmati sarapan pagi sup biji teratai yang menyegarkan, mengikuti
sesi yoga untuk melemaskan urat-urat, menyaksikan satu kaset video
Guru, dan kemudian ikut serta dalam sesi meditasi kelompok Metode
Kemudahan.
Selanjutnya,
pada pukul 1 siang staf restoran vegetarian menghidangkan sebuah
prasmanan vegetarian yang penuh dengan makanan lezat yang dihidangkan
dengan baik. Para peserta merasa sangat terkejut, tersentuh, dan amat
berterima kasih atas upaya tulus yang telah dilimpahkan dalam
menyiapkan makanan tersebut. Pada saat itu seorang guru mengekspresikan
rasa terima kasihnya kepada para inisiat dengan emosi yang mendalam.
Hidangan prasmanan itu menandakan berakhirnya acara, tetapi para
peserta enggan untuk pergi sehingga para praktisi tetap tinggal dan
menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka.
Menyiapkan
Kemah Meditasi Quan Yin bagi Para Guru telah menghadirkan tantangan
baru bagi para inisiat Busan; tetapi melalui usaha bersama dan berkah
Guru, proyek ini berjalan lancar dan sukses. Para saudara dan saudari
merasa semakin yakin akan hasil dari kegiatan ini dan berencana untuk
mengadakan kegiatan-kegiatan seperti itu lebih banyak lagi untuk
menyebarkan informasi tentang vegetarian dan Metode Quan Yin kepada
para guru, maupun kepada kelompok-kelompok profesi lainnya.
Makan Vegetarian di Musim Panas—
Tetap Sehat dan Segar
Oleh Grup Berita Seoul (Asal dalam bahasa Korea)
[Seoul] Korea
biasanya mengalami paling tidak tiga hari udara panas yang ekstrem
selama musim panas; biasanya pada awal, pertengahan, dan pada akhir
dari musim panas. Dan pada hari-hari yang terik ini, banyak orang Korea
yang mengonsumsi makanan “khusus” bergizi tinggi untuk melawan suhu
tinggi, seperti sup ginseng ayam dan beberapa orang bahkan mengonsumsi
daging anjing. Pada waktu-waktu ini, banyak sekali nyawa hewan yang
dikorbankan.
Hari
Minggu tanggal 14 Agustus 2005 adalah hari yang luar biasa panas di
negara ini. Pada saat-saat seperti itu, organisasi perlindungan hewan
dan organisasi vegetarian dengan giat menjalankan kampanye bersama
untuk melindungi hewan-hewan yang tinggal di Myung Dong, Seoul Pusat.
Tema dari kegiatan ini adalah “Hari Kesejahteraan — Dapatkan gizi dari
sayur-mayur dan protein kedelai”. Anggota Asosiasi Internasional Maha
Guru Ching Hai dari Center Seoul turut berpartisipasi dalam kegiatan
ini. Restoran Prasmanan SM Vegetarian milik Center menyediakan banyak
makanan vegetarian gratis yang dibuat dari protein kedelai. Hal ini
telah mengejutkan para peserta dari kelompok lain yang tersentuh oleh
dedikasi para inisiat dalam membagikan makanan bergizi secara
cuma-cuma.
Selama
proyek itu, para saudara dan saudari mengambil bagian dalam kegiatan
pembagian makanan vegetarian, pengumpulan tanda tangan agar dapat
menghasilkan sebuah petisi untuk mencegah konsumsi daging anjing, dan
pendistribusian selebaran tentang pencegahan penyalahgunaan hewan.
Kampanye
tersebut menarik perhatian banyak orang yang mencicipi makanan yang
dipersiapkan secara khusus. Mereka terkejut akan keanekaragaman rasa
dari pengganti daging yang berasal dari kacang kedelai ini. Sambil
menikmati makanan, para tamu memberi tepukan tangan dan bersedia
menandatangani petisi.
Organisasi
CARE (Keberadaan Hak-Hak Hewan yang Sama di atas Bumi) adalah peserta
utama kegiatan ini. Para anggota dari organisasi ini memutuskan untuk
hanya memakan makanan vegetarian saja pada hari itu. “Ini hanya
‘vegetarian satu hari’ bagi anggota kami tetapi itu sangat berarti,
karena dapat menuntun kami untuk lebih banyak bervegetarian di masa
mendatang,” ucap presiden CARE, Park So-Youn. Ia kemudian menambahkan,
”Orang makan daging di musim panas agar tetap sehat, tetapi kita akan
benar-benar menjadi sehat pada saat tidak ada nyawa yang dikorbankan;
kita semua dapat melakukannya.”
Di
masa lalu, kelompok pelindung hewan di Korea telah mengadakan
demonstrasi keras yang menentang penyalahgunaan dan konsumsi hewan,
tetapi kali ini mereka mempromosikan kepercayaan kuat mereka dengan
cara yang positif dan damai, dengan menggunakan cara-cara seperti iklan
tentang manfaat vegetarian kepada publik. Secara alami hasilnya dapat
dilihat dengan jelas.
Menjangkau Keluar untuk
Memuaskan Kerinduan Orang Lain
Oleh Grup Berita Busan dan Daego (Asal dalam bahasa Korea)
[Gyeongju] Gyeongju,
salah satu kota yang paling indah di Korea; kota ini dinobatkan sebagai
sebuah Situs Pusaka Dunia UNESCO pada tahun 2000. Suasana yang tenang
dan anggun dari zaman purbakala masih merasuki kota ini, memberikan
inspirasi kepada penduduk yang berpikiran terbuka dan tulus untuk
mencari jalan kerohanian. Karena itu, pada tanggal 11 September 2005,
rekan-rekan inisiat dari wilayah selatan Korea berbagi ajaran Guru
dengan menyelenggarakan seminar video di Pusat Budaya Gyeongju bagi
Remaja.
Tanggal 11
September adalah hari musim gugur yang cerah dan segar. Para tamu
seminar sangat terkesan saat para inisiat mempertunjukkan DVD ceramah
Guru pada tahun 1999 yang berjudul Parlemen Agama-Agama Sedunia (Parliament of the Worlds Religions) dan konser Satu Dunia… damai melalui musik (One World … of peace through music) di tahun 1998. Kemudian para pengunjung menonton video ceramah Guru “Hidup Terus Berlanjut Selamanya (Life Continues Forever)"
dengan penuh perhatian. Setelah itu, para pengunjung mendiskusikan
kerinduan rohani mereka yang dalam dan bertanya tentang bagaimana
mendapatkan pencerahan sejati. Rekan-rekan inisiat berusaha
sebaik-baiknya untuk menjawab setiap pertanyaan dengan seksama dan
tulus supaya para pengunjung mengerti. Banyak dari pencari Kebenaran
yang tulus ini kemudian mempelajari meditasi Metode Kemudahan.
Selama
acara ini, beberapa pengunjung memberikan kesan yang kuat kepada para
inisiat. Sebagai contoh, seorang wanita paruh baya yang matanya
memancarkan kehangatan, berkata, “Saya telah lama mencari metode
spiritual yang tepat dan merasakan petalian yang kuat dengan ajaran
Guru.” Wanita tersebut kemudian menghabiskan waktu yang lama untuk
memilih publikasi terbitan Guru; ia bahkan menyarankan seorang
biarawati Buddhis untuk mengikuti jalur Quan Yin. Biarawati ini
mendapatkan intuisi bahwa dia harus mencari sebuah metode sejati, dan
sewaktu mendengar seminar video, ia merasakan pertalian yang kuat
dengan Guru. Para saudari inisiat yang bertanggung jawab atas
benda-benda terbitan Guru di acara tersebut melihat bahwa buku “Aku Datang Untuk Membawamu Pulang (I Have Come to Take You Home)" paling populer di antara para pengunjung.
Setelah
seminar berakhir dan para inisiat berkemas untuk pergi, seorang wanita
lanjut usia datang ke tempat seminar karena ia telah salah membaca
waktu seminar yang tertera pada sebuah poster. Ia mengira bahwa seminar
kedua akan diselenggarakan malam itu. Oleh karena itu, ia menjelaskan,
“Waktu saya melihat poster Guru di Stasiun Kereta Api Gyeongju, saya
merasakan pertalian yang kuat dengan-Nya. Dan meskipun ada keterbatasan
fisik untuk datang, tetapi saya merasa harus datang.” Karena ketulusan
dan keinginannya yang besar untuk belajar meditasi, para inisiat
memutuskan untuk mengadakan satu lagi sesi setengah jam untuk
mengajarkannya Metode Kemudahan. Setelah keinginannya terpenuhi, wanita
tersebut merasa puas secara rohani.
Lebih
jauh lagi, satu kelompok pengunjung lain tiba terlambat. Kelompok ini
juga mengira bahwa malam ini ada ceramah video lagi. Mereka merasa
sangat menyesal karena melewatkannya sehingga mereka tetap tinggal
untuk bertanya mengenai Metode Quan Yin.
Berbagi
ajaran Guru dengan para pencari yang ingin menemukan Kebenaran seperti
yang mereka lakukan pada seminar Gyeongju selalu memberikan para
inisiat Korea kesempatan baru untuk melayani dan berkembang secara
spiritual dengan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai
Jati Diri mereka. Karena itu, mereka berharap agar mereka dapat terus
bertumbuh sehingga dapat dengan lebih baik membantu lebih banyak orang
dalam mencari pencerahan sejati.